BAGIKAN
Ikan Hiu
(Laura College/Unsplash)

Sebuah studi menunjukkan bahwa Megalodon raksasa melahirkan bayinya dengan ukuran yang lebih besar dari kebanyakan manusia dewasa. Sebelum dilahirkan, mereka telah menetas di dalam rahim dan melahap saudaranya yang belum menetas. Suatu perilaku yang dapat ditemukan pada hiu modern.

Megalodon (Otodus megalodon) pernah merajai lautan sekitar 23 – 3,6 juta tahun yang lalu. Panjangnya bisa mencapai 15 meter, dengan mulutnya yang terbuka bisa setinggi 3,4 meter.

“Hasil dari penelitian ini memberi penjelasan baru tentang sejarah kehidupan Megalodon, tidak hanya bagaimana Megalodon tumbuh, tetapi juga bagaimana embrio berkembang, bagaimana ia melahirkan dan berapa lama ia bisa hidup,” kata ahli paleontologi Martin Becker dari Universitas William Paterson.

Penelitian ini yang menjelaskan tentang biologi reproduksi, pertumbuhan dan harapan hidup Megalodon (Otodus megalodon) yang diterbitkan di jurnal Historical Biology.

“Sebagai salah satu karnivora terbesar yang pernah ada di Bumi, menguraikan parameter pertumbuhan O. megalodon sangat penting untuk memahami peran karnivora besar dalam konteks evolusi ekosistem laut,” kata Shimada.

Megalodon dapat dikenali melalui gigi-giginya, yang selalu tanggal dan digantikan dengan yang baru seumur hidupnya. Proses ini bisa mengasilkan 40.000 gigi sebelum kematiannya. Meski demikian, biologinya masih kurang dipahami seperti kebanyakan hiu yang telah punah lainnya. Karena tulang yang dimilikinya adalah tulang rawan, semua yang diketahui tentang Megalodon telah disimpulkan dari mempelajari fosil giginya.

Meski demikian, beberapa sisa tulang belakang raksasanya juga telah ditemukan. Dan dari beberapa tulang belakang ini, yang berada di Royal Belgian Institute of Natural Sciences di Brussels, para ilmuwan dapat mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan awalnya.

Proporsi megalodon dengan panjang 3 m, 8 m, dan 16 m,  diekstrapolasi dari kerabat yang masih ada, dengan penyelam 1,65 m (Oliver E. Demuth/ Public domain)

Para peneliti menggunakan teknik CT scan untuk memeriksa pertambahan lingkaran pertumbuhan yang terekam setiap tahunnya. Dilakukan terhadap 15 tulang belakang yang diduga dari hiu yang sama. Di mana sebelumnya para peneliti telah memperkirakan berasal dari hiu sepanjang 9 meter.

Gambar CT scan menunjukkan tulang belakang memiliki 46 lingkaran pertumbuhan. Ini menandakan bahwa fosil Megalodon 9 meter, mati pada usia 46 tahun. Dengan menghitung kembali panjang tubuhnya ketika setiap pita pertumbuhan terbentuk. Penelitian juga menunjukkan bahwa ukuran hiu saat lahir panjangnya sekitar 2 meter.

Data ini juga menunjukkan bahwa, seperti semua hiu modern, embrio Megalodon tumbuh di dalam perut induknya dengan memakan telur yang belum menetas di dalam rahim. Sebuah praktik yang dikenal sebagai oophagy, suatu bentuk kanibalisme intrauterin. Hasilnya adalah bahwa hanya beberapa embrio yang akan bertahan dan berkembang, tetapi masing-masing dari mereka dapat menjadi sangat besar saat lahir.

Meskipun kemungkinan besar, dibutuhkan banyak pengorbanan bagi sang induk untuk membesarkan embrio yang begitu besar, bayi yang baru lahir memiliki keuntungan. Karena ukurannya yang besar mengurangi kemungkinan dimakan oleh predator lain, kata Shimada.