BAGIKAN
Pemandangan udara ini menunjukkan area pemukiman besar megasitus Tripolye Maidanetske dengan area penggalian. (Kredit gambar: CRC 1266)

Dalam prasejarah Eropa, aglomerasi – upaya pengumpulan beberapa elemen ke dalam suatu tempat (wilayah) – populasi lebih dari 10.000 jiwa per situs adalah fenomena yang jarang terjadi. Penemuan tak terduga dari situs megastruktur Trypolye – dikenal juga Trypillia – yang digali hampir 50 tahun yang lalu oleh para arkeolog dari Soviet, Ukraina dan Moldavia menggunakan pendekatan multidisiplin, mengungkap sisa-sisa lebih dari 2000 rumah yang tersebar di sebuah area seluas 250 hektar. Sejak saat itu, situs ini tetap menjadi fokus dari berbagi penelitian arkeologi.

Penelitian antropologis empiris menunjukkan bahwa lembaga-lembaga politik tambahan akan diperlukan seiring dengan meningkatnya ukuran populasi untuk mengelola peningkatan kompleksitas sosial dan tekanan skalar dalam aglomerasi populasi besar, catat para peneliti dalam tulisannya yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE oleh Robert Hofmann dari Kiel University, Jerman, dan timnya.

Antara 4100-3600 SM, dari berbagai catatan arkeologis di Eropa Timur mengungkapkan bahwa “pemukiman raksasa” kebudayaan Tripolye merupakan rumah bagi ribuan orang. Belum lama ini, sebuah proyek arkeologi di pemukiman raksasa Maidanetske, Ukraina, telah menemukan bukti apa yang disebut dengan “megastruktur”, yaitu sebuah bangunan besar yang fungsinya tidak diketahui secara pasti yang juga telah ditemukan dari berbagai situs serupa lainnya.

Megastruktur yang digali di Ukraina berukuran besar dibandingkan dengan rumah-rumah di sekitarnya, meskipun tidak terlalu besar menurut standar modern, dengan luas 190 meter persegi. Namun, beberapa megastruktur Eropa Timur berukuran hingga 1.680 meter persegi. Para arkeolog telah kebingungan terkait bangunan-bangunan ini, banyak di antaranya telah ditemukan melalui metode yang menggunakan anomali magnetik di dalam tanah untuk mendeteksi struktur kuno.


Gambaran umum wilayah survei geomagnetik (sekitar 150 ha) di Maidanetske dengan tampilan terperinci wilayah utara (Credit : Müller et al. 2017.)

Megastruktur dibangun oleh budaya Tripolye, sebuah peradaban yang membentang dari Pegunungan Carpathian ke Sungai Dnieper selama Zaman Batu. Masyarakat Tripolye membangun komunitas besar yang disebut megasitus, yang terdiri dari ribuan rumah. Maidanetske, di Ukraina modern, memiliki 3.000 rumah individu, meskipun tidak jelas apakah semua rumah itu telah hadir pada saat yang sama atau telah melewati fase pembongkaran dan pembangunan kembali. Dengan demikian, populasi komunitas ini cenderung sulit dijabarkan, Hofmann mengatakan pada Live Science. Maidanetske mungkin adalah rumah bagi sedikitnya 5.000 orang atau sebanyak 15.000, katanya.

Dalam penelitian ini, Hofmann dan rekannya membandingkan megastruktur Maidanetske dengan lebih dari 100 bangunan serupa dari 19 pemukiman Eropa kuno lainnya untuk menyelidiki fungsinya. Lokasi yang sangat umum dari bangunan-bangunan ini di dalam permukiman mereka dan kurangnya bukti tempat tinggal permanen di dalamnya membuat para peneliti menyimpulkan bahwa megastruktur ini adalah ruang publik.

Struktur di Maidanetske dibangun dalam lingkaran konsentris di sekitar pusat megastruktur. Credit: Hofmann et al, 2019

Mereka juga mendokumentasikan hierarki megastruktur berdasarkan arsitektur dan lokasinya; beberapa di antaranya sepertinya digunakan untuk melayani seluruh komunitas, sementara yang lainnya melayani segmen masyarakat yang lebih kecil. Struktur pada tingkat bawah ini, juga diamati mengalami penurunan dalam penggunaannya selama sejarah permukiman.

Para penulis memperkirakan bahwa bangunan ini kemungkinan digunakan untuk berbagai tujuan ritual, ekonomi, dan pengambilan keputusan. Hirarki megastruktur dapat mengindikasikan bahwa pengambilan keputusan secara berurutan terjadi pada berbagai tingkat masyarakat merupakan hal penting untuk mempertahankan struktur di tengah-tengah populasi yang sedemikian besar.

Tim mengamati hilangnya bangunan-bangunan integratif di tingkat bawah dan menengah yang kemungkinan besar merupakan akibat dari peningkatan sentralisasi kekuasaan. Kerugian institusional yang mendasari ini, mungkin, menyebabkan ketidakseimbangan sosial dalam proses pengambilan keputusan dan membuat permukiman raksasa menjadi tidak terkelola. Pada akhirnya, pemukiman ini runtuh di sekitar 3650 SM.

Hofmann menambahkan: “Megasitus proto-urban tertua di Eropa runtuh setelah beberapa generasi sekitar 3700 SM, selama waktu itu mereka berkembang dengan 10.000 penduduk dan menarik minat masyarakat di sekitarnya di padang rumput hutan Northpontic dengan tanah hitam gembur yang sangat subur. Sekarang studi interdisipliner kami mendeteksi satu alasan keruntuhan mereka: ketidakseimbangan sosial dalam proses pengambilan keputusan menyebabkan peningkatan sentralisasi struktur kekuasaan. Ini tidak memungkinkan pengelolaan permukiman seperti kota lagi. Karena itu, megasitus Tripolye ini adalah sebagai salah satu contoh, bagaimana seharusnya pemerintahan manusia tidak seperti itu. Namun demikian, sebagai konsekuensinya urbanisme berkembang jauh lebih pesat di Eropa kemudian disusul di Timur Dekat.