BAGIKAN

Kata “noria” berasal dari bahasa Arab, Na-urah, yang berarti “mesin air pertama.” Merupakan alat mekanis paling awal yang digerakkan dengan cara selain dengan menggunakan tenaga manusia atau hewan. Noria adalah penemuan yang tak terelakkan yang memicu perkembangan selanjutnya berbagai jenis mesin hidrolik dan rotasi. Selama berabad-abad, hal itu memungkinkan peradaban untuk dapat menghidupi desa dan tanaman mereka dengan air, sumber daya paling mendasar. Hingga akhirnya, dapat memicu dimulainya era baru – pergantian tanah gersang menjadi kerajaan yang makmur.

Sayangnya, beberapa catatan sejarah yang menggambarkan mesin kuno tersebut sangat terbatas, sehingga meninggalkan jejak  yang masih menimbulkan sedikit misteri. Tidak pasti kapan dan di mana Noria kali pertama muncul. Namun dengan beberapa informasi yang ada dapat membantu menyusun kemungkinan evolusi Noria menuju perkembangan mesin berikutnya.

Noria terletak di kota kuno Hama, Suriah. Merupakan tujuh belas kincir air bersejarah yang terletak di sepanjang Sungai Orontes yang sudah hadir dari Era Bizantium, meskipun penduduk setempat mengklaim bahwa usia kincir tersebut bisa lebih tua lagi.

Kota kuno Hama merupakan pusat industri dan pertanian penting yang berasal dari Zaman Besi awal.  Kincir air  Hama merupakan bagian dari sistem irigasi yang sangat kuno. Tujuan utamanya adalah untuk memindahkan air melalui saluran air.

Namun, tak satu pun roda air Hama yang masih bertahan saat ini berasal dari periode lebih awal dari pada Dinasti Ayyubiyah (akhir 12 sampai awal abad ke-13). Selama era Mamluk, banyak Noria dirombak dan diperbesar. Pada era inilah juga semakin banyak kincir air yang dibuat. Meski pada satu titik saja, ada lebih dari tiga puluh Noria di Hama, namun hanya 17 kincir air asli yang bertahan sampai abad ke-21. Mereka masih dalam kondisi kerja yang baik, meski air dari roda ini sudah tidak digunakan lagi. Rata-rata, diameter roda air Hama mencapai hingga 66 kaki. Setiap roda memiliki nama tertentu, dan yang terbesar dikenal dengan nama Al-Mohammediyyah, yang digunakan untuk memberi air bersih kepada Masjid Agung.

Apa itu Noria?

Uraian yang paling umum tentang Noria adalah kincir air yang digunakan untuk mengalirkan air dari sungai sehingga bisa mengalir melalui gravitasi melalui saluran air ke desa dan lahan pertanian untuk irigasi. Saat ini, berbagai jenis mesin serupa telah dikembangkan dari Noria, dengan perbedaan struktur, sumber daya dan tujuan. Beberapa menerapkan istilah Noria untuk merujuk hanya pada kincir air yang digunakan untuk mengangkat air yang ditenagai oleh aliran sungai. Yang lain menggunakan istilah untuk berbagai roda atau perangkat pengangkat air, apakah diputar oleh hewan, manusia atau sungai, termasuk yang berfungsi sebagai katrol dengan ember yang dilekatkan pada rantai atau tali yang digunakan untuk mendapatkan air dari sumur.

Bagaimanapun, Noria akhirnya diadopsi oleh insinyur Muslim yang melakukan perbaikan tertentu pada sebuah perangkat. Misalnya, penambahan mekanisme roda gila yang digunakan untuk memperlancar pengiriman daya. Noria menjadi semakin populer di seluruh Timur Tengah. Beberapa Noria yang digunakan di dunia Islam abad pertengahan berukuran besar dengan diameter 20 meter dan bisa mengangkat sebanyak 2.500 liter air per menit. Noria – noria di Hama adalah contoh teknologi Abad Pertengahan yang paling banyak bertahan.

Mesin Hidrolik Pertama

Mesin adalah perangkat yang mampu membuat pekerjaan mekanis lebih mudah, biasanya dengan mengatasi gaya tahan (beban) pada satu titik dengan menerapkan gaya yang lebih nyaman (usaha) di titik lain. Sementara asal Noria pertama tetap menjadi misteri, ada beberapa referensi tentang Noria dalam literatur awal yang memberi gambaran tentang kapan mereka pertama kali diperkenalkan ke masyarakat. Sebuah kutipan penting dari tulisan Vitruvius menyebutkan Noria dan perangkat pengangkat air lainnya, yang menunjukkan bahwa mereka mungkin telah diperkenalkan ke Roma pada abad pertama Sebelum Masehi.

Contoh Noria dari Cina

Namun, karena bukti yang didokumentasikan dalam teks India yang berasal dari sekitar 350 SM, Joseph Needham percaya bahwa Noria itu dikembangkan di India sekitar abad kelima atau keempat SM. Setelah penemuannya, dia menduga itu menyebar ke barat pada abad pertama SM. Dan kemudian menyebar ke China pada abad kedua M. Ini diikuti dengan meluasnya penggunaan Noria di Mediterania timur pada abad ke lima sebelum mencapai Afrika Utara dan Semenanjung Iberia pada abad ke-11.

Kemungkinan lain asal termasuk Timur Dekat sekitar 200 SM. Manuskrip Pneumatica of Philo dari Byzantium, seorang teknisi Yunani dari akhir abad ketiga atau awal abad kedua SM, menunjukkan gambar beberapa jenis roda air yang berbeda. Di antaranya adalah roda air undershot vertikal yang digunakan untuk mengangkat air. Ini mungkin belum tentu Noria, tapi ini adalah indikasi bagus saat mesin semacam ini mulai bermunculan.