BAGIKAN

Banyaknya tugas memberikan ilusi pembelajaran karena mungkin saja terlalu mudah. Misalnya, membaca ulang catatan atau buku teks adalah taktik pembelajaran umum yang telah terbukti kurang bermanfaat daripada menggunakan Flashcard. Seorang siswa akan merasa seolah dia sedang belajar ketika membaca ulang materinya, tetapi ini sebagian disebabkan oleh fakta bahwa kata-kata menjadi lebih akrab dibandingkan pemrosesan dan pembelajaran dari materinya sendiri. Flashcard, di sisi lain, mengharuskan siswa untuk secara aktif mengingat informasi. Ini adalah kesulitan yang menguntungkan – desirable difficulty karena membutuhkan lebih banyak usaha dan memaksa siswa untuk melakukan pemrosesan yang lebih kompleks. Pada awalnya, belajar dengan desirable difficulty mungkin membutuhkan waktu lebih lama dan siswa mungkin tidak merasa percaya diri dan tidak terbiasa, tetapi seiring waktu pengetahuan yang telah diperoleh akan dipertahankan dengan lebih baik atau menambah daya ingat.



Para peneliti dan akademisi dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama untuk mengembangkan, merancang dan menguji font yang disebut Sans Forgetica.

Font ini diyakini sebagai jenis huruf pertama di dunia yang dirancang khusus untuk membantu orang mempertahankan lebih banyak informasi dan mengingat lebih banyak catatan belajar yang dilakukan melalui pengetikan dengan menggunakan jenis huruf tersebut.

Dikembangkan sebagai kolaborasi antara spesialis desain tipografi dan para psikolog, menggabungkan teori psikologis dan prinsip-prinsip desain untuk meningkatkan rintangan informasi yang tertulis.

Font ini dikembangkan menggunakan prinsip belajar yang disebut desirable difficulty, di mana rintangan ditambahkan pada proses pembelajaran yang mengharuskan kita untuk melakukan sedikt usaha, sehingga mengarah ke penyimpanan memori yang lebih baik untuk menghasilkan proses kognitif yang lebih dalam.

Sekitar 400 mahasiswa Australia berpartisipasi dalam laboratorium dan percobaan online yang dilakukan oleh Royal Melbourne Institute of Technology Australia (RMIT). Berbagai jenis font berikut dengan kesulitannya diuji untuk menentukan jenis font mana yang dapat menyebabkan retensi memori terbaik. Dan, Sans Forgetica cukup memecahkan prinsip-prinsip desain tanpa terlalu sulit untuk dibaca tapi membantu daya ingat.



Pengajar senior RMIT, Dr Jo Peryman, mengatakan metoda tersebut adalah alat yang baik bagi siswa yang sedang belajar untuk ujian.

“Kami percaya ini adalah pertama kalinya bahwa prinsip-prinsip tertentu dari teori desain telah dikombinasikan dengan prinsip-prinsip teori psikologi tertentu untuk menciptakan font.”

“Pembaca hanya sekadar melirik tulisan dan tidak ada jejak memori yang dibuat,” kata Blijlevens dari RMIT.

Namun, jika font terlalu berbeda atau terlalu menyulitkan untuk dibaca, otak tidak dapat memprosesnya sehingga informasinya tidak tersimpan.

“Sans Forgetica terletak di titik manis di mana cukup obstruksi (rintangan) telah ditambahkan untuk menciptakan retensi memorinya.”

Sans Forgetica memiliki berbagai tingkat ‘kekhasan’ yang dibangun dalam menumbangkan banyak prinsip desain yang biasanya terkait dengan tipografi konvensional.



Derajat kekhasan ini menyebabkan pembaca untuk berdiam lebih lama pada setiap kata, memberi otak lebih banyak waktu untuk terlibat dalam proses kognitif yang lebih dalam, untuk meningkatkan retensi informasi.

RMIT bekerja dengan strategi dan agen kreatif Naked Communications untuk menciptakan konsep dan font Sans Forgetica.


Sans Forgetica tersedia gratis untuk diunduh sebagai font dan ekstensi browser Chrome di sansforgetica.rmit.