BAGIKAN
(Wikipedia Commons)

Old Faithful adalah nama sebuah mata air panas yang menyembur secara periodik, atau yang dikenal dengan geyser, yang berlokasi di Taman Nasional Yellowstone, AS. Nama Old Faithful diberikan oleh anggota ekspedisi Washburn-Lanford -Doane karena selalu menyembur dalam jangka waktu yang terprediksi, dan telah menyembur lebih dari sejuta kali sejak Taman Nasional Yellowstone dibuka pada tahun 1872.

Fenomena memancarnya air panas dan uap – yang disebabkan oleh aktivitas geothermal dari sebuah gunung berapi yang sangat besar (supervolcano) Yellowstone yang ada di bawahnya – geyser ini menyembur dengan pengaturan waktu yang sempurna, sehingga dapat diprediksi kapan semburan selanjutnya akan muncul, karenanya geyser ini dijuluki “penunjuk waktu abadi”. Tetapi Old Faithful tidaklah selalu ‘faithful’ (tepat waktu), karena pada suatu masa, penunjuk waktu abadi ini pernah berhenti berdetak sama sekali.

Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan melihat bahwa interval waktu antar semburan dari Old Faithful (Interval between eruptions – IBEs) telah banyak berubah, mulai dari sekitar 60-65 menit pada tahun 1950 an hingga sekitar 90-94 menit sejak tahun 2001.





Untuk menyelidiki fenomena ini, dan melihat apakah ada keterkaitan antara variasi IBE dari Old Faithful dan periode kekeringan panjang yang pernah terjadi di wilayah tersebut, para peneliti dari US Geological Survey (USGS) melakukan sebuah penelitian dengan mengumpulkan beberapa sisa-sisa kayu yang telah termineralisasi di sekitar bukit yang tempat Old Faithful berlokasi. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Geophysical Research Letters.

Saat ini, bukit tersebut sangat tandus, tanpa ada sedikitpun pepohonan yang tumbuh di sana. Tidak ada satu tumbuhan-pun yang bisa tumbuh di dekat lokasi geyser tersebut, karena banjir dan percikan air panas kaya alkalin yang berlangsung terus menerus akan menghalangi bibit-bibit tumbuhan untuk bertunas dan tumbuh besar.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan beberapa dekade lampau, yang berhasil menganalisa sampel kayu purba yang ada di sekitar Old Faithful, diketahui bahwa pada suatu masa, semburan dari geyser Old Faithful pernah terhenti untuk beberapa waktu hingga memungkinkan pepohonan untuk dapat tumbuh sekitar di lokasi tersebut.

Dan untuk menyelidiki lebih jauh, tim USGS melakukan analisa pada 13 sampel kayu yang termineralisasi yang ditemukan pada bukit dimana Old Faithful berlokasi. Dari analisa penanggalan karbon diketahui bahwa pepohonan tersebut tumbuh di Yellowstone beberapa abad lampau, sekitar tahun 1233 hingga 1362 masehi.

“Ketika kami melakukan pengukuran usia sampel dengan penanggalan karbon, kami tidak mengira bahwa sampel tersebut berusia ratusan atau ribuan tahun,” kata peneliti dan juga ahli geologi USGS Shaul Hurwitz seperti yang dilansir oleh Science.

Para peneliti mencari tahu mengapa dan bagaimana pohon-pohon tersebut dapat hidup dalam waktu yang relatif singkat, yaitu selama beberapa dekade saja. Selama periode tersebut, sepertinya geyser Old Faithful berhenti menyemburkan air dan uap panas. Para peneliti kemudian melihat kembali data historis yang menjelaskan kondisi kekeringan yang pernah terjadi pada masa itu, ketika curah hujan menurun hingga menyebabkan menurunkan suplai air dari bawah tanah yang menyebabkan geyser berhenti menyembur selama beberapa saat.

Mereka tidak harus mencari jauh ke dalam untuk mengetahuinya, dari data penelitian sebelumnya yang meneliti cincin pertumbuhan pohon di sekitar lokasi geyser, terindikasi pernah terjadi kekeringan parah di seluruh wilayah sekitar geyser dan juga di wilayah lainnya di dunia, episode ini dikenal dengan Periode Hangat Abad Pertengahan.





“Saat itu untuk pertama kalinya anggur dapat tumbuh di wilayah Inggris Utara dan lautan es menghilang sehingga daratan Greenland ditemukan,” kata palaeoclimatology Cathy Whitlock dari Montana State University, yang tidak terlibat dalam penelitian ini seperti dilansir oleh Inside Science.

Tim peneliti menemukan bahwa penemuan ini memiliki keterkaitan dengan apa yang mungkin mempengaruhi semakin lebarnya interval waktu dari semburan waktu dari waktu ke waktu. Karena Bumi diperkirakan akan semakin menghangat dari lebih kering akibat dari perubahan iklim.

Kondisi ini telah diprediksi oleh Hurwitz lebih dari satu dekade lampau, dan walaupun sang penunjuk waktu abadi ini kadangkala tidak menunjukkan ketepatan waktunya, tetapi lonceng waktu tidak pernah berhenti.