BAGIKAN

Arsitek Jepang Takashi Okuno merancang rumah ini  dengan rencana berbentuk U, untuk memastikan setiap ruangan memiliki pemandangan pohon di halaman tengah .

Terletak di Prefektur Ehime Jepang, Rumah Hiiragi berdiri di sebuah petak berisi pohon yang telah dipelihara oleh beberapa generasi keluarga pemilik rumah.

Okuno menginginkan rumah baru tersebut untuk menekankan pentingnya pohon ini, sehingga studionya mendesain rumah baru tersebut sebagai reinterpretasi modern dari kediaman tradisional.

Tujuannya adalah untuk memanfaatkan koneksi antara ruang indoor dan outdoor.

Penggunaan garis yang jelas, hiasan minimal dan penggabungan elemen fungsional ke dalam struktur membuat rumah menjadi kesederhanaan yang mengingatkan arsitektur sejarah Jepang.

Menurut arsitek, tujuan utama proyek ini adalah: “Menghormati nenek moyang, menghargai saat ini, dan terhubung ke masa depan,” dan juga “menyampaikan pesan penghematan ke dalam ruang hidup yang terbuka dan fleksibel saat ini”.

Pintu masuk rumah mengarah ke lorong sederhana, di mana sebuah jendela besar berbingkai langsung di depan halaman dan pohon.

Di sebelah kanan ruang tunggu ada sayap dua lantai yang berisi ruang tamu utama dengan kamar tidur di atas.

Ruang tamu terbuka disusun di sekitar tungku pembakaran kayu, yang memisahkan lounge di satu sisi dari dapur dan ruang makan di sisi lain.

Kamar double-height menghadap ke halaman melalui kaca setinggi langit, dengan pintu geser built-in yang menyediakan akses langsung ke dek luar.

“Ruang tamu dirancang untuk kegiatan keluarga sehari-hari,” Okuno menambahkan. “Ini dibuat dengan finishing dan detail yang memberi rasa kelembutan untuk mengakomodasi kehidupan sehari-hari.”

Tangga naik dari ruang tunggu ke koridor lantai satu yang menghadap ke ruangan di bawahnya. Jendela klerus memungkinkan penyaringan cahaya, sementara kisi ventilasi memastikan udara mampu beredar dan lepas.

Di sebelah kiri pintu masuk adalah kamar tradisional Jepang yang bisa dijadikan ruang tamu. Tata ruang dan proporsinya diberi tahu oleh dimensi standar tikar tatami yang digunakan untuk lantai.

Ruangan ini menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan estetika minimalis modern yang ditujukan untuk memusatkan perhatian pada pemandangan melalui jendela sudut tingkat rendah di samping cerek khas tokonoma.

Ruang ini juga sebagian dilapisi dengan layar yang terbuat dari kertas tradisional washi, termasuk satu dinding yang bisa ditarik untuk memberi akses ke halaman tengah.

Selain layar kertas washi dan struktur kayu, bahan alami diterapkan di seluruh rumah untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan ramah lingkungan