BAGIKAN

Mungkin pilihan material manusia paling aneh yang pernah dibuat untuk membuat sebuah kendaraan yang dapat mengapung di atas air  adalah  beton bertulang. Selama berabad-abad kapal telah terbuat dari kayu, yang kemudian bergerak dengan penggunaan material yang lebih keras seperti baja. Namun, baja harganya mahal dan sulit pengadaannya saat itu, sehingga hal ini menjadi isu utama selama Perang Dunia ketika minimnya ketersediaan pasokan bahan logam.

Jauh sebelum perang, pada tahun 1848, Joseph-Louis Lambot, penemu beton bertulang, mencoba dan berhasil membuat perahu kecil dari ferrocement, memulai industri kapal beton yang kecil dan berumur pendek. Tak lama kemudian, kapal tongkang ferrocement secara teratur menyusuri kanal Eropa, dan tepat pada saat abad ini berakhir, seorang insinyur Italia membuat kapal beton pertama.

Ferrocement ( ferosemen) : Adukan semen dengan ketebalan kurang lebih 25 mm (1 inci) dan berisi jaringan kawat hingga mencapai 12 lapis, disebut ferciment oleh Monsieur Lambot di Prancis pada tahun 1848, yang menggunakannya untuk membangun beberapa perahu. Dengan perbandingan campuran berdasarkan berat adalah : baja 1, air 1, semen 2, pasir 4. Berdasarkan volumenya baja 4 – 8 % dari beton, atau 4 – 8 kali lebih banyak dibandingkan dengan beton bertulang.

Seperti dugaan, beton bukanlah bahan yang paling ideal untuk membangun sebuah kapal. Masalah mendasar dengan kapal beton adalah mereka membutuhkan lambung yang sangat tebal agar sekuat kapal baja. Hal ini membuat kapal menjadi sangat berat dan akibatnya membutuhkan  lebih banyak bahan bakar untuk dapat bergerak. Dan jika lambung kapal pecah, kapal akan tenggelam dengan cepat karena bobotnya yang berat. Para pelaut Perang Dunia I sering memanggil kapal beton tersebut sebagai “batu nisan mengambang” dan mereka sangat enggan untuk  menggunakannya.

Meski begitu, kapal ferrocement terus dibuat dan ukurannya berangsur-angsur meningkat. Yang terbesar adalah SS Selma sepanjang 127.5 meter, menjadi sebuah kapal tanker minyak yang diluncurkan pada tahun 1919. Saat ini, reruntuhannya sebagian terendam di Galveston Bay di Pantai Teluk Texas dan dapat terlihat dari Channel Ship Houston atau Seawolf Park.

Setelah Amerika Serikat memasuki Perang Dunia Pertama, Presiden Woodrow Wilson menyetujui pembangunan 24 kapal beton sebagai kapal pendukung untuk Angkatan Laut. Namun, tidak satupun dari mereka bisa selesai tepat waktu dan mulai beroperasi. Pada saat kapal telah siap – hanya 12 dari mereka – perang telah berakhir. Kapal-kapal yang telah selesai dijual ke perusahaan swasta yang kemudian digunakan untuk perdagangan ringan, penyimpanan dan skrap.

Kelangkaan baja yang serupa terjadi selama Perang Dunia Kedua, dan 24 kapal beton beserta tongkang ditugaskan untuk mengangkut persediaan. Kali ini, semua kapal selesai tepat waktu dan karena inovasi dalam pencampuran dan bahan semen, armada kedua jauh lebih kuat dari sebelumnya. Kapal-kapal tersebut memainkan peran penting selama perang, terutama di pendaratan Normandia D-Day, di mana mereka digunakan untuk transportasi bahan bakar dan amunisi, dan sebagai ponton mengambang. Beberapa dilengkapi dengan mesin dan digunakan sebagai kantin berjalan dan pengangkut pasukan.

Ketika perang berakhir, baja masih tersedia dan kapal baja yang lebih efisien pun kembali diproduksi. Kapal-kapal beton ditiadakan dan ditarik ke berbagai pelabuhan untuk ditenggelamkan atau dijadikan sebagai pemecah gelombang. Koleksi terbesar ditemukan di Sungai Powell, British Columbia, di mana sepuluh di antaranya diatur sebagai busur agar berfungsi sebagai pemecah gelombang. Sembilan lainnya tenggelam di perairan dangkal di Chesapeake Bay di lepas pantai Pantai Kiptopeke, Virginia sehingga menciptakan pemecah gelombang untuk lalu lintas kapal feri lokal.

Tanker minyak SS Palo Alto ditarik ke Pantai Negara Bagian Seacliff di Aptos, California, dan dijadikan sebagai taman hiburan dengan berbagai fasilitas terdiri dari  lantai dansa, kolam renang dan kafe. Taman itu ditutup dua tahun kemudian saat perusahaan tersebut bangkrut. 

SS Palo Alto on Seacliff State Beach, California
SS Palo Alto di Seacliff State Beach, California

SS Selma di Seawolf Park, Galveston
Bangkai kapal San Pasqual, di lepas pantai Santa Maria, Kuba
The Kiptopeke Breakwater di Chesapeake Bay, Virginia.
Pemecah gelombang diciptakan dari kapal beton di Powell River, British Columbia