BAGIKAN
[Credit: Raymond Sauvage, NTNU University Museum]

Sebuah rumah jenazah dari Zaman Viking telah ditemukan selama penggalian tanah pemakaman di salah satu pertanian Zaman Viking, di Vinjeøra Hemne Trøndelag, Norwegia. Rumah itu berukuran lima kali tiga meter. Memiliki tiang pada setiap sudutnya, dan dindingnya terbuat dari papan yang diberdirikan, memiliki gaya bangunan yang mirip dengan yang digunakan oleh gereja-gereja paranada awal. Para arkeolog dapat melihat bahwa bangunan itu dibangun dengan kokoh, meskipun satu-satunya yang tersisa hanyalah parit berbentuk persegi panjang dengan sedikit kesan dari sebuah rumah dan beberapa batu pondasi di mana dindingnya dulu berdiri.

Meskipun gaya bangunannya khas Zaman Viking, rumah ini jauh dari biasa. Para arkeolog berpikir kemungkinan besar itu adalah rumah bagi kuburan bangsa Viking. Ratusan tahun pertanian di daerah itu telah meratakan kuburan yang memungkinkannya untuk ditemukan di dalam struktur.



“Kita dapat melihat bahwa rumah itu pernah berdiri di tengah-tengah gundukan pemakaman. Itulah bagaimana kita tahu bahwa mungkin ada kuburan di dalam rumahnya,” kata Sauvage, yang merupakan manajer dari proyek penggalian.

Gundukan kuburan itu sendiri juga hilang, tetapi lingkaran parit yang dulu mengelilingi gundukan ini telah tertimbun tanah, namun selamat dari pembajakan para petani dan karenanya masih dapat terlihat.

“Parit itu membentuk depresi melingkar yang memberi tahu kita di mana gundukan pemakaman itu berada, yang berarti bahwa kita juga dapat mengetahui bahwa rumah jenazah ditempatkan tepat di tengah-tengah gundukan itu,” katanya.


Pemandangan situs dari udara. (Credit: Raymond Sauvage, NTNU Vitenskapsmuseet)

Rumah jenazah itu ditemukan di bawah sebuah proyek penggalian area pemakaman Zaman Viking di Vinjeøra di kota Hemne di Norwegia tengah. Kegiatan penggaliannya sendiri pada awlanya dilakukan sebagai sebuah persiapan untuk pembangunan perluasan jalan raya.

Rumah jenazah Zaman Viking jarang ditemukan di Norwegia, hanya 15 buah saja yang pernah ditemukan di seluruh negeri. Itu menandakan bahwa terdapat banyak hal yang kita tidak tahu mengapa rumah-rumah ini dibangun dan apa tujuannya.

“Penelitian sebelumnya sering kali menafsirkan bahwa rumah-rumah ini murni digunakan sebagai mana fungsinya. Rumah-rumah ini telah diketahui sebagai kamar mayat, di mana orang Viking menyimpan mayat, seperti ketika mereka menunggu daratan es mencair di musim semi,” kata Sauvage.

Tetapi penafsiran ini tidak menjelaskan mengapa rumah jenazah di Vinjeøra ditemukan berada di dalam gundukan pemakaman, dan mengapa di lokasi lainnya, kuburan ditemukan di dalam rumah jenazah. Sekarang, sebagian besar peneliti percaya bahwa rumah-rumah ini memainkan lebih banyak peran dengan tujuan simboliknya.




“Mereka dapat disetarakan dengan kuburan kapal — sebuah kebiasaan yang dipraktikkan pada saat yang sama dengan rumah jenazah – di mana kapal tersebut telah ditafsirkan sebagai kapal yang akan membawa almarhum ke tanah orang mati,” kata Sauvage.

Mengapa Viking Vinjeøra menginginkan orang mati untuk hidup di dalam gundukan pemakaman — daripada berlayar ke negeri orang mati — tetap tidak diketahui secara jelas. Mungkin mereka ingin roh orang mati tetap tinggal serta melindungi pertanian dan keluarganya.

Pada masa pra-Kristen, bukan tidak biasa untuk percaya bahwa orang mati tetap hidup di gundukan tanah, dan bahwa orang yang masih hidup harus mengurus apa yang mereka sebut sebagai orang-orang gundukan. Kepercayaan seperti ini akan dibarengi dengan berbagai ritual seperti membawakan kepada mereka berbagai hadiah dan makanan, sehingga sebagai imbalannya mereka akan memastikan bahwa hasil panen pertaniannya berlimpah hingga setiap hewan maupun manusia senantiasa akan sejahtera. Masyarakat ini mungkin percaya bahwa jika orang yang meninggal akan memiliki rumahnya sendiri di dalam gundukan tanah, ada kemungkinan lebih besar bahwa mereka akan tinggal di sana, daripada berkeliaran di sekitar lalu menakuti setiap orang.

Sangat jarang bagi para arkeolog di Norwegia untuk dapat memeriksa seluruh bidang kuburan dalam satu penggalian saja, seperti yang sekarang mereka dapat lakukan di Vinjeøra.

“Ini memberi kita kesempatan unik untuk belajar tentang bagaimana Viking berurusan dengan kematian. Ada banyak variasi dalam kebiasaan penguburan yang ditemukan pada bidang penguburan ini — mulai dari kuburan kapal dan pemakaman dalam peti mati hingga kremasi dan rumah jenazah. Itu akan menjadi sangat menarik untuk mengeksplorasi spektrum ini lebih jauh lagi,” kata Sauvage.

Penggalian akan berlanjut sepanjang musim gugur hingga tahun depan, karena masih ada banyak yang tersisa untuk diperiksa oleh para arkeolog. Namun demikian, Sauvage sudah yakin bahwa apa yang mereka temukan akan sangat penting.

“Ketika kami telah menganalisis semua temuan dari kuburan di sini, itu akan memberi kita wawasan yang mendalam tentang masyarakat yang ada di sini di Zaman Viking. Ini akan memungkinkan kita untuk melihat koneksi yang tidak terlihat,” katanya. “Saya percaya bahwa apa yang kami temukan akan memberikan kontribusi yang besar bagi bidang Viking secara keseluruhan.”