BAGIKAN
Kapak genggam Acheulean
Kapak genggam Acheulean. (Didier Descouens / CC BY-SA 4.0)

Sebuah studi terbaru dari School of Anthropology and Conservation University of Kent telah menemukan bahwa teknologi perkakas batu Oldowan dan Acheulean kemungkinan puluhan ribu tahun lebih tua dari perkiraan saat ini. Kedua teknologi perkakas batu ini adalah yang tertua dan yang telah terdokumentasi dengan baik.

“Mengidentifikasi kapan hominin pertama kali menghasilkan teknologi Lomekwian, Oldowan, dan Acheulean sangat penting untuk berbagai jalur penelitian asal-usul manusia,” tulis para peneliti dalam makalah mereka yang diterbitkan di Journal of Human Evolution.

Penemuan ini memberikan landasan kronologis baru untuk memahami teknik pembuatan perkakas batu yang dilakukan oleh nenek moyang awal kita. Memperlebar rentang waktu untuk membahas evolusi dari kemampuan teknologi manusia dan perubahan pola makan dan perilaku terkait.

Para peneliti menggunakan teknik pemodelan statistik yang baru saja diperkenalkan pada arkeologi. Perhitungan ini mengungkapkan bahwa hominin purba mungkin telah menggunakan peralatan Oldowan 2.617-2.644 juta tahun yang lalu – 63.000 tahun lebih awal dari yang diperkirakan temuan sebelumnya. Sementara peralatan Acheulean yang sedikit lebih canggih mungkin telah digunakan 1.815-1.823 juta tahun yang lalu – setidaknya 55.000 tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Teknologi perkakas batu awal, seperti Oldowan dan Acheulean, memungkinkan nenek moyang manusia purba memperoleh jenis makanan baru, dan memperudah dalam memproduksi perkakas kayu atau mengolah bangkai hewan.

“Penelitian kami memberikan perkiraan terbaik untuk memahami kapan hominin pertama kali menghasilkan jenis alat batu ini,” kata arkeolog paleolitik Alastair Key dari University of Kent di Inggris.

“Ini penting karena berbagai alasan, tetapi bagi saya setidaknya, ini paling menarik karena menyoroti kemungkinan ada bagian substansial dari rekaman artefak yang menunggu untuk ditemukan.”

Para peneliti menggunakan analisis statistik Optimal Linear Estimation (OLE) untuk memperkirakan berapa lama spesies terus hidup sebelum kepunahannya, berdasarkan fosil terbaru yang telah ditemukan. Proses tersebut telah terbukti cukup akurat, dan dalam penelitian ini digunakan secara terbalik.

“Teknik pemodelan Optimal Linear Estimation (OLE) pada awalnya dikembangkan oleh saya dan rekan kerja hingga saat ini,” kata ilmuwan konservasi David Roberts, dari University of Kent.

“Ini telah terbukti menjadi metode yang dapat diandalkan untuk menyimpulkan waktu kepunahan spesies dan didasarkan pada waktu penampakan terakhirnya, sehingga menerapkannya pada penampakan pertama dari artefak arkeologi adalah terobosan lain yang menarik. Kami berharap teknik ini akan digunakan lebih luas dalam arkeologi.”

Perkakas batu tertua yang pernah ditemukan sebenarnya berasal dari 3,3 juta tahun yang lalu, ditemukan di situs Lomekwi di Kenya. Meskipun tidak ada kecukupan bahan di situs ini untuk menjalankan analisis OLE, para peneliti berpikir bahwa penggunaan perkakas batu tersebut bisa lebih jauh lebih tua lagi. Mereka juga mengakui bahwa perkiraannya kemungkinan akan berubah saat penggalian dan penemuan lebih lanjut dilakukan.