Kehadiran gempa bumi yang sering terjadi di China telah mengakibatkan praktik pembingkaian kayu yang membuat desain Eropa menjadi malu. Pada awal 500 SM, para petukang di China telah mengembangkan struktur tahan bencana dengan sebuah interlock berbentuk bunga yang saling terkait yang disebut dougong yang dapat mengurangi dampak gempa pada bangunan. Sistem sambungan tersebut sangat efektif, mereka telah membantu Kota Terlarang di Beijing menahan 200 kali gempa bumi dalam 600 tahun.
Tukang kayu spesialis memutuskan untuk mencari tahu bagaimana Kota Terlarang telah bertahan dari begitu banyak serangan gempa bumi, termasuk gempa abad ke-20 yang paling mematikan. Mereka membangun struktur model skala di atas sebuah meja goyang. Untuk mencapai ketepatan, mereka menggunakan teknik dan alat tradisional. Mereka kemudian meletakkan strukturnya, seperlima dari ukuran bangunan di Kota Terlarang, melalui simulasi gempa bumi. Gempa terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah memiliki magnitude 9,5. Namun, ternyata model skala mampu bertahan tidak hanya pada skala 9,5 tapi hingga mencapai kekuatan gempa berskala 10.1 yang disimulasikan – dan dalam sebuah video yang menunjukkan gempa tersebut, tidak membuat bangunan simulasi tersebut menjadi runtuh.
Dougong sering ditemukan terletak di bawah atap , dan jika terjadi gempa, mereka memindahkan berat atap ke kolom pendukung yang ditemukan di bangunan tua tersebut. Mereka tidak membutuhkan paku atau lem untuk bertahan. Dougong tidak mudah goyah, tapi juga tidak kaku sehingga bisa pecah jika di bawah tekanan. Berbagai sambungan turut membantu menyetabilkan bangunan.
Salah satu aspek pengujian yang lebih membingungkan adalah bahwa kolom bangunan yang dirancang seperti bangunan di Kota Terlarang itu masih tegak berdiri, dan tidak amblas ke dalam fondasi. Bangunan sempat terhuyung dalam gempa berskala 10.1 yang disimulasikan, namun tidak membuatnya runtuh seperti dalam video tersebut.
Dougong dapat dilihat sekilas pada sebuah istana dan kuil, misalnya, dan menurut kabar sebuah harian online, dougong telah digunakan secara luas selama Periode Musim Semi dan Gugur dalam sejarah China, yang berkisar antara sekitar 770 sampai 476 SM.