BAGIKAN

Seperti pengertian harfiahnya kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).

Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Akan tetapi, banyak penghobikayu yang belum mengenal jenis jenis kayu yang ada. Padahal, itu adalah sebuah ilmu umum yang harus diketahui oleh para penghobikayu agar tepat guna dan fungsinya dalam penggunaannya. Sekarang, mari kita sama sama belajar mengenai jenis kayu lunak dan jenis kayu keras.

Jenis kayu terbagi menjadi dua yaitu jenis kayu lunak (softwood) dan jenis kayu keras (hardwood).  Jenis kayu tersebut terbagi karena kayu memiliki sifat fisik yang bervariasi serta kepadatan yang beragam. Jenis kayu tersebut juga mempunyai guna yang yang berbeda, seperti kayu lunak sering di gunakan untuk membuat kertas karena kepadatan dan struktur kerapatan kayunya yang sangat renggang dan mudah untuk dihancurkan. Lain dengan kayu keras yang sering digunakan untuk membuat sebuah furniture karena kepadatan dan struktur kerapatannya yang rapat dan kekerasan struktur kayunya.



Banyak yang berpendapat kalau kayu keras dan lunak dibedakan dari daunnya, kayu keras biasanya dari pohon berdaun lebar dan kayu lunak dari pohon berdaun runcing. Akan tetapi banyak juga yang menyangkal pendapat tersebut karena ada beberapa kayu keras yang memiliki struktur kerapatan yang renggang dan bisa jadi lebih lunak dari pada beberapa jenis kayu lunak berkerapatan tinggi.

Tidak semua jenis pohon kayu lunak memiliki daun yang seperti jarum. Contohnya kayu damar (Agathis sp). memiliki bentuk daun laset dan cukup lebar. Istilah daun jarum pada kayu lunak ditentukan berdasarkan pemeriksaan ada tidaknya pembuluh pada penyusun batang pohon tersebut. Pada kayu lunak tidak memiliki pembuluh dan serat-serat kayunya banyak mengandung trakeida-trakeida (sel-sel xilem). Pohon kayu lunak dikenal sebagai evergreen karena sebagian besar tetap hijau sepanjang tahun dan setiap tahunnya hanya sedikit saja daun yang berjatuhan. Pohon kayu lunak memiliki buah yang bersisik berbentuk kerucut (cone) sehingga disebut dengan konifer. Pada umumnya batang pohon jenis kayu lunak bentuknya silindris, percabangannya monopodial dan bentuk tajuk meruncing.



Berbeda dengan kayu lunak, kayu keras memiliki daun lebar (umumnya berubah warna dan jatuh pada musim gugur di daerah beriklim sedang). Pohon kayu keras menghasilkan biji di dalam acorns (biji buah ek), pods (kulit buah) atau badan buah lainnya. Selain itu, pohon kayu keras lebih banyak memilki cabang dan tajuk berbentuk bulat. Tidak semua pohon kayu keras menggugurkan daun pada musim gugur dan pada daerah tropis seperti jenis kayu akasia (Acacia sp) dan sengon (Albizia sp) yang tidak pernah menggugurkan daunnya. Kayu keras memiliki pembuluh pada penyusun batang pohonnya, hal ini yang membuat adanya perbedaan pokok antara kayu lunak dengan kayu keras. Secara insidentil tidak semua kayu keras menghasilkan kayu keras dan padat. Meskipun ada implikasi nama kayu keras dan kayu lunak, banyak pohon kayu lunak menghasilkan kayu yang lebih keras dan lebih padat dari pada kayu yang dihasilkan oleh sebagian pohon kayu keras. Kayu balsa misalnya, yang merupakan kayu yang teringan di dunia merupakan spesies kayu keras. Kayu keras yang termasuk ke dalam subdivisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) juga dibagi menjadi dua ordo yaitu monokotil dan dikotil. Angiospermae memiliki kurang lebih 25 famili.

Kayu yang dikategorikan kedalam kayu keras (hardwood) tidak berarti keras dan kayu yang dikategorikan kedalam kayu lunak (softwood) tidak pula berarti kayu tersebut lunak. Ada ‘soft hardwood’ dan ada juga ‘hard softwood’ jadi struktur kerapatan dan kepadatannya terbagi. Akan tetapi jenis tersebut akan sulit di identifikasi dengan kasat mata.

