BAGIKAN
Tempat penitipan anak selama intervensi. Credit: Marja Roslund

Sebuah tim peneliti yang berafiliasi dengan beberapa institusi di Finlandia dan Republik Ceko telah menemukan bahwa mengganti aspal dengan tanaman hutan di area bermain pusat penitipan anak, membuat kekebalan tubuh pada anak-anak di tempat tersebut menjadi lebuh kuat. Hasil penelitiannya diterbitkan di jurnal Science Advances.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa salah satu alasan meningkatnya angka penyakit autoimun di berbagai belahan dunia, seperti penyakit radang usus, diabetes tipe 1, eksim dan asma, adalah dikarenakan kurangnya paparan unsur-unsur yang mendorong sistem kekebalan anak-anak dalam merespons.

Gagasannya adalah, bahwa paparan yang terus menerus dari unsur-unsur alam seperti debu, kotoran, dan serbuk sari saat masih anak-anak, akan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Para peneliti telah mencatat bahwa anak-anak yang tinggal di beberapa daerah perkotaan paling berisiko tidak mendapatkan paparan tersebut. Dan, itu mungkin menjelaskan tingkat penyakit autoimun yang lebih tinggi.




Dalam upaya baru ini, para peneliti berusaha menguji teori tersebut dengan mengubah lingkungan di mana anak-anak tersebut bermain — taman bermain di pusat penitipan anak di daerah perkotaan. Selanjutnya membandingkan kekebalan tubuh mereka dengan anak-anak yang tempat bermainnya belum diubah (kelompok kontrol).

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan dampak paparan dari berbagai komponen alam, para peneliti mendapat izin untuk mengganti aspal di beberapa pusat penitipan anak di dua kota besar Finlandia — dan kemudian menggantinya dengan rumput yang berasal dari kawasan hutan.




Selain rumput yang awalnya alas hutan, para peneliti juga membawa semak belukar dan lumut. Anak-anak di tempat tersebut kemudian didorong untuk bermain di area yang telah ditingkatkan selama mereka berada di luar ruangan. Semua anak  diuji sebelum pemasangangan bahan-bahan alami dan setelah 28 hari kemudian, untuk penanda sistem kekebalan.

Para peneliti mengakui bahwa kelompok uji mereka relatif kecil — hanya 75 anak-anak yang menjadi peserta — tetapi hasilnya yang mencolok menjamin publikasi dari temuan mereka. Selain peningkatan besar (sepertiga lebih tinggi dari kelompok kontrol) dalam bioma kulit, para peneliti menemukan perubahan positif pada protein dan sel-sel (sel T regulator dan sitokin anti peradangan) yang telah ditemukan terdapat pada orang-orang yang memilki sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Mereka menyarankan perlunya lebih banyak lagi penelitian serupa yang dilakukan untuk membuktikan manfaat dari perubahan seperti itu di lingkungan masa anak-anak dan kemudian mendorong perubahan yang harus dilakukan.