NASA Merancang Rumah Kaca Inflatable Untuk Pertanian Berkelanjutan Di Mars

BAGIKAN

Teringat akan sebuah film yang diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama : “The Martian” yang menceritakan bagaimana seorang astronot terjebak dan tertinggal sendirian di planet mars. Untungnya dia juga adalah seorang ahli botanical sehingga ia melakukan risetnya sendirian dari puing – puing dan mesin pesawat sisa kecelakaan –bahkan dari kotorannya sendiri- dalam upaya menumbuhkembangkan tanaman demi mempertahankan hidupnya. Tentu hal ini bukanlah hal yang mudah. Namun salah satu makna dari cerita tersebut berdasarkan salah satu sudut pandang yang lain adalah perlunya suatu metodologi terkait suplai makanan untuk para astronot yang tidak melulu bergantung pada makanan instant yang dibawa dari bumi. Lebih jauh, suatu upaya untuk mengembangkan sistem pendukung kehidupan melalui eksplorasi pada aspek berkelanjutan terkait teknologi daur ulang termasuk pada pengolahan limbah yang dihasilkan.

(img : University of Arizona)

Minggu ini, seorang astronot Amerika Serikat, Peggy Whitson memecahkan rekor dalam menghabiskan waktu terpanjang di angkasa, setelah 534 hari penuh terpisah dari planet bumi. Namun, dengan kemungkinan menghabiskan waktu yang lebih lama lagi di luar angkasa, muncul pertanyaan-bagaimana astronot dapat mempertahankan dirinya saat berada jauh dari planet biru? Akhirnya dari berbagai pertanyaan yang muncul tersebut, para ilmuwan NASA telah berkumpul bersama para peneliti dari departemen pertanian di Universitas Arizona untuk mengembangkan prototipe rumah kaca inflatable yang dapat digunakan untuk menanam sayuran di ruang angkasa. -Inflatable dalam artian tempat tumbuhkembangnya tanaman yang diisi dengan udara.

(img : University of Arizona)

Prototipe ini dirancang agar memungkinkan astronot untuk diet vegetarian terus menerus di lokasi yang jauh, seperti di bulan atau mars. Di luar stasiun antariksa internasional, para ilmuwan NASA telah lama mendapatkan pengalaman dalam menanam tanaman di luar angkasa, namun rumah kaca berukuran 5,4 X 2,1 meter yang baru dikembangkan tersebut dapat digunakan untuk revitalisasi udara, serta daur ulang air atau daur ulang limbah. Idenya adalah karbon dioksida yang dihembuskan oleh para astronot digunakan untuk mengisi udara rumah kaca Mars / lunar, yang kemudian digunakan oleh tanaman untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Keseluruhan proses ini disebut sistem pendukung kehidupan bioregeneratif.

(img : University of Arizona)

Dr. Gen giacomelli, direktur Pusat Pengendalian Lingkungan Pertanian Universitas Arizona menjelaskan bahwa ‘kita menirukan apa yang dibutuhkan tanaman jika berada di bumi, dan menggunakan proses ini untuk mendukung kehidupan. Keseluruhan sistem lunar rumah kaca ini  menunjukkan sistem biologis yang ada di bumi, secara sederhana.’

(img : University of Arizona)

Ruang pertumbuhan tanaman hidroponik dapat menggunakan pencahayaan alami atau pencahayaan buatan dengan LED untuk menumbuhkan tanaman, tergantung dimana lokasi yang dibutuhkan. Rumah kaca diharapkan dapat menyediakan pendekatan kemandirian yang lebih ditujukan terhadap eksplorasi jangka panjang di bulan, mars, dan mungkin saja berbagai tempat lainnya, bahkan di belahan bumi sendiri dalam mendukung perkembangan teknologi pertanian.