Berdasarkan klasifikasi tumbuhan keduanya sama-sama termasuk ke dalam divisi tumbuhan spermatophyta (tumbuhan yang menghasilkan biji), tetapi kayu keras dan kayu lunak berbeda pada subdivisi. Kayu keras berada pada subdivisi Angiospermae, sedangkan kayu keras berada pada subdivisi Gymnospermae. Tumbuhan pada subdivisi Angiospermae ditandai dengan produksi biji di dalam ovarium, sedangkan Gymnospermae menghasilkan biji yang tidak memiliki lapisan penutup. Perbedaan kayu lunak dan kayu keras tidak hanya dalam hal penampakan luarnya saja, tetapi kayu-kayu yang dibentuknya juga berbeda dalam struktur dan morfologinya. Selain itu, tipe sel dan jumlah serta penyusunnya juga terdapat perberbedaan.



Tidak terdapat metode khusus di laboratorium yang mengindentifikasi kayu keras atau kayu lunak. Ada cara praktis yang bisa kita gunakan yaitu menggunakan kuku ibu jari untuk melakukan pengetesan dengan cara menekan permukaan kayu dengan ibu jari. Kayu yang lunak akan meninggalkan bekas guratan pada kayu. Lebih dalam guratan itu terbentuk, berarti kayu tersebut lebih lunak. Kayu yang keras tidak akan meninggalkan bekas guratan ketika ditekan dengan kuku ibu jari.

Cara praktis tersebut direkomendasikan bagi yang belum mengenal kayu atau baru terjun ke dunia perkayuan. Ciri fisik yang lain sebagian besar kayu yang lunak memiliki lubang pori-pori besar dan terputus-putus. Serat kayu yang keras lebih berbentuk bulat telur atau lebih berbentuk spiral yang berarti ikatan antar pori-porinya lebih kuat.

Kayu oak

Pada saat pengerjaan bisa juga dilihat perbedaan kayu yang keras dan kayu yang lunak. Kayu keras akan terlihat halus dan licin setelah diproses dengan mesin ketam walaupun belum masuk mesin amplas.

Kayu Fraxinus (ash)



Kayu lunak memiliki kepadatan rendah dan umumnya berwarna terang. Walau disebut kayu lunak, kayu ini tidak selalu lebih lembut dari kayu keras. Aplikasi dari kayu lunak: komponen bangunan, mebel dan produk lainnya seperti pintu dan jendela. Klasifikasi tumbuhan kayu lunak yaitu termasuk dalam ordo Coniferales, subdivisi Gymnospermae. Famili yang termasuk dalam ordo ini adalah Cupreceae (cedar, juniper, dll), Taxaeae (yew), Pinaceae (pinus, spruce), Taxodiaceae (redwood, dalcypress). Jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok kayu lunak pada belahan bumi bagian utara yaitu: genus Pinus (pinus), Picea (cemara/spruce), Larix (larch/pinus berdaun runcing), Abies (fir), Tsuga (hemlock/cemara beracun), Sequoia (redwood), Taxus (yew), Taxodium (cypress), Pseudotsuga (douglas fir) dan genus yang umum dikenal sebagai cedars/pohon aras (Juniperus , Thuja , Chamaecyparis and Calocedrus). Adapun di Indonesia juga bayak terdapat jenis kayu lunak antara lain: kayu waru, kayu pule, kayu kemiri, pinus (Pinus sp.), kayu damar (Agathis sp.), cemara (Araucaria sp.), kayu afrika (Maesopsis sp.), dan Cemara Bonsai (Casuarina sp.).


Kayu Meranti

 

Kayu Sungkai
Kayu Jati



Kayu Jati Belanda

Kayu mahoniKayu keras memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibanding kayu lunak. Kayu keras digunakan untuk konstruksi dan bahan lantai. Jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam kayu keras pada ordo dikotil di belahan bumi bagian utara antara lain yaitu: Quercus (oak), Fraxinus (ash), Ulmus (elm), Acer (maple), Betula (birch), Fagus (beech), and Populus (cottonwood/ pohon kapuk, aspen). Adapun jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam kayu keras pada ordo monokotil di belahan bumi bagian utara yaitu: palem (palms) dan yuccas.





Ada pula beberapa jenis kayu keras yang berada di indonesia seperti kayu meranti (Shorea sp.),  mahoni, kayu jati, kayu mahoni, kayu sawo dan kayu suren. Sekitar 2.500 spesies palem dapat memproduksi kayu dalam jumlah relatif besar dengan diameter serat batang kuat apabila dalam kondisi bulat (batang kayu utuh), tetapi akan cenderung berantakan apabila kayu dipotong. Beberapa jenis palem dapat menghasilkan batang kayu yang cocok untuk produksi lokal untuk digunakan sebagai bahan bangunan yang terbuat dari kayu. Panel komposit dan lantai dapat dibuat dari sebagian olahan batang kayu serta kertas dapat dibuat dari serat kayu.