BAGIKAN

Olimpiade Fisika Asia (Asian Physics Olympiad atau APhO) adalah sebuah kompetisi fisika tahunan untuk siswa setingkat SMA dari daerah Asia dan Oseania. APhO pertama diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2000 bertempat di Lippo Karawaci, Tangerang. Ide awal penyelenggaraan APhO berasal dari Olimpiade Fisika Internasional / International Physics Olympiad (IPhO) yang merupakan kompetisi tahunan fisika internasional untuk siswa setingkat SMA. Perbedaan utama antara IPhO dan APhO hanyalah pada jumlah peserta tiap negaranya, APhO terdiri dari 8 orang dan IPhO terdiri dari 5 orang. Para siswa bersaing sebagai individu, dan harus melalui ujian teori dan laboratorium, sebagai hasilnya mereka akan mendapatkan medali emas, perak dan perunggu atau gelar kehormatan.

Pada kompetisi tahun ini Tim Olimpiade Fisika Indonesia meraih 1 medali emas, 1 medali perak dan 5 honorable mention di The 18th Asian Physics Olympiad Yakutsk, Russia. APhO tahun ini diselenggarakan pada tanggal 1-9 Mei 2017.

Peraih medali adalah :

Medali emas
1. Gerry Windiarto Mohamad Dunda (SMAN MH Thamrin, Jakarta)

Medali perak
1. Ferris Prima Nugraha (SMAK Penabur Gading Serpong)

Honorable Mention
1. Faizal Husni (SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan)
2. Andrew Wijaya (SMA St. Angela, Bandung)
3. Johanes Suhardjo (SMAK Frateran, Surabaya)
4.Bonfilio Nainggolan (SMAN 48 Jakarta)
5. Irfan Zaky Harlen (SMAN 8 Jakarta)

Soal APhO tahun ini merupakan soal paling sulit sepanjang sejarah APhO. Soal teori membahas tentang pusaran (vortex) pada superfluid, tumbukan 2 super massive black hole dan dinamika puing-puing antariksa. Soal eksperimen membahas photonics crystal.

Pembinaan dan pemberangkatan tim dilakukan oleh Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri (SIMETRI). Atas nama Yayasan SIMETRI, kami mengucapkan terima kasih kepada PT Adaro Energy, PT Pertamina, PT PLN dan PT Pupuk Kaltim atas dukungan dana pada proses pembinaan dan pemberangkatan tim.

Selamat untuk para pemenang.