BAGIKAN

Salah satu misteri terbesar  Segitiga Bermuda mungkin akhirnya menemukan sebuah penjelasan. Wilayah yang aneh ini terletak di Samudera Atlantik Utara antara Bermuda, Miami dan San Juan, Puerto Riko, telah menjadi penyebab dugaan lenyapnya lusinan kapal dan pesawat terbang yang hingga kini masih menimbulkan tanda tanya besar.

Salah satu kisah yang terkenal adalah Flight 19. Merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat. Kisah yang kemudian membuat Segitiga Bermuda menjadi terkenal ini terjadi pada 5 Desember 1945. Pada saat itu, lima pesawat pengebom Flight 19 lepas landas dari Ft. Lauderdale Naval Air Station di Florida. Ini merupakan penerbangan rutin selama tiga jam dengan rute ke timur 120 mil, utara 73 mil, dan kembali lagi ke 120 mil menuju markas Angkatan Laut. Namun, mereka tak pernah kembali. Cerita lainnya adalah misteri USS Cyclops , sebuah kapal suplai militer yang berfungsi mengangkut batubara sebagai bahan bakar mayoritas kapal perang Amerika Serikat pada waktu itu. Kapal dengan awak 309 ini hilang pada tahun 1918. Kabar misteri lainnya, pada tahun 2015, El Faro , sebuah kapal kargo dengan 33 kapal juga telah lenyap di daerah Segitiga Bermuda tersebut.

Secara keseluruhan, sejauh yang kita tahu, 75 pesawat dan ratusan kapal mengalami kematian di Segitiga Bermuda. Kemungkinan penyebab malapetaka telah diselidiki dari waktu ke waktu, mulai dari gangguan paranormal, elektromagnetik yang menyebabkan masalah kompas, cuaca buruk, aliran teluk, dan medan bawah laut metana yang luas.

Kini sebuah teori baru telah dikemukakan oleh ahli meteorologi yang mengklaim bahwa alasan misteri yang melingkupi wilayah Segitiga Bermuda adalah dikarenakan awan heksagonal yang tidak biasa yang dapat menciptakan sebuah bom udara 170 mph yang dipenuhi angin. Kantung udara ini yang menyebabkan semua kekacauan, kapal tenggelam dan pesawat jatuh.

Dengan mempelajari citra dari satelit NASA, para ilmuwan menyimpulkan bahwa beberapa awan ini mencapai jarak antara 20 sampai 55 mil. Gelombang di dalam monster angin ini bisa mencapai setinggi 45 kaki . Terlebih lagi – awan memiliki tepian lurus.

Seperti yang diceritakan oleh ahli meteorologi satelit Universitas Colorado, Dr. Steve Miller, kepada Science Channel “What on Earth” : “Anda biasanya tidak melihat tepian lurus dari awan. Sebagian besar awan acak dalam distribusinya. “

Apa Keistimewaannya?

Ahli meteorologi Randy Cerveny menambahkan : ” Hasil citra satelit benar-benar aneh. Bentuk heksagonal di atas laut jenis ini pada dasarnya adalah bom udara. Mereka dibentuk oleh apa yang disebut microburst -ledakan udara kecil- yang turun dari dasar awan dan kemudian menabrak samudera dan kemudian menciptakan gelombang yang terkadang bisa berukuran besar saat mereka mulai berinteraksi satu sama lain. “

Apa pun yang tertangkap oleh bom udara ini bisa terlempar dari udara, dibalik, tenggelam. Pengamatan lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi teori ini yang akhirnya bisa menjelaskan banyak peristiwa Segitiga Bermuda yang terkenal. Para ilmuwan menuangkannya dalam citra satelit untuk mengkonfirmasi lebih jauh.

Berikut wawancara Science Channel: