BAGIKAN

Manusia mungkin tidak perlu menelusuri terlampau jauh selain dari Tata Surya kita sendiri dalam mencari kehidupan alien, kata periset yang menyelidiki salah satu bulan di Saturnus pada hari Selasa.

Bola es sebagai satelit Saturnus yang dikenal sebagai Enceladus boleh berbangga dengan kondisi kehidupan ideal untuk mikroorganisme bersel satu yang dikenal sebagai archaean yang ditemukan di beberapa lingkungan paling ekstrem di Bumi, para peneliti melaporkan dalam jurnal ilmiah Nature Communications .

Tanaman arang metanogenik (penghasil metana) yang disebut Methanothermococcus okinawensis berkembang dalam kondisi laboratorium yang meniru gagasan yang ada di satelit Saturnus, kata tim tersebut.

Di Bumi, jenis archaean ini ditemukan pada suhu yang sangat panas di dekat ventilasi hidrotermal laut dalam, dan mengubah karbon dioksida dan gas hidrogen menjadi metana.

Jejak metana sebelumnya telah terdeteksi pada uap yang berasal dari retakan di permukaan Enceladus.

“Kami menyimpulkan bahwa beberapa CH4 (metana) yang terdeteksi dalam asap Enceladus pada prinsipnya dapat diproduksi oleh methanogen,” para peneliti di Jerman dan Austria menulis.

Mereka juga telah memperhitungkan bahwa hidrogen yang cukup untuk mendukung mikroba semacam itu dapat diproduksi melalui proses geokimia di inti batuan Enceladus.

Para penulis telah menetapkan untuk menguji hipotesis bahwa kondisi di satelit (Enceladus) mungkin cocok untuk menjadi hunian archaea metanogenik.

Penelitian sebelumnya telah mengemukakan bahwa Enceladus menampilkan samudra air cair – bahan utama kehidupan – di bawah permukaannya yang dingin.

Data yang didasarkan secara murni pada studi laboratorium menunjukkan bahwa ini bisa saja terjadi, kata Simon Rittmann dari Universitas Wina yang turut menulis makalah ilmiah tersebut.

Tapi hasilnya memberikan “tidak ada bukti kemungkinan kehidupan di luar bumi,” dia menggarisbawahi pada AFP.

“Studi kami hanya menyangkut mikroorganisme, saya ingin menghindari spekulasi tentang kehidupan intelejen,” katanya.

Saturnus adalah planet keenam dari Matahari, terpisah dari Bumi hanya oleh Mars dan Jupiter.

Planet ini memiliki puluhan bulan.

Penelitian sebelumnya mengemukakan bahwa Enceladus menampilkan samudra air cair – bahan utama kehidupan – di bawah permukaannya yang dingin.

Bulan Saturnus juga dianggap mengandung senyawa seperti metana, karbon dioksida, dan amonia, dan aktivitas hidrotermal yang diperlihatkan di kutub selatan – kombinasi sifat yang menjadikannya sebagai sasaran utama dalam pencarian kehidupan ekstraterestrial.

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengecualikan kemungkinan bahwa metana Enceladus berasal dari proses geokimia non-biologis, kata para penulis.