BAGIKAN

Masjid Sancaklar yang terletak di Buyukçekmece, Turki, sebuah lingkungan pinggiran kota di pinggiran kota Istanbul, bertujuan untuk mengatasi masalah mendasar dalam merancang sebuah masjid dengan memisahkan dari diskusi arsitektural modern berdasarkan bentuk dan hanya berfokus pada esensi ruang keagamaan.

Masjid ini terletak di lanskap padang rumput yang memisahkan antara komunitas pinggiran kota yang dikelilingi oleh pagar  dengan jalan raya yang sibuk. Dinding tinggi yang mengelilingi taman di halaman atas masjid menggambarkan batas yang jelas antara dunia luar yang tidak ramah dengan atmosfir taman yang tenang. Kanopi panjang yang membentang keluar dari taman menjadi satu-satunya elemen arsitektural yang terlihat dari luar. Bangunannya terletak di bawah kanopi ini dan bisa diakses dari jalan setapak dari halaman atas melalui taman. Bangunan itu bercampur sepenuhnya dengan topografi dan dunia luar akan tertinggal saat seseorang mulai masuk ke  area halaman, menuruni anak tangga dan di antara dinding masuk ke dalam masjid.

 

Bagian dalam masjid, bagaikan gua sederhana di  ruang angkasa, menjadi tempat yang dramatis dan menakjubkan untuk berdo’a dan menyendiri  mendekatkan kepada Tuhan. Celah dan patahan di sepanjang dinding kiblat memperjelas arah ruang sholat dan memungkinkan cahaya siang hari menerobos masuk ke dalam ruangan.

Pembangunan masjid ini seolah terus-menerus memainkan intrik antara ‘buatan  manusia’ dengan ‘sifat natural’. Kekontrasan antara tangga batu alam yang mengikuti kemiringan tanah dan pelat beton bertulang tipis yang membentang lebih dari 6 meter sebagai atap membantu meningkatkan hubungan diantara dua keadaan tersebut.

Ruang utama masjid memiliki lantai dan langit-langit berjenjang. Lampu diletakkan di bawah tangga dan di celah-celah di langit-langit dengan lembut menerangi ruangan.

Aula sholat berjajar besar membentuk pusat bangunan, sementara ruang tambahan termasuk ruang tamu, ruang penyimpanan sepatu dan kamar kecil disusun di sekelilingnya.

Masjid Sancaklar, yang selesai dibangun pada tahun 2012 dan memenangkan gedung keagamaan terbaik di World Architecture Festival pada tahun 2013, sekaligus pemenang untuk Designs of the Year tahun 2015 kategori Arsitektur Keagamaan, sebuah penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh Design Museum di London. Sebuah pameran dari 76 proyek arsitektur dan desain .