BAGIKAN
Teleskop baru menggantikan observatorium astronomi radio Spektr-R, yang juga diluncurkan dari Baikonur pada tahun 2011(AFP)

Roket milik Rusia Proton-M Rusia berhasil menghantarkan teleskop angkasa terbaru, Spektr-RG menuju orbitnya sabtu kemarin dari Cosmodrome di Baikonur, Kazakhtan, setelah mengalami beberapa kali penundaan karena adalah masalah dengan baterai. Teleskop angkasa ini merupakan sebuah proyek kerjasama antara Rusia dan Jerman untuk menggantikan satelit miliknya yang sebelumnya hilang di bulan Januari lalu.

Roscosmos melaporkan bahwa teleskop angkasa tersebut, telah berada di orbit parkir bumi sebelum nantinya akan bergerak menuju titik orbitnya, yaitu titik lagrangian L2.

Titik lagrangian adalah posisi di tata surya kita, dimana setiap obyek yang berada disana bisa mempertahankan posisinya secara relatif terhadap gaya gravitasi matahari dan planet-planet yang mengorbitnya. Berlokasi sekitar 1,5 juta kilometer (0,93 juta mil) dari bumi, titik L2 adalah posisi yang paling ideal bagi teleskop angkasa seperti Spektr-RG.

Teleskop angkasa Spektr-RG yang dikembangkan di Jerman, adalah sebuah observatorium angkasa yang dibuat untuk menggantikan Spektr-R yang dikenal sebagai “Teleskop Hubble-nya Rusia”, yang kehilangan kontrol dan hilang bulan Januari lalu.

Spektr-R yang diluncurkan pada tahun 2011 telah berhasil melakukan pengamatan terhadap lubang hitam, bintang neutron dan medan magnet di angkasa. Dan penggantinya ini akan mekukan tugas yang sama dan juga akan melanjutkan tugas sebelumnya untuk melengkapi survey x-ray angkasa dalam rangka membuat peta dari semesta hingga tahun 2025, demikian Roskosmos mengatakan.

Program angkasa Rusia, telah lama menjadi kebanggaan negara ini, setelah mengalami berbagai kegagalan misi dalam beberapa tahun terakhir, Rusia bertekad untuk terus melanjutkan proyek ambisius ini.

Sejak keruntuhan Soviet, proyek-proyek sains angkasa Rusia mengalami pengurangan anggaran sehingga memaksa program angkasa Rusia merubah arah menjadi komersial.

Pada tahun 1996, pesawat tanpa awak Rusia yang dinamakan Mars 96 gagal meninggalkan orbit bumi menuju planet Mars. Dan kembali Rusia mengalami kegagalan misi menuju planet Mars setelah pesawat angkasa tanpa awak Fobos-Grunt mengalami kegagalan yang sama ditahun 2011.

Pengerjaan proyek teleskop Spektr-RG seharusnya telah dimulai sejak tahun 1980-an, tetapi kemudian dibatalkan di tahun 1990-an. Proyek Spektr-RG dihidupkan kembali ditahun 2005 yang didesain ulang menjadi lebih kecil, sederhana dan murah.

Sejak 2011, Rusia telah merupakan satu-satunya negara yang mampu mengirim lebih dari satu tim ke stasiun luar angkasa internasional (International Space Station, ISS).

Tetapi setelah mengalami beberapa masalah yang diantaranya skandal korupsi di Roskosmos dan adanya kompetitor baru, yaitu SpaceX milik Elon Musk mengancam monopoli Rusia atas ISS.

Pengiriman kosmonot Rusia menuju ISS selanjutnya akan dijadwalkan pada tanggal 20 Juli tahun ini, bersamaan dengan perayaan 50 tahun pendaratan Apollo 11 dibulan, dengan membawa serta astronot dari AS dan Italia.