BAGIKAN
Tempat di mana jejak kaki ditemukan. [Credit: Universdad de Sevilla]

Para peneliti telah menemukan fosil dari serangkaian kumpulan jejak-jejak kaki pada sebuah lapisan pasir kuno di Gibraltar, di ujung barat daya Semenanjung Iberia. Di antara jejak-jejak kaki hewan yang telah punah yang telah ditemukan, salah satu diantaranya adalah jejak kaki seorang manusia dengan tinggi badan 106-126 cm, yang berasal dari sekitar 29 ribu tahun yang lalu bertepatan dengan hari-hari akhir Neanderthal dari Gua Gorham. Para peneliti percaya jika jejak manusia tersebut adalah bekas telapk kaki Neanderthal.

Jika mereka benar, maka temuan ini dianggap penting dan menjadi yang kedua setelah penemuan sebelumnya di Gua Vartop, Rumania, yang jauh lebih tua berasal dari 62.000 tahun yang lalu. Tetapi para ahli lain tidak begitu yakin tentang interpretasi itu. Penemuan ini menimbulkan pertanyaan lama tentang kapan Homo sapiens modern yang secara anatomis menjelejah Eropa dan kapan Neanderthal tepatnya punah.

Analisis yang dilakukan terhadp jejak-jejak langkah kaki mengungkapkan lima jenis cetakan di bukit pasir. Untuk mengidentifikasi hewan mana yang membuatnya, Fernando Muñiz dari University of Seville di Spanyol dan rekan-rekannya mempelajari ukuran dan bentuk cetakan, membandingkannya dengan berbagai jejak lainnya yang telah diawetkan dan menghubungkannya dengan berbagai fosil binatang yang ditemukan di tempat lain di Gibraltar.

Kumpulan jejak-jejak tersebut tampaknya berasal dari beberapa jenis mamalia yang telah punah termasuk gajah dengan gading yang nyaris lurus, aurochs, rusa dan macan tutul. Salah satu cetakan, meskipun tidak terawat dengan baik, tampak seperti jejak telapak kaki manusia berupa penampakan kaki kanan yang lebih lebar di depan daripada di belakang dan memiliki lima jari kaki yang sejajar. Dari ukuran cetakan mengisyaratkan milik seorang remaja yang masih muda. Tetapi spesies manusia mana yang telah menghasilkan jejak tersebut?

Thomas Higham dari Universitas Oxford dan rekan-rekannya yang telah melakukan penanggalan pada sejumlah situs manusia purba Neandertal di seluruh Eropa. Dalam upaya mereka untuk menentukan usia peninggalan arkeologis Neanderthal dari Gibraltar, mereka tidak dapat menyepakati tanggal akhir yang sebelumnya diperoleh untuk beberapa bahan tersebut.

Dan usia yang mereka dapatkan untuk sebuah bukti bahwa Neanderthal pergi meninggalkan dari selatan Spanyol ternyata jauh lebih tua dari yang telah diperkirakan, menunjukkan bahwa kelangsungan hidup Neanderthal yang tampaknya terlambat di Iberia selatan adalah artefak dari metode penanggalan yang digunakan. Sebaliknya, tim Higham telah menunjukkan bahwa Neanderthal telah menghilang sekitar 39.000 tahun yang lalu.

Lebih lanjut bukti baru menunjukkan manusia modern mungkin telah mencapai Iberia selatan lebih awal dari yang telah  diperkirakan sebelumnya. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature Ecology and Evolution, Miguel Cortes-Sanchez dari University of Seville dan rekan-rekannya melaporkan upaya mereka untuk melakukan penanggalan pada sebuah situs di Málaga, Spanyol, yang disebut Gua Bajondillo yang simpanan arkeologisnya menjangkau transisi antara Neandertal dan manusia modern. Hasilnya menunjukkan manusia modern menggantikan Neanderthal di Bajondillo sekitar 43.000 tahun yang lalu. Dan jika orang-orang modern berada di Spanyol selatan pada saat itu, Gibraltar hanya sekitar 65 mil dari Málaga.

“Saya akan sangat skeptis terhadap [penanggalan 29.000 tahun yang lalu] memberikan dukungan untuk identifikasi terhadap Neanderthal dalam kasus ini,” kata Higham tentang jejak Gibraltar yang baru ditemukan.