BAGIKAN
Lingkaran es dengan diameter 4,4 km (NASA)

Danau Baikal dikenal dengan keberadaan struktur berbentuk lingkaran saat suhunya rendah membentuk sebuah cincin raksasa di antara lapisan air yang membeku. Selama puluhan tahun semenjak ditemukannya tahun 1969, lingkaran raksasa ini tidak diketahui secara pasti mekanisme penyebabnya.

Dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Limnology and Oceanography, para peneliti akhirnya memecahkan fenomena yang tidak biasa ini.

Danau Baikal adalah salah satu danau tertua di dunia yang usianya mencapai sekitar 25-30 juta tahun. Dengan kedalaman maksimum 1.642 meter, berdasarkan volumenya, menjadikannya sebagai danau terbesar yang ada. Berada di Siberia, Rusia, danau ini menampung sekitar 23.615 kilometer kubik air tawar, yang jumlahnya melebihi gabungan dari seluruh Danau Besar Amerika Utara.



Sepanjang tahun, suhu air danau berkisar cukup dramatis. Di musim panas, lapisan permukaan bisa sehangat 16 °C di beberapa tempat, tetapi permukaannya membeku selama lebih dari empat bulan dari awal Januari hingga Mei.

Selama bulan-bulan di musim dingin, di danau akan muncul berbagai lingkaran – dikenal dengan ice ring – yang begitu besar sehingga terlihat dari luar angkasa. Para peneliti Rusia pertama kali melihatnya melalui gambar satelit pada awal 2000-an, tetapi setelah para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional memotret dua cincin es pada April 2009, fenomena itu menjadi topik penelitian dan daya tarik internasional.

(Earthobservatory NASA)

Dengan menggunakan data-data yang berhasil dikumpulkan oleh satelit dan sensor yang diarahkan menuju kedalaman danau, ditemukan bahwa berbagai pusaran air hangat yang berada di bawah permukaan danau beku menciptakan suatu aliran air yang hangat yang berputar searah jarum jam. Terlebih lagi di bulan-bulan yang suhunya lebih dingin. Kekuatan arus paling lemah berada di tengahnya, di mana permukaan es tetap membeku. Tetapi arus yang lebih kuat di bagian luar pusaran dapat mencairkan es, membuat formasi menakjubkan ini terlihat dari udara.

Ketebalan es yang membentuk lingkaran lebih tipis membuatnya tampak berwarna lebih gelap dan transparan. Lapisan es yang berada di dalam lingkaran lebih tebal menampakkan warnanya lebih putih.



Lingkaran yang terbentuk ini begitu besar dan sulit terdeteksi dari daratan. Sehingga, bisa menimbulkan bahaya serius karena orang seringkali melewati permukaan es untuk menyeberangi danau di musim dingin. Bahkan, sebuah van pernah terjerembab terperosok dan tenggelam di sepanjang tepian cincin es ini.

Sebuah kendaraan terperosok ketika melewati permukaan tipis lingkaran es (Earthobservatory NASA)

Sebagai layanan publik, Alexei Kouraev, asisten profesor di Laboratorium untuk Studi Geofisika dan Oseanografi Spasial (LEGOS) di Universitas Federal di Toulouse, Prancis, secara rutin memperbarui situs web dengan tim peneliti yang mengidentifikasi lokasi cincin es yang baru terbentuk .

Penyebab pasti dari pembentukan pusaran air yang lebih hangat di kedalaman danau ini belum dipahami. Berbagai penelitian terus dilakukan untuk lebih memahami fenomena ini. Data-data yang ada menunjukkan bahwa air yang mengalir dari sungai lain dan pola angin dapat turut berperan. Kemungkinan besar akan terbentuk pada bulan-bulan selama musim gugur sebelum es membeku. Bagaimanapun, danau purba ini masih menyimpan banyak rahasia.