Ekspedisi gabungan antara Universitas Alabama-Birmingham dan Kementerian Kepurbakalaan Mesir telah memetakan 802 makam di Lisht, Mesir, yang terletak di antara dua piramida, satu berada di utara dan yang lainnya di selatan. Kedua piramida ini dibangun untuk raja-raja Amenemhat I dan Senusret I dan sekaligus sebagai makam kerajaan di sekitarnya.
Makam-makam yang baru ditemukan ini berasal dari sekitar 4.000 tahun yang lalu dan sebelumnya tidak diketahui oleh para ahli sejarah Mesir, menurut sebuah pernyataan dari Khaled El-Enany, Menteri Benda Purbakala Mesir.
Makam itu ditemukan di sepanjang tepi berbatu, dan dicirikan oleh gaya arsitektur khusus yang terukir di batu dan dikelilingi oleh batu bata dan batu kapur, menurut kementerian melalui sebuah posting di Facebook.
Meski telah dijarah oleh para perampok yang jauh sebelum penggalian dimulai, makam-makam itu masih memberikan informasi berharga bagi kehidupan Mesir kuno, memberikan petunjuk tentang kesehatan, ekonomi, dan budaya masyarakatnya.
Menurut kementerian, kuburan berada di tepi gunung yang berbatu dan terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berupa sebuah halaman terbuka mengarah ke koridor dengan langit-langit berkubah yang menampilkan hieroglif dan mengarah ke aula dengan kamar kecil yang dihiasi prasasti.
Sedangkan bagian kedua adalah sebuah pemakaman yang terletak di halaman terbuka. Di sisi sebelah barat adalah bagian yang mengarah ke ruang pemakaman awal di ruangan tanpa ditandai dengan peti batu kapur, dan di selatan adalah pintu masuk ke ruang kosong.
Kembali ke Kerajaan Tengah Mesir (2040 hingga 1782 SM), kuburan menggambarkan sebuah era yang dikenal sebagai “Zaman Klasik” Mesir. Periode ini menghasilkan beberapa karya seni dan sastra terbesar masyarakat kuno, serta pemahaman tentang kondisi manusia. Di dekatnya, makam kerajaan milik Raja Aminemhat I dan Senusret I telah didokumentasikan dan dipetakan, tetapi proyek baru ini adalah salah satu yang pertama kali untuk memetakan makam yang lebih umum secara rinci.
Baru-baru ini, Kementerian Benda Purbakala meluncurkan proyek untuk mendokumentasikan semua prasasti arkeologi di Mesir, khususnya di lembah-lembah Sinai, Aswan, gurun Timur dan Barat.