BAGIKAN
Credit: NASA.gov

Ada banyak sekali bebatuan yang melayang di seluruh penjuru angkasa dan kita hanya sedikit sekali yang telah diketahui keberadaannya. Kebanyakan dari bebatuan angkasa tersebut masih belum diketahui sama sekali oleh kita, hanya yang berada dekat dengan planet kita yang bisa ditemukan dan diketahui oleh para ilmuwan. Dan belum lama ini diketahui sebuah asteroid 2019 SP3 telah melintas dekat sekali dengan planet kita pada tanggal 3 Oktober lalu.

Benda angkasa ini berukuran sebesar istana Buckingham di Inggris, berdiameter antara 15 hingga 33 meter (49 hingga 108 kaki). Menurut data dari NASA, asteroid SP3 ini telah berada pada jarak yang sedikit lebih dekat dari jarak bulan dengan bumi, sekitar 370.000 kilometer (230.000 mil) dari permukaan bumi.

Keberadaan asteroid yang jaraknya sangat dekat dengan bumi ini tidaklah perlu dikhawatirkan. Diketahui batu angkasa ini akan terus melanjutkan perjalanannya di sepanjang lintasan orbitnya mengelilingi matahari tanpa ada yang menghalangi. Asteroid ini akan melaju dengan kecepatan 8,53 kilometer per detik dan satu kali lintasan orbitnya akan memakan waktu 1.416 hari, hampir 4 tahun.

Walaupun obyek angkasa ini secara spesifik bukanlah sebuah ancaman bagi planet kita, setidaknya bisa menjadi pengingat untuk kita akan adanya resiko yang potensial dari angkasa di atas kita. Asteroid ini baru ditemukan pada tanggal 22 September lalu. Ada asteroid lain yang ditemukan hanya beberapa jam sebelum mereka melintas mendekati bumi, dan ada pula yang baru diketahui setelah menabrak planet kita.

Untuk bisa mengetahui apa yang akan terjadi jika 2019 SP3 jatuh menabrak planet kita, bisa kita lihat pada peristiwa ketika asteroid yang berukuran hampir sama dengan SP3 jatuh dan menimbulkan ledakan besar di Chelyabinsk, Rusia pada tahun 2013. Asteroid ini terbakar di atmosfer bumi sehingga terlihat cahaya yang sangat terang di langit dan juga melepaskan energi yang menimbulkan dentuman sonik (sonic boom) hingga memecahkan kaca-kaca jendela dalam radius 518 kilometer persegi dan menyebabkan kerusakan lebih dari 7200 bangunan dan meruntuhkan atap sebuah bangunan pabrik. Lebih dari 1600 orang terluka, kebanyakan karena terkena pecahan kaca.


Orbit dari planet-planet dan 2019 SP3. Satu tahun yang lalu. Credit: NASA

Selama ini diketahui ada sekitar 20.000 asteroid yang diketahui berada di dekat bumi yang terbagi menjadi empat golongan menurut parameter orbitalnya. Sekitar 10 persen dari asteroid-asteroid tersebut dianggap sebagai asteroid yang potensial membahayakan bumi (potensiatially hazardous Asteroids-PHA). Badan-badan antariksa seperti NASA dan ESA secara intens terus melakukan pengamatan pada semua asteroid tersebut, juga semua observatorium dan juga para astronom amatir di seluruh dunia yang sering kali secara tidak sengaja menemukan asteroid -asteroid baru.

Badan-badan antariksa di seluruh dunia juga secara kontinyu menjalankan latihan simulasi tabrakan asteroid untuk bisa merencanakan dan mempersiapkan bila suatu saat terjadi bencana tabrakan asteroid ke bumi. Terakhir kali simulasi ini dilakukan tahun ini dengan skenario asteroid akan jatuh di kota Denver, kemudian dilakukan tindakan membelokkan asteroid ini yang malah menghancurkan kota New York. Dari simulasi ini bisa diketahui apa yang akan kita hadapi baik sebelum, selama dan sesudah bencana ini terjadi.