Menurut sebuah studi dari University of Illinois, semut Drakula, yang juga dikenal sebagai Mystrium camillae, dapat menggerakkan rahangnya dengan kecepatan hingga 90 meter per detik, lebih cepat dari kedipan mata manusia, menjadikannya sebagai gerakan hewan tercepat dalam catatan.
“Akselerasi yang tinggi dari serangan Mystrium ini memungkinannya untuk menghasilkan kekuatan yang berdampak hebat yang diperlukan sebagai perilaku predator ataupun pertahanan,” tulis para peneliti dalam laporan temuan mereka dalam jurnal Royal Society Open Science.
“Semut ini sangat menarik karena rahang mereka sangat tidak biasa,” kata profesor biologi dan entomologi hewan dari University of Illinois, Andrew Suarez, yang memimpin penelitian dengan Fredrick J. Larabee dari dan Adrian A. Smith.
“Bahkan di antara semut yang memiliki kekuatan pada rahangnya, semut Dracula adalah unik: Alih-alih menggunakan tiga bagian yang berbeda berupa pegas, palang dan tuas, ketiganya digabungkan di rahang bawah.”
Tidak seperti semut rahang perangkap, di mana rahang kuatnya menutup rapat dari posisi terbuka, semut Dracula menambah kekuatan rahang bawahnya dengan menekan ujungnya bersama-sama, memampatkannya dengan tekanan internal yang terlepas ketika satu mandibula meluncur melintasi yang lain, mirip dengan jentikan jari manusia, kata para peneliti.
“Semut menggunakan gerakan ini untuk menyerang arthropoda lain, sepertinya membuat mereka terkesima, menghancurkan mereka di sebuah dinding terowongan atau mendorongnya jauh. Mangsa tersebut kemudian diangkut kembali ke sarang, di mana diumpankan pada larva semut,” kata Suarez.
“Para ilmuwan telah menggambarkan banyak mekanisme penggunaan pegas yang berbeda pada semut, tetapi tidak ada yang tahu kecepatan relatif dari masing-masing mekanisme ini,” kata Larabee. “Kami harus menggunakan kamera yang sangat cepat untuk melihat seluruh gerakan. Kami juga menggunakan teknologi pencitraan sinar-X untuk dapat melihat anatomi mereka dalam tiga dimensi, untuk lebih memahami bagaimana gerakan itu bekerja. ”
Tim juga melakukan simulasi komputer dari pegas rahang bawah dari berbagai kasta semut Dracula untuk menguji bagaimana bentuk dan karakteristik struktur mandibula mempengaruhi kekuatan gigitan mereka.
“Temuan penting kami adalah jepitan rahang adalah bagian yang tercepat dari mulut semut yang menggunakan pegas, dan gerakan hewan tercepat hingga saat ini,” kata Larabee. “Dengan membandingkan bentuk rahang pada saat semut mencaplok dan menggigit, kami juga mempelajari bahwa itu hanya memerlukan perubahan kecil dari bentuk rahang untuk mengembangkan fungsi baru: bertindak sebagai pegas.”
Pekerjaan masa depan tim termasuk memeriksa bagaimana semut menggunakan mandibula mereka di lapangan.
“Biologinya, bagaimana mereka menangkap mangsa dan mempertahankan sarang mereka, masih membutuhkan deskripsi,” kata Smith.