BAGIKAN
[ Pexels ]

Dua peristiwa kepunahan massal paling menghancurkan dalam sejarah kehidupan di bumi telah dipicu oleh iklim global dan siklus karbon. Sebuah penelitian mengungkapkan wawasan baru tentang interaksi rumit dari berbagai faktor yang dapat memengaruhinya. Salah satunya disebabkan oleh orbit bumi dalam tata surya kita.

Kepunahan massal yang pertama adalah pada Zaman Akhir Trias di mana sekitar 80% makhluk hidup punah, terutama reptil dan 20% di antaranya adalah hidup di laut. Peristiwa kedua adalah yang dikenal dengan Peristiwa Anoksik Kelautan Toarcian sekitar 183 juta tahun yang lalu

Berdasarkan data-data dari endapan batu lumpur purba di Wales, sebuah tim internasional yang melibatkan para ilmuwan dari Trinity College Dublin menemukan bahwa perubahan secara berkala pada bentuk orbit Bumi di sekitar Matahari ikut bertanggung jawab atas perubahan dalam siklus karbon dan iklim global selama dan di antara Zaman Akhir Trias dan Anoksik Kelautan Toarcian.



Selain itu, aktivitas gunung berapi yang melepaskan sejumlah besar gas rumah kaca menuju lautan dan atmosfer pada saat itu, telah mengakibatkan kekacauan siklus karbon global, serta iklim global dan perubahan lingkungan.

“Pekerjaan kami menunjukkan bahwa selama 18 juta tahun atau lebih di antara kepunahan massal Trias-Jurassic dan Peristiwa Anoksik Kelautan Toarcian, siklus karbon global Bumi berada dalam keadaan perubahan yang konstan.” kata Micha Ruhl, Asisten Profesor Sedimentologi dari Trinity.

“Perubahan berkala pada bentuk orbit Bumi di sekitar matahari berdampak pada jumlah energi yang diterima Bumi dari matahari, yang pada akhirnya akan berdampak pada proses iklim dan lingkungan, serta siklus karbon pada skala lokal, regional dan global.”

“Meskipun fenomena ini terkenal karena menyebabkan siklus glasial pada waktu yang lebih baru, studi ini menunjukkan bahwa kekuatan mekanisme eksternal ini juga memberikan efeknya pada sistem Bumi, dan mengendalikan siklus karbon Bumi di masa lalu, bahkan selama masa non-glasial, ketika Bumi ditandai oleh kondisi iklim panas gas rumah kaca.”

Konfigurasi orbital masa kini dan berbagai proses pada tata surya dipastikan mengakibatkan kembalinya kondisi glasial di masa depan. Namun, pelepasan karbon antropogenik mungkin akan mengganggu proses alami ini, menyebabkan pemanasan global yang drastis, dan bukannya kembali ke suatu iklim stabil yang lebih dingin.



Studi tentang peristiwa perubahan global di masa lalu, seperti kepunahan massal Trias akhir dan Peristiwa Anoksik Kelautan Toarcian, serta waktu di antaranya, memungkinkan para ilmuwan untuk menguraikan proses berbeda yang mengendalikan perubahan siklus karbon global dan memaksa sistem iklim Bumi pada titik kritis.

Sebuah tim besar dari para peneliti internasional, yang terdiri dari para ilmuwan dari seluruh Eropa, Amerika Utara dan Selatan dan Cina, dan termasuk Dr. Micha Ruhl dan peneliti lain dari Trinity, akan segera memulai pengeboran sedalam 1 km untuk mengambil sampel batuan.

Sampel-sampel ini akan terdiri dari informasi iklim dan lingkungan yang terperinci dan memungkinkan untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang proses-proses yang mengarah pada peristiwa besar perubahan global dan kepunahan massal.

Penelitian ini telah diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences.