BAGIKAN

 

Berbagai upaya dilakukan para ilmuwan dan pebisnis dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca CO2. Untuk menangkap CO2 di udara bebas bukanlah hal yang mudah, terutama membutuhkan biaya yang besar. Sebuah laporan tahun 2011 dari American Physical Society memperkirakan bahwa dibutuhkan biaya antara $ 600 dan $ 1.000 per metrik ton CO2 yang ditangkap dari udara bebas.

Tiga perusahaan -Climeworks dari Swiss, Carbon Engineering dari Canada, dan Global’s Thermostat dari AS- berencana membangun mesin yang dapat menangkap CO2 langsung dari udara dengan biaya yang terjangkau. Climeworks dan Global Thermostat telah menjalankan sebuah sistem di mana mereka melapisi plastik dan keramik masing-masing dengan amina, sejenis bahan kimia yang dapat menyerap CO2. Sementara Carbon Engineering menggunakan sistem cair, dengan kalsium oksida dan air.

Namun dari ketiga perusahaan startup tersebut hanya Climeworks yang mampu mengembangkan aplikasinya, salah satunya pabrik CO2 yang berada di Zurich. Sampai saat ini Climeworks telah menyalurkan CO2 yang telah dikumpulkannya pada bidang pertanian komersil, industri makanan dan minuman, sektor energi dan industri otomotif.

Direct air capture unit along with the cooling towers of the geothermal power plant in Hellisheidi, Iceland. (Climeworks/Zev Starr-Tambor)

Bulan ini, Climeworks memasang sebuah unit yang menangkap karbon dioksida langsung dari udara dan memindahkannya ke CarbFix untuk menyalurkannya ke bawah tanah. Karena CarbFix telah memantau lokasi penyaluran di bawah tanah selama tiga tahun terakhir, mereka yakin tidak akan ada kebocoran. Dan setelah proses mineralisasi, CO2 akan tetap terjebak selama ribuan atau jutaan tahun. Hal ini membuat sistem Climeworks-CarbFix sebagai pabrik pertama di dunia diverifikasi  “emisi negatif”. Pada tanggal 11 Oktober, berpusat pada pembangkit listrik tenaga panas bumi di Islandia, Climeworks meresmikan sistem pertamanya itu. Meskipun masih dalam skala percobaan -hanya menangkap 50 metrik ton CO2 dari udara setiap tahunnya.

Proses ini bekerja dengan menangkap CO2 dari udara sekitar dengan menggunakan filter yang dipatenkan oleh Climeworks. Pembangkit listrik tenaga panas bumi kemudian memanaskan filter dengan menggunakan kadar pengotor rendah; Ia mengekstrak karbon dioksida murni. Gas-gas tersebut kemudian diikat oleh air dan dialirkan sejauh 700 meter ke dalam tanah. Ketika CO2 bereaksi dengan batuan basalitik, ia membentuk mineral padat permanen.

Alur proses penyerapan CO2 oleh penyaring climeworks dan dialirkan ke dalam tanah. Dikatakan ‘emisi negatif’ karena menghasilkan energi yang dapat digunakan sekaligus menghilangkan emisi dari lingkungan

Proyek ini masih dalam tahap percontohan, namun para ilmuwan dengan Climeworks optimis bahwa pabrik emisi negatif serupa dapat diluncurkan di seluruh dunia. Ada beberapa tantangan terhadap visi ini. Prosesnya memang tidak murah, misalnya. Climeworks memperkirakan bahwa harganya $ 600 untuk mengekstrak hanya satu ton CO2 dari udara.

Batu basalt mengandung karbonat, yaitu padatan yang telah menyerap karbondioksida. (Sandra O Snaebjornsdottir)

Pada akhir 2017, kapasitas penuh pabrik diperkirakan 900 ton per tahun – tapi itu setara dengan emisi tahunan 45 orang Amerika. Meskipun demikian, perusahaan tetap berharap bahwa ini adalah awal. Kata Christoph Gebald, pendiri dan CEO Climeworks, “Potensi peningkatan teknologi kami dikombinasikan dengan penyimpanan CO2, sangat besar.”

Konsep menangkap dan menyimpan karbon di bawah tanah bukanlah hal yang baru: solusi geoengineering untuk perubahan iklim telah dilakukan dan berkembang selama bertahun-tahun. Namun, penyelesaian konkret pabrik ini membuktikan tidak hanya bahwa proses ini berjalan sebagaimana mestinya, namun biaya untuk memproduksi energi dengan cara ini tidak sepenuhnya di luar jangkauan. Seiring teknologi terus maju dan berkembang, mereka diharapkan akan terus menjadi lebih terjangkau, dan pada gilirannya, semakin banyak diadopsi.

Jika kita terus menghasilkan energi dengan cara yang sama, dan pada tingkat yang sama, seperti saat ini, perubahan iklim hanya akan memburuk. Dampak yang mengancam nyawa akan terus menjadi semakin menghancurkan – belum lagi mahal. Sementara kita beralih dari bahan bakar fosil ke sumber daya terbarukan, penting untuk dicatat bahwa emisi kita tidak akan kemana-mana.

Bahkan jika kita menghilangkan keseluruhan jejak karbon kita saat ini, kita masih akan melihat penggunaan energi selama bertahun-tahun yang tersisa di belakang kita. Ini bukan berarti kita seharusnya tidak melakukan apapun, karena kita sudah membahayakan diri kita dan planet ini. Sebaliknya, ini berfungsi sebagai pengingat bahwa sementara kita membuat perubahan mengenai jenis energi yang kita gunakan, dan bagaimana kita menggunakannya, kita juga dapat berinvestasi dan mendukung penghapusan emisi yang ada melalui teknologi baru.


sumber : inhabitat quartz climeworks  futurism