BAGIKAN
(Pavel Riha / Wikipedia)

Ditemukannya sisa-sisa paus raksasa di Wadi Al-Hitan, di barat daya Kairo Mesir menunjukkan bahwa semasa hidup paus purba yang disebut sebagai Basilosaurus isis ini telah memangsa paus lainnya, bahkan hiu dan ikan besar di lautan Eosen periode akhir sekitar 35 juta tahun yang lalu.

Dari hasil analisis terhadap spesimen paus purba ditemukan di dalam perutnya tulang belulang dari ikan paus yang masih muda dan beukuran lebih kecil yang bernama Dorudon atrox. Namun, terlihatnya bekas gigitan pada tengkorak mangsa menandakan bahwa Basilosaurus isis telah melakukan penyerangan sebelum melahapnya dan memburu mangsanya hidup-hidup, bukan sebagai pemakan bangkai.

Basilosaurus isis sendiri memiliki moncong panjang dan dipersenjatai dengan gigi seri yang runcing dan gigi rahang yang tajam,” penulis pertama Manja Voss, seorang peneliti mamalia laut di Museum Berlin für Naturkunde, mengatakan kepada Live Science.

Dari dalam isi perut fosil paus besar juga ditemukan gigi dari ikan purba Pycnodus mokattamensis yang panjangnya 1 m, menunjukkan bahwa B. isis juga berburu ikan besar. Para peneliti juga menemukan sebuah gigi dari hiu Carcharocles sokolovi, makhluk laut yang panjangnya sekitar 5 meter.

“Singa, harimau, dan beruang besar umumnya disebut sebagai predator puncak di daratan. Paus pembunuh dan hiu putih besar umumnya disebut sebagai predator puncak di laut. Sebagian besar hewan bertubuh besar dan mencapai dominasinya memangsa kerabat yang lebih kecil. Basilosaurus isis yang panjangnya 15–18 meter dan Basilosaurus cetoides yang relatif lebih besar adalah predator terbesar yang diketahui pada akhir Eosen”, menurut tim penulis dalam tulisannya.

(PLOS One)

Basilosaurus isis adalah makhluk laut yang menakutkan, hidup antara 34 dan 38 juta tahun yang lalu. Dari spesimen yang telah ditemukan panjangnya mencapai 15-18 meter. Sebagai perbandingan, paus pembunuh (Orca) memiliki panjang antara 5 hingga 7 meter dan paus bungkuk berkisar antara 13-16 meter.

“Pengamatan ini mengarah pada gagasan bahwa laut dangkal Eosen akhir meliputi apa yang sekarang Wadi Al Hitan (diterjemahkan berarti Lembah Paus) adalah daerah tempat melahirkan bagi kawanan Dorudon, dan terkait dengan ini, menjadi area makan bagi predator seperti Basilosaurus,” menurut tim yang terdiri dari Universitas Michigan dengan Departemen Geologi dan Paleontologi Mesir, menjelaskan dalam makalah terbarunya.

Tempat ini adalah Situs Warisan Dunia karena banyaknya fosil paus purba yang menakjubkan yang ditemukan di daerah tersebut. Meskipun keadaan lembah sekarang kering, pada saat Eosen merupakan laut dangkal dengan segala macam makhluk laut yang sering mengunjungi daerah itu.

Penelitian ini telah dipublikasikan di PLOS One .