BAGIKAN
(ALMA, ESO/NAOJ/NRAO, I. Czekala, G. Kennedy and NRAO/AUI/NSF, S. Dagnello)

Sebuah penelitian terbaru dari National Astronomy Observatory (NRAO) telah menemukan keberadaan dunia eksotik dari sebuah eksoplanet yang mengorbit pada beberapa bintang yang dapat bergerak pada jalur orbit yang tidak sejajar dengan bidang orbit bintangnya.

Selama dua dekade terakhir para astronom telah menemukan banyak exoplanet yang berada pada sistem bintang ganda. Kepler 16b adalah eksoplanet pertama yang ditemukan pada tahun 2011 dengan sistem bintang ganda. Sejak itu, banyak exoplanet ditemukan dalam sistem multi bintang, tidak hanya bintang ganda, tetapi juga triplet (3 bintang) dan quadruplet (4 bintang).  

Pada penelitian ini, para astronom menggunakan ALMA (The Atacama Large Millimeter Array) di Chili, untuk mempelajari 19 protoplanet yang berada disekeliling sistem bintang ganda dengan periode orbit yang panjang. Mereka membandingkan data dari ke-19 proto planet tersebut dengan data proto planet pada sistem sistem bintang ganda dengan periode orbit kurang dari 40 hari yang ditemukan oleh Teleskop Kepler.

Planet-planet yang terbentuk pada piringan protoplanet di sekitar bintang muda, ketika debu dan gas sisa materi pembentukan bintang saling menyatu membentuk batuan yang besar hingga akhirnya terbentuk planet. Dan dalam sistem bintang ganda, lingkaran protoplanet dikenal dengan piringan sirkumbinari.

“Penelitian ini bertujuan untuk bisa memahami sistem planet sirkumbinari yang telah ditemukan pada misi Kepler,” kata astronom Ian Czekala dari University of California, Berkeley.

Penelitian ini menemukan bahwa semakin panjang periode orbit pasangan bintang binari, maka kemungkinan besar jalur orbit dari planet-planet sirkumbinari yang berada di sekitar bintang binari ini membentuk jalur orbit yang tidak sejajar dengan jalur orbit bintangnya. Batas periode orbit dimana jalur orbit sirkumbinari akan menjadi tidak sejajar ataupun bengkok adalah pada periode orbital diatas 40 hari.

Ketika pasangan bintang mengorbit dengan cepat, maka piringan sirkumbinari yang mengelilinginya akan mengorbit dengan posisi sejajar, tetapi jika piringan ini mengorbit pada pasangan bintang dengan kecepatan orbit yang lebih lambat, seiring dengan berjalannya waktu, jalur orbitnya akan menjadi tidak sejajar.

Cakram protoplanet HD 98800b yang tidak sejajar (kiri) dengan periode orbital 315 hari, dan AK Scorpii (kanan) yang sejajar dengan periode orbit hanya 13,6 hari. (ALMA, ESO/NAOJ/NRAO, I.Czekala, G. Kennedy dan NRAO/IUI/NSF, S. Dagnello)

Satu kekurangan dari data Kepler adalah hanya bisa mengamati exoplanet dengan periode orbit yang pendek, karena exoplanet dengan periode orbit pendek cenderung lebih mudah diamati karena lebih cepat muncul dalam garis pandang teleskop tersebut dibandingkan exoplanet dengan periode orbit yang panjang.

Sangat mungkin planet-planet yang mengorbit bintang ganda dengan periode orbit yang panjang belum terlihat dalam pengamatan. Mungkin nantinya dengan menggunakan teleskop micro-lensing atau direct imaging surveys, planet-planet tersebut dapat teramati.

Penemuan ini menunjukkan pada kita bahwa sistem planet di semesta ini sangatlah beragam. Pada sistem tata surya kita, yang mengorbit satu bintang utama, semua planet-planet utama bergerak pada jalur orbit yang berbentuk elips. Dan hasil penelitian ini menunjukkan ketika dua buah bintang yang saling mengitari sama lain, planet-planet yang ada disekeliling bintang ini bisa terpengaruh dan bisa berubah.

Salah satu contoh adalah HD 9800 b, sebuah sistem bintang quadruple (empat bintang) yang berjarak 150 tahun cahaya dari bumi, adalah contoh unik dari piringan sirkumbinari dengan bentuk orbit kutub (tegak lurus) yang dipublikasikan peneliti dari University of Warwick pada tahun 2019.

Hingga kini, telah ada 4.245 exoplanet yang telah ditemukan dan masih terus bertambah, padahal hingga dekade terakhir di abad 20, belum ada satupun exoplanet ditemukan. 

Diperkirakan, 50 persen bintang di alam semesta adalah bintang ganda. Diperkirakan akan semakin banyak exoplanet yang akan ditemukan di masa depan. Dan diduga, sekitar 50-60 persen sistem bintang ganda berpotensi memiliki planet layak huni yang bisa tetap stabil pada orbitnya. Dan mungkin saja dimasa depan akan ditemukan kehidupan di planet yang mengitari bintang ganda.