BAGIKAN

Depresi, melukai diri sendiri dan ide bunuh diri lebih menonjol pada remaja di awal usia dua puluhan jika mereka sering mendapatkan perlakuan intimidasi dan perundungan baik di rumah maupun di sekolah, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Warwick menemukan. Peneliti menekankan bahwa perlunya intervensi untuk mendidik orang-orang yang mengalami perundungan untuk mengurangi akibat buruk yang disebabkannya.

Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi bahwa intimidasi dari saudara kandung berpengaruh terhadap kesehatan mental pada masa remaja, namun para peneliti Profesor Dieter Wolke dan Dr. Slava Dantchev sekarang telah menemukan anak-anak yang diintimidasi oleh saudara kandung dan teman-temannya lebih cenderung membahayakan diri mereka sendiri.

Dalam makalah tersebut yang diterbitkan di urnal Frontiers in Psychiatry, para peneliti menunjukkan adanya konsekuensi yang dapat diakibatkan di masa depan yang disebabkan oleh intimidasi saudara kandung dengan melukai diri sendiri, upaya bunuh diri dan depresi pada usia 24 tahun.

Dengan menggunakan studi Children of the 90s, mereka dapat menunjukkan bahwa anak-anak yang diintimidasi oleh saudara kandungnya memiliki lebih banyak masalah kesehatan mental di saat dewasa. Jika mereka mendapatkan perundungan juga oleh teman sebayanya, risiko ini akan jauh lebih meningkat.

Para peserta diminta untuk melaporkan intimidasi ketika mereka berusia 12 tahun, sementara depresi, kecemasan, ide bunuh diri dan melukai diri sendiri dinilai pada usia 24 tahun.

Dari 3.881 para remaja yang diteliti, ditemukan bahwa 31,2% mengalami intimidasi oleh saudara kandung. Dari mereka yang keduanya menjadi korban dan saudara yang diintimidasi 15,1% didiagnosis dengan depresi klinis, 35,7% mengalami ide untuk bunuh diri dan 16,1% melukai diri sendiri dengan 4,9% lebih lanjut dengan tujuan bunuh diri.

Mereka yang mengalami intimidasi dari saudara kandung dan teman sebayanya, memiliki peluang ganda untuk mengembangkan depresi klinis dan akan mempertimbangkan untuk melakukan bunuh diri.

Slava Dantchev dari Universitas Warwick dan Universitas Wina mengatakan: “Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa penindasan oleh saudara kandung memiliki efek buruk pada kesehatan mental hingga dewasa, ketika saudara kandung tidak tinggal bersamanya lagi. Mereka yang diintimidasi di rumah, juga lebih mungkin diintimidasi juga oleh teman sebayanya dan tidak memiliki tempat yang aman baik di sekolah ataupun di rumah. Ini akan semakin meningkatkan penderitaan mereka dan memengaruhi kesehatan mentalnya ”

Profesor Dieter Wolke dari Departemen Psikologi di University of Warwick berkomentar: “Karena intimidasi dari saudara kandung sering dimulai ketika anak-anak masih kecil, akan penting untuk mendidik dan membantu orang tua untuk menangani dan mengurangi intimidasi antara saudara kandung di masa kanak-kanak. Ini adalah area yang telah sepenuhnya diabaikan dalam penyediaan kesehatan mental dan dukungan orang tua “