BAGIKAN
[Pixabay]

Apa yang paling membuat para wanita begitu tertarik terhadap seorang pria? Kebanyakan orang akan dengan cepat menjawab bahwa ketampanan sebagai urutan pertama, atau mungkin memiliki sifat humoris yang bisa disejajarkan urutannya.

Namun sebuah peneltian menyimpulkan bahwa benar jika ketampanan memang bisa meluluhlantahkan hati wanita, tapi jika mereka harus memilih, mereka mungkin akan memilih pria yang altruistik daripada sekadar tampan.

Altruisme adalah sifat-sifat kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain ketimbang mengutamakan kepentingan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam kebanyakan budaya dan dianggap penting oleh beberapa agama. Singkatnya, altruisme adalah kebalikan dari egoisme.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan memberikan “bukti lebih lanjut tentang pentingnya altruisme dalam preferensi terhadap pilihan pasangan bagi seorang wanita,” tulis sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Daniel Farrelly dari University of Worcester dalam jurnal Evolutionary Psychology. Ini menegaskan bahwa tidak mementingkan diri sendiri adalah “karakteristik sifat yang sangat penting yang dicari oleh wanita untuk hubungan jangka panjang”, seperti yang telah dipublikasikan oleh Pacific Standard.




Studi ini menampilkan 202 orang wanita yang direkrut secara online, kebanyakan dari mereka berusia 20-an. Mereka diperlihatkan 12 set foto, yang masing-masing menunjukkan wajah dua orang pria — yang satu tampan, yang lain biasa saja.

Foto-foto itu disertai dengan skenario, delapan di antaranya menggambarkan situasi di mana altruisme memainkan peran penting. Satu skenario mengatakan sebagai berikut: “Dua orang pria berjalan melewati sebuah kota yang ramai, dan menyadari kehadiran seorang tunawisma yang sedang duduk di dekat sebuah kafe. Pria E memutuskan untuk pergi ke kafe untuk membeli sandwich dan secangkir teh untuk diberikan kepada tuna wisma tadi. Pria F berpura-pura menggunakan ponselnya dan berjalan lurus melewati tunawisma tersebut.”

Setelah memperhatikan setiap foto dan membaca berbagai skenario dengan seksama, para wanita menilai betapa menariknya setiap pria yang mereka temukan, baik untuk hubungan singkat ataupun hubungan romantis yang berkomitmen.

“Pria yang menunjukkan altruisme yang tinggi secara keseluruhan dinilai lebih diinginkan,” tulis para peneliti. Sementara orang-orang yang mementingkan diri sendiri dipandang sebagai kandidat yang lebih menarik untuk hubungan satu malam, pria altruistik dinilai sebagai “lebih diinginkan untuk hubungan jangka panjang.”

Namun, sebuah studi yang telah dipublikasikan di British Journal of Psychology menemukan bahwa pria altruistik mungkin lebih sering melakukan kegiatan seks juga.

Para peneliti bertanya kepada orang dewasa Kanada yang belum menikah, seberapa banyak mereka melakukan perbuatan baik seperti memberikan uang untuk amal atau membantu mengeluarkan mobil seseorang dari salju. Mereka kemudian bertanya juga kepada para peserta seberapa sering mereka berhubungan seks dan seberapa banyak pasangan yang telah mereka miliki.




Para lelaki yang melaporkan lebih banyak melakukan tindakan altruistik memiliki lebih banyak seks – dan lebih banyak pasangannya. Sedangkan bagi mereka yang sedang berada dalam hubungan, pria yang berhati baik lebih mungkin juga untuk lebih sering melakukan seks dalam 30 hari terakhir, seperti yang dilansir dari Iflscience.

Penelitian lain menunjukkan bahwa pria lajang yang dilaporkan lebih sering melakukan perbuatan baik jauh lebih mungkin untuk menjalin hubungan di tahun berikutnya. Mereka juga membutuhkan waktu lebih sedikit untuk menemukan pasangannya daripada rekan-rekan non-altruistik mereka.

Tentu saja semua ini bukan untuk mengatakan bahwa sifat-sifat lainnya tidak penting. Humor juga penting bagi seorang wanita dalam memilih pasangan, demikian temuan para peneliti. Karena hal tersebut akan membuat wanita beranggapan bahwa pria humoris jauh lebih cerdas.

Rasa humor juga merupakan indikator yang baik untuk aktivitas seksual. Dalam sebuah penelitian, pria yang dinilai oleh wanita lebih humoris dilaporkan lebih banyak melakukan seks dengan pasangan yang jauh lebih banyak pula.

Namun, untuk membangun hubungan jangka panjang, para peneliti menemukan berulang kali bahwa altruisme adalah sifat yang penting dan sangat diinginkan, demikian yang disimpulkan Iflscience.

Bagaimanapun, para ilmuwan belum membandingkan antara humoris dengan altruisme, mana yang cenderung lebih diminati oleh para wanita diantara kedua sifat tersebut. Penting juga untuk diingat bahwa jumlah dari penelitian ini relatif kecil, dan bahwa orang-orang sering berperilaku berbeda dalam kehidupan nyata daripada di lingkungan penelitian dan dalam menanggapi survey. Terutama ketika melaporkan pengalaman positif seperti pekerjaan amal atau seks, pria mungkin lebih cenderung melebih-lebihkan seberapa banyak sebenarnya mereka melakukan hal-hal itu.