BAGIKAN
(Kelvin Valerio / Pexels)

Menarik napas melalui hidung anda, dan mengeluarkannya melalui mulut anda. Metode ini tidak sekedar sesuatu yang anda biasa lakukan di kelas yoga, bernapas dengan cara ini akan memberikan manfaat secara medis yang membantu tubuh anda melawan infeksi virus.

Alasannya adalah, rongga hidung anda menghasilkan molekul nitrit oksida, yang disingkat NO, yang dapat meningkatkan intensitas aliran darah menuju paru-paru dan meningkatkan kadar oksigen di dalam darah.

Bernapas melalui hidung mengirimkan NO langsung ke paru-paru, yang dapat membantu melawan infeksi virus corona dengan menghalangi proses replikasi virus corona di paru-paru.

Dan bagi mereka yang melakukan aktivitas olahraga atau melakukan yoga juga memperoleh manfaat dari mengambil napas melalui hidung, bukan melalui mulut. Semakin tinggi saturasi oksigen di dalam darah dapat membuat seseorang merasa lebih segar dan menjadi lebih bertenaga.

Peran nitrit oksida di dalam tubuh

Nitrit oksida adalah sebuah molekul yang memberi sinyal secara luas, yang memicu berbagai efek psikologis pada tubuh. Senyawa ini juga digunakan secara klinis dalam bentuk gas untuk melebarkan arteri organ paru pada bayi baru lahir yang menderita hipertensi pulmonal. Dan tidak seperti molekul-molekul pemberi sinyal lainnya, NO adalah senyawa dalam bentuk gas.

NO diproduksi secara terus menerus oleh 1 triliun sel yang membentuk lapisan dalam sel atau endotelium pada arteri dan pembuluh darah sepanjang 100.000 mil di dalam tubuh kita, khususnya pada organ paru.

Endotelium yang memproduksi NO akan melemaskan otot polos pada arteri untuk mencegah terjadinya tekanan darah tinggi dan untuk meningkatkan aliran darah menuju semua organ di dalam tubuh. Peran penting lainnya dari NO adalah untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah pada arteri-arteri normal.

Selain dapat melemaskan otot polos vaskular, NO juga melemaskan otot polos pada di saluran pernapasan – trakea dan bronkiolus – untuk mempermudah jalan pernapasan. Selain itu, NO juga dapat melemaskan otot polos pada jaringan erektil (corpus Cavernosum) – jaringan yang berada pada penis, klitoris dan hidung, sehingga terjadi ereksi erektil. Dan faktanya, NO adalah mediator penting pada terjadinya proses ereksi penis dan gairah seksual.

Penemuan ini mendorong pengembangan dan dipasarkannya produk obat sildenafil, dengan nama pasaran Viagra, yang bekerja dengan meningkatkan kerja NO di tubuh.

Salah satu jenis sel lainnya di tubuh, termasuk juga sel-sel darah putih dan jaringan makrofag, menghasilkan nitrit oksida untuk tujuan membunuh bakteri dan menghambat replikasi virus.

Gas Nitrit oksida untuk terapi pernapasan

Karena NO adalah senyawa dalam bentuk gas, maka senyawa ini dapat pula dimanfaatkan dengan alat khusus untuk terapi pernapasan pada pasien. NO diberikan pada bayi baru lahir dengan hipertensi pulmonal, sebuah kondisi dimana arteri kecil pada paru yang disebut arteriol pulmonal dan pembuluh kapilernya menyempit, tersumbat atau rusak yang menyebabkan aliran darah dari jantung menuju paru untuk mengambil oksigen yang akan disebarkan ke seluruh tubuh terganggu.



Dengan memberikan NO pada pernapasan, akan melebarkan arteri pulmonari yang tersumbat dan meningkatkan aliran darah menuju paru. Sehingga hemoglobin pada sel darah merah dapat mengekstrak lebih banyak oksigen untuk disirkulasikan ke seluruh tubuh. 

Memberi NO pada pernapasan saat ini sedang dalam trial klinis sebagai terapi pada pasien dengan COVID-19. Para peneliti berharap bahwa tiga aksi utama dari NO di dalam tubuh dapat membantu pasien melawan COVID-19: melebarkan arteri pulmonalis dan meningkatkan aliran darah menuju paru, melebarkan saluran pernapasan dan meningkatkan aliran oksigen menuju paru dan darah, membunuh dan menghalangi pertumbuhan dan penyebaran virus corona di paru.

Bagaimana mekanisme nitrit oksida dalam membunuh virus

Dalam sebuah penelitian in vitro di tahun 2004 ketika terjadi wabah SARS, sebuah senyawa yang menghasilkan NO dapat meningkatkan angka bertahan hidup dari sel-sel mamalia yang mengandung nukleus yang terinfeksi SARS-CoV.

Hasil ini mengindikasikan bahwa NO memiliki kemampuan untuk membunuh virus. Dalam penelitian ini, NO secara signifikan menghambat siklus replikasi dari SARS CoV dengan menghalangi produksi dari protein viral beserta material genetiknya, RNA.

Dalam sebuah studi klinis tahun 2004, terapi pernapasan NO terbukti efektif melawan virus SARS-CoV pada pasien dengan pneumonia parah.

Virus SARS CoV, yang menjadi penyebab wabah di tahun 2003-2004, memiliki kesamaan dari hampir seluruh genomnya dengan virus SARS CoV-2, virus yang menjadi penyebab COVID-19. Sehingga diperkirakan terapi pernapasan dengan NO akan efektif bagi para pasien dengan COVID-19.

Dan beberapa trial klinis terapi pernapasan dengan NO pada pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat, yang membutuhkan bantuan ventilator, sedang berlangsung di beberapa institusi. Harapannya adalah terapi pernapasan dengan NO akan terbukti sebagai terapi yang efektif mengurangi kebutuhan ventilator dan tempat tidur di ICU.

Sinus yang berada di rongga hidung, bukan di rongga mulut, secara terus menerus memproduksi NO. NO yang dihasilkan di dalam rongga hidung secara kimiawi identik dengan NO yang digunakan secara klinis untuk terapi pernapasan.

Jadi, dengan mengambil napas melalui hidung, akan menghantarkan NO langsung menuju paru-paru anda, yang akan meningkatkan aliran udara dan darah sekaligus mencegah masuknya mikroorganisme dan partikel-partikel virus ke dalam paru.



Selama kita menunggu hasil dari trial klinis terapi pernapasan NO, dan dikembangkannya vaksin yang efektif untuk melawan COVID-19, kita harus selalu menjaga diri dan berlatih bernapas yang benar untuk memaksimalkan masuknya NO kedalam para-paru kita. Selalu ingat untuk selalu mengambil napas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut. 

Ditulis oleh Louis J. Ignore adalah salah seorang dari tiga orang farmakolog yang memenangkan hadiah Nobel tahun 1998, yang juga seorang Professor Emeritus bidang Molekuler dan Farmakologi Medikal di School of Medicine, University of California, Los Angeles, atas penemuannya tentang bagaimana nitrit oksida (NO) diproduksi dan bekerja di dalam tubuh. 


, The Conversation