BAGIKAN

Sebuah lahan pertanian di dalam kontainer bisa menghasilkan tanaman yang tidak tergantung pada musim, semisal stroberi yang tumbuh di bulan Januari, tidak tergantung pada iklim seperti buah-buahan tropis langka dari Asia dan Amerika Tengah di lokasi mereka: Laurel, Maryland, California. Dari balik pertanian hidroponik di dalam kontainernya mereka pun mampu menghasilkan selada yang dirancang khusus sehingga dapat memberikan rasa lebih pedas atau manis. Pemiliknya berharap pada akhirnya usahanya ini dapat mengatasi daerah krisis pangan, termasuk area yang lebih besar dan lebih jauh : angkasa luar

Local Roots, sebuah perusahaan di California, menanam buah dan sayuran di dalam kontainer yang ditumpuk di gudang tua atau tempat parkir, yang dapat dihubungkan ke jaringan listrik atau  energi matahari. Local Roots telah merancang teknologi dan perangkat keras yang dikembangkan secara khusus untuk mengoperasikan pertanian secara mandiri dan menjual produknya ke restoran dan distributor makanan dengan mereknya sendiri.

[via inhabitat]
Setiap peti kemas 12 meter dapat menghasilkan sebanding dengan 3 sampai 5 hektar lahan pertanian tahunan. Eric Ellestad sebagai Chief executive mengatakan perusahaannya dapat menanam tanaman dua kali lebih cepat dari pertanian konvensional meski menggunakan air 97 persen yang lebih sedikit.

Inilah cara mereka melakukannya: Setiap lahan pertanian bersifat hidroponik, artinya tanaman tumbuh dalam air kaya nutrisi dan bukan tanah. Sisa air diresirkulasi, sehingga setiap wadah hanya menggunakan antara 19 sampai 76 liter setiap hari. Mereka juga menggunakan sensor untuk mengawasi bagaimana tanaman tumbuh, dan dapat memberi mereka nutrisi yang tepat yang mereka butuhkan sesuai dengan fasenya dalam siklus pertumbuhan, mempercepatnya.

[via inhabitat]
Ini adalah “algoritma yang hampir berkembang dalam beberapa hal,” kata Ellestad kepada Washington post. “Anda bisa menggunakan platform perangkat lunak tersebut untuk mengoperasikan pertanian seefisien mungkin.”

Termasuk di dalamnya adalah lampu LED yang memberi tanaman dengan tepat panjang gelombang cahaya yang tepat yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan yang dapat menghasilkan kualitas tertentu dalam penampilan dan rasa mereka. Klorofil, molekul yang menyebabkan fotosintesis pada tanaman, menyerap cahaya merah dan biru, sehingga peternakan biasanya tampak terlihat berwarna pink atau ungu karena pengaruh pencahayaan lampu.

[via LocalRoots]
Fakta penting lainnya: Local Rootsl telah menemukan cara membuat lahan pertanian cukup efisien sehingga bisa dijual dengan biaya yang sebanding dengan buah dan sayuran yang tumbuh secara konvensional.

Tapi mereka juga mencari sedikit tempat yang lebih jauh. Perusahaan tersebut berbicara dengan produsen ruang angkasa Space X karena jenis sistem pertumbuhan ini suatu hari nanti dapat digunakan untuk memberi makan astronot pada misi jangka panjang ke planet lain. “Peluangnya bersifat global dan intergalaksi pada saat bersamaan,” kata Ellestad.

Untuk saat ini, mereka akan mulai menanam selada, tumbuh-tumbuhan dan microgreens -sayuran yang dipanen pada usia yang sangat belia berkisar 7-14 hari setelah semai- di daerah tersebut. Dan meski seefisien pertumbuhan di dalam ruangan yang telah diciptakan, Ellestad tidak berpikir itu akan menggantikan hujan, matahari dan tanah asli yang jauh lebih baik.


sumber : washingtonpost localroots