BAGIKAN
[Pixabay]

Sejak awal bulan ini, para dokter hewan di Oslo, Norwegia dilaporkan sedang cemas dengan meningkatnya jumlah anjing yang sakit yang dibawa ke tempat praktik mereka. Hewan peliharaan itu tampaknya menderita semacam penyakit usus misterius, dengan tanda-tanda berupa muntah dan diare berdarah.

Kejadian yang berawal di ibu kota dan segera menyebar ke sebagian besar wilayah lain di negara itu, telah memakan korban sebanyak 200 anjing, menurut Institut Kedokteran Hewan Norwegia. Pada akhir Selasa, perkiraan kematian anjing telah meningkat menjadi 26. Pada hari Rabu, lima kasus baru ditambahkan ke dalam daftar.

Berita itu membuat para pemilik anjing sangat ketakutan di Norwegia, dengan tergesa-gesa, mereka ramai-ramai mengunungi situs web Kennel Club Norwegia untuk segera mendapatkan informasi.

Bahkan para ahli pun khawatir dan kebingungan, mencari jawaban dengan putus asa. Direktur kesalamatan dan keadaan darurat dari Institut Kedokteran Hewan Jorun Jarp mengatakan kepada media lokal bahwa “secara alami mengkhawatirkan jika anjing-anjing Norwegia yang sehat secara tiba-tiba menjadi sekarat.”

“Ini adalah situasi yang sangat istimewa,” katanya, menurut terjemahan dari The Guardian. “Saya belum pernah terlibat dalam hal seperti itu sebelumnya.”

Tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi, atau bahkan jika semua kematian pada anjing ini terdapat keterkaitan. Pemeriksaan pasca kematian tidak menemukan apa pun yang menyeramkan, termasuk wabah dari tikus, Campylobacter dan Salmonella semuanya telah dikesampingkan.

Sejauh ini, hanya ada dua jenis bakteri yang telah ditemukan pada anjing-anjing ini pada tingkat yang tidak biasa, dan meski kelompok bakteri ini kadang-kadang bertanggung jawab atas diare pada manusia, saat ini tidak jelas apakah mereka yang harus disalahkan atas wabah baru-baru ini.

Untuk mencakup semua kemungkinan, Otoritas Keamanan Pangan Norwegia juga menyelidiki berebagai jenis jamur, virus, bakteri dan parasit lainnya.

Tetapi meski gejala di antara anjing-anjing itu sangat mirip, tanpa semacam marka biologis (suatu teknik pengukuran spesimen biologis yang dapat menjelaskan hubungan antara pemaparan lingkungan dan timbulnya kerusakan atau dampak buruk pada organisme) yang berbeda untuk dilewati, para pejabat tidak bisa memastikan anjing-anjing itu bahkan menderita hal yang sama.

Juru bicara otoritas keamanan pangan Ole-Herman Tronerud mengatakan kepada penyiar nasional Norwegia bahwa penyakit itu tampaknya “sangat serius bagi seekor anjing. Tetapi kita belum tahu apakah ini menular atau hanya serangkaian kasus individual saja”.

Selama situasinya tidak jelas, pejabat menyarankan agar para pemilik anjing menghindari bersentuhan dengan anjing lain, menuntun anjing mereka dengan tali dan menghindari pertunjukan anjing. Namun, saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa penyakit misterius ini dapat menyebar pada manusia.