BAGIKAN

Sebuah perusahaan Francis yang bernama Colas berencana menguji tekhnologi tenaga surya yang diimplementasikan pada area jalan kendaraan. Pengujian tekhnologi ini sedang berlangsung dan akan terus dilakukan pada lebih dari sekitar 100 area di tahun 2017. Tekhnologi tenaga surya pada areal jalan ini yang mereka namakan sebagai Wattway Solar Roads. Dimana tekhnologi tersebut merupakan hasil dari riset mereka selama kurun waktu lebih dari lima tahun. Sebuah anak perusahaan dari Colas  telah berhasil membuat panel surya hingga mampu menahan beban sebuah truk 18 roda. Meskipun tekhnologi panel surya ini akan dilakukan pengujian pada sekitar 100 area, namun mereka belum berniat untuk memasarkannya kepada publik hingga tahun 2018 secara komersial. Untuk dapat menahan beban berat truk 18 roda dan arus lalu lintas yang secara terus menerus, panel surya tersebut dilapisi oleh beberapa jenis plastik tertentu sehingga membuat material tersebut  dapat bertahan lebih lama. Panel surya diletakkan pada posisi dibawah lapisan plastik sebagaimana hal dilakukan pada tekhnologi pembuatan Tesla’s Solar Roof .

Tesla’s Solar Roof
Meskipun teknologi panel surya ini diaplikasikan pada area jalan kendaraan, namun permukaan Solar Road dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menahan ban kendaraan untuk tergelincir. Pada bulan Oktober tahun 2016, sebuah pengujian dilakukan oleh perusahaan di Normandy, Francis dengan tujuan dapat menghasilkan listrik sebesar 280 kilowatt secara maksimal yang dihasilkan lebih dari sekitar 2800 meter persegi panel surya. Energi listrik yang dihasilkan ini diperkirakan akan mampu mencukupi sekitar 5000 orang penduduk sebuah kota selama satu tahun. Listrik yang dihasilkan oleh Solar Road dapat juga diumpankan pada sebuah jaringan listrik, sehingga listrik yang dihasilkan tersebut dapat mengaliri tenaga listrik pada sebuah pabrik hidrogen skala kecil, isi ulang kendaraan elektrik, sumber listrik pada sebuah billboard hingga penggunaan pada penerangan jalan.

Meskipun belum bisa dikomersikan hingga tahun 2018, dengan adanya pencapaian pengujian pada lebih dari sekitar 100 lokasi membuktikan prestasi yang luar biasa terkait penggunaan energi yang ramah lingkungan dan sumber energi yang tergantikan sebagai energi alternatif diantara isu lingkungan dan kebutuhan energi yang semakin tinggi. Pada kesempatan yang sama di tahun 2016, perusahaan telah memperkenalkan atap rumah panel surya tekhnologi Tesla. Elon Musk selaku pemilik perusahaan mengatakan bawah atap rumah panel surya tersebut dimungkinkan harganya sama atau bahkan lebih rendah dibandingkan dengan jenis atap rumah biasa pada umumnya. Selain itu, Russia, China, Jepang, dan Korea Selatan telah bekerja sama untuk menciptakan apa yang dikenal sebagai Asian Super Grid. Sebuah proyek kerja sama dalam pengembangan tekhnologi tenaga angin dan sinar surya untuk membantu mengurai permasalahan dan pemecahan sumber energi tergantikan di negara – negara tersebut sebagaimana juga dilakukan pada sebagian negara Afrika, Eropa, dan asia Tenggara.

Bukan saja hanya sebuah langkah besar dalam pengembangan sumber energi tergantikan, tapi kerjasama yang telah terjalin tersebut merupakan sakah satu contoh dimana setiap negara dengan beragam latar belakang perbedaan mampu bekerjasama untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Di Inggris saja pada saat musim panas tahun lalu pencapaian energi listrik tenaga surya telah melampaui penggunaan batu bara untuk pertama kalinya. Lalu, hal apa lagi yang akan terjadi di masa mendatang untuk menghasilkan sumber daya energi yang ramah lingkungan?