BAGIKAN
Kromosom manusia (abu-abu) yang dibatasi oleh telomer (putih) (Wikimedia)
Kromosom manusia (abu-abu) yang dibatasi oleh telomer (putih) (Wikimedia)

Para peneliti telah berhasil mengembalikan proses penuaan dengan memperpanjang telomer. Yaitu, suatu struktur yang menutupi ujung kromosom manusia. Seiring bertambahnya usia, penutup ini akan aus dari waktu ke waktu. Panjang telomer akan berkurang secara alami. Sepanjang hidup, pemendekan telomer menginstruksikan kepada sel-sel yang telah menua, untuk berhenti membelah lagi.

Penuaan, ditandai oleh dua perubahan biologis dalam tubuh. Telomer yang semakin memendek, dan melimpahnya sel-sel tua. Para peneliti dari Israel dapat mengembalikan keadaan tersebut. Meskipun mengembalikan penuaan sudah ditemukan melalui cata lain sebelumnya.

Telomer, adalah untaian molekul DNA di ujung semua kromosom manusia yang sedikit berperan ibarat potongan plastik di ujung tali sepatu kita. Potongan plastik ini selanjutnya dinamai sebagai penutup. Sebagaimana DNA yang direplikasi saat sel kita meniru dan membelah lalu menua, penutup ini akan aus dari waktu ke waktu. Namun, memakai penutup lebih baik daripada tidak sama sekali. Yang akan memakai bahan genetik penting kromosom itu sendiri. Jika telomer benar-benar hilang, sel tidak akan bisa meniru sama sekali, kata periset George Mason University, Anna Pollack, yang tidak terlibat dalam studi.

Terapi oksigen hiperbarik 

Para peneliti menggunakan suatu terapi yang dikenal dengan hyperbaric oxygen therapy (HBOT). Di mana cara ini dapat memperpanjang telomer secara signifikan dan mengurangi sel-sel tuanya pada 26 pertsipan selama percobaan.

Hiperbarik merupakan terapi medis yang memberikan oksigen murni kepada pesertanya. Setiap peserta akan masuk ke dalam suatu ruangan bertekanan oksigen tinggi. Adapun salah satu tujuan dari terapi ini adalah, meningkatkan kadar oksigen dalam darah, plasma dan jaringan.

Dalam percobaanya, para peserta berada di dalam ruangan hiperbarik selama lima sesi. Di mana pada setiap sesi, dilakukan selama 90 menit per minggu, dan selama tiga bulan. Dari pengujian ini beberapa telomer sel para pesertanya bertambah panjang hingga 20 persen.

“Setelah mendedikasikan penelitian HBOT kami untuk mengeksplorasi dampaknya pada area fungsi otak dan penurunan kognitif terkait usia. Kami sekarang telah mengungkap untuk pertama kalinya efek biologis HBOT pada manusia. Pada tingkat sel dari orang dewasa sehat yang menua,” kata Prof. Shai Efrati. Pemimpin penelitian dari Fakultas Kedokteran dan Sekolah Ilmu Saraf Sagol di Universitas Tel Aviv.

“Pemendekan telomer dianggap sebagai ‘Cawan Suci’ dari biologi penuaan. Banyak intervensi farmakologis dan lingkungan sedang dieksplorasi secara ekstensif. Dengan harapan dapat memperpanjamh telomer.”

“Terdapat peningkatan yang signifikan dari panjang telomer. Ditunjukkan selama dan setelah protokol HBOT yang unik ini. Menghadirkan komunitas ilmiah dengan sebuah landasan pemahaman baru. Bahwa penuaan memang dapat ditargetkan dan dikembalikan pada tingkat biologis seluler”.

Itu belum tentu berarti bahwa penuaan dikarenakan telomer kita menyusut. Tetapi ada hubungan antara panjang telomer dan kesehatan yang ingin diselidiki lebih lanjut oleh para peneliti.

“Telomer yang lebih panjang berkorelasi dengan kinerja seluler yang lebih baik,” jelas Efriti.

Peningkatan kognitif 

Dalam studi ini, HBOT terbukti menginduksi peningkatan kognitif pada orang dewasa sehat yang menua. Melalui mekanisme yang melibatkan perubahan regional dalam CBF. Terdapat indikasi dari perbaikan telomer ini. Terutama meliputi perhatian, kecepatan pemrosesan informasi, dan fungsi eksekutif, yang biasanya menurun seiring bertambahnya usia.

“Sampai saat ini, intervensi seperti modifikasi gaya hidup dan olahraga intens, terbukti memiliki beberapa efek penghambatan pada pemendekan panjang telomer yang diharapkan. Namun, yang luar biasa untuk dicatat dalam penelitian kami adalah, bahwa hanya dalam tiga bulan HBOT, kami dapat mencapai perpanjangan telomer yang signifikan – dengan kecepatan yang jauh melampaui intervensi atau modifikasi gaya hidup yang tersedia saat ini,” jelas rekan penulis Dr. Amir Hadanny dari Sagol Center for Hyperbaric Medicine and Research.

“Dengan studi perintis ini, kami telah membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut tentang dampak seluler HBOT yang berkepanjangan untuk membalikkan proses penuaan.”

Ini adalah klaim yang mengesankan – dan sesuatu yang telah dicoba oleh banyak peneliti lain di masa lalu tanpa hasil. Tapi tentu saja perlu disadari bahwa penelitian ini memiliki ukuran sampel yang kecil. Dan hasilnya perlu direplikasi.

Bagaimanapun studi ini, merupakan bagian dari program penelitian komprehensif. Menargetkan penuaan sebagai penyakit yang dapat disembuhkan. Hasil penelitiannya diterbitkan dalam jurnal Aging.