BAGIKAN
Aqua panels [Uravu]

Sebuah startup yang berbasis di Hyderabad, India, bernama Uravu sedang dalam misi untuk menghasilkan air dari udara tipis. Jika semuanya berjalan sesuai dengan rencana teknologinya untuk mengubah kelembaban atmosfer menjadi air yang dapat digunakan bahkan bisa diminum akan tersedia untuk digunakan di rumah tangga sekitar dua tahun dari sekarang.

Pemanenan air dari udara tipis sudah banyak dikembangkan. Namun pada umumnya terlampau rumit untuk diimplementasikan untuk sebuah rumah keluarga. Menurut Swapnil Shrivastav, yang mendirikan Uravu pada tahun 2017, pemanen air dari udara tipis saat ini biasanya membutuhkan kelembaban tinggi dan konsumsi energi yang besar, dan terdapat banyak bagian yang bergerak. Apa yang ingin mereka lakukan adalah memiliki perangkat modular yang jauh lebih sederhana.

Uravu menggunakan bahan penyerap air hak milik perusahaan yang menghisap uap dari udara dan menggunakan energi panas matahari untuk mengubahnya menjadi air. Jadi tidak perlu listrik atau bagian yang bergerak. Ini hanya alat pasif yang dapat Anda tinggalkan di atap dan akan menghasilkan air. Prosesnya dimulai pada malam hari, dan pada sore hari berikutnya air siap dipanen.

Uravu adalah kata Malayalam yang berarti ‘sumber’ dan sering digunakan untuk merujuk pada mata air tawar.

Ide dasar startup ini dibangun di sekitar fakta bahwa atmosfernya mengandung air. Sehingga membuat mereka berpikir untuk memanfaatkan sumber daya ini. Alat pemanen air ini juga tidak membatasi diri terhadap desalinasi yang hanya terjadi di pantai. Atau hujan, yang tidak terjadi di mana-mana.

Sistem saat ini dibangun hanya dengan beberapa komponen: Bahan higroskopis eksklusif (terkait dengan kelembapan atmosfer) yang menyerap dan menyimpan uap air dari udara dan kolektor tenaga matahari – mirip dengan pemanas air tenaga surya – yang dengan cepat memanaskan uap, yang kemudian akan diubah menjadi air setelah mendingin.

Peralatan menyerap uap air di malam hari dan bahan higroskopis dipanaskan setelah matahari terbit, yang mengarah ke produksi air.

Air kemudian dapat disalurkan langsung ke rumah untuk digunakan, kata Shrivastav. Pengguna juga dapat memasang kartrid mineral pada perangkat sehingga air yang dihasilkan cocok untuk dikonsumsi sebagi air minum.

Selain biayanya yang lebih rendah, apa yang membuat sistem Uravu ideal untuk penggunaan domestik adalah kolektor tenaga matahari yang disebut “aqua panel” – dirancang untuk mengumpulkan banyak panas di area yang sempit.

Prototipe ini menghasilkan sekitar 50 liter air per hari, dan tim sedang berupaya untuk menaikkan hinga 2.000 liter per hari. Tim ini mengharapkan untuk menyelesaikannya pada bulan Juni tahun ini, sebagian disebabkan karena bersaing untuk mendapatkan penghargaan XPRIZE, sebuah organisasi nirlaba global yang mengadakan kompetisi di antara para inovator yang memiliki solusi untuk masalah dunia bersama.

Tim saat ini sedang mencoba untuk meningkatkan efisiensi perangkat mereka dan memangkas biaya untuk menghasilkan satu liter air sehingga jauh lebih murah. Jika tujuan ini tercapai, secara ekonomi memiliki kepantasan untuk dikomersialkan.