BAGIKAN
Credit: (c) Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences (2019).

Tim peneliti internasional telah menemukan kerangka pertama dari hiu purba yang dikenal dengan nama Phoebodus di Pegunungan Anti-Atlas, Maroko. Dalam makalah mereka yang diterbitkan di jurnal Proceeding Royal Society B, kelompok itu menjelaskan fosil tersebut dan membandingkannya dengan hiu dan ikan modern.

Hiu purba yang telah lama punah ini meninggalkan jejaknya berupa fosil gigi. Namun, sangat sedikit saja bukti lainnya yang ditemukan yang dapat menunjukkan keberadaannya. Hal ini dikarenakan kerangkanya terbuat dari tulang rawan yang lunak, bukan tulang yang keras. Karena itu, kerangka fosil yang langka ini memberikan kegembiraan bagi komunitas arkeologi. Dalam upayanya ini, para peneliti melaporkan bahwa mereka menemukan fosil kerangka yang lengkap dari Phoebodus, hiu yang hidup lebih dari 350 juta tahun yang lalu.

Fosil hiu ini ditemukan di wilayah pegunungan Maroko yang dulunya pernah menjadi sebuah cekungan dari laut dangkal. Para peneliti juga menemukan beberapa tengkorak dan bagian dari spesies Phoebodus lain di situs yang sama. Pengujian terhadap materi di mana sisa-sisa hiu menjadi fosil mengungkapkan bahwa spesimen berumur sekitar 370 juta tahun. Sebelum ditemukan, satu-satunya bukti Phoebodus hanyalah tiga buah gigi. Para peneliti mencatat bahwa Phoebodus punah di bagian awal Carboniferous — waktu yang sangat lama sebelum kebanyakan fitur-fiturnya berevolusi pada makhluk laut modern lainnya.


Credit: (c) Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences (2019).

Dalam mempelajari kerangka fosil, para peneliti dapat melihat bahwa ketika hidup, hiu memiliki tubuh yang panjang dan kurus (hampir menyerupai belut), tengkoraknya yang rata dan rahangnya yang panjang. Mereka mencatat bahwa itu memiliki kemiripan yang mencolok dengan hiu berjumbai modern, meskipun keduanya tidak berkerabat. Giginya, secara istimewa hampir bulat, runcing dan memutar ke dalam. Hiu seperti ini cenderung menangkap mangsa, menahannya dan kemudian menelannya secara utuh. Para peneliti menyarankan kemiripan antara hiu purba dan hiu modern dapat memberi para peneliti beberapa gagasan tentang bagaimana Phoebodus diburu. Mereka juga mencatat bahwa hiu purba menyerupai ikan aligator modern juga. Dan meskipun ia adalah seekor ikan tapi bukan seekor hiu, mungkin karena hal itu juga yang memberikan sedikit petunjuk tentang bagaimana hiu purba berburu.