BAGIKAN
(Credit:Investor.id)

Randall juga menemukan 34 produk formula anti api sejak 1979. Salah satunya diproduksi dengan merek Hartindo AF11E yang dapat mematikan api dengan cepat, sedangkan Hartindo AF-31 banyak digunakan di perusahaan pertambangan, serta juga produk AF21 dan Titan 21. Produk Randall Hart dapat mematikan Api dari kelas A, B, dan C (padat, cair dan campuran).

Randall banyak belajar di perpustakaan, untuk mempelajari dan memperdalam mengenai masalah api secara langsung. Hasilnya, dari situ ia dapat mengetahui bahwa bahan lubrikan yang dibuanya waktu itu jika terkena panas akan mengeluarkan uap, yang akan menyerang dan dapat memadamkan api yang sedang menyala. Sayangnya, 2 tahun setelah penemuannya itu, Profesor Evans, dosen yang mengajarnya tersebut meninggal dunia. Karena itu, ia merasa memiliki hutang jasa kepada dosennya itu, yang pertama kali melihat dan memperhatikan penemuannya itu, serta menyarankannya untuk fokus kepada hal tersebut. Sebab jika tidak, maka ia tidak akan terpikir ke arah itu.

Lewat olahan dari kulit ketela pohon yang diproses menggunakan teknologi kimia, Randall berhasil menghasilkan cairan untuk memadamkan api dari ledakan gas elpiji. Cairan ini dihasilkan melalui riset selama sepuluh tahun dengan total biaya Rp 10 miliar. Selain itu cairan ini ramah lingkungan dan tidak memiliki efek samping. Bermula pada tahun 1979, Randall Hart menemukan teknologi anti api yang kemudian diproduksi dan dipasarkan secara global. Penemuan ini dinilai revolusioner karena merupakan satu-satunya alat pemadam di dunia yang dapat memadamkan api secara efektif tanpa efek negatif pada lingkungan maupun manusia.

Pendidikan & Karier

Randall Hart, BSc. MSc., Ia menjabat sebagai Managing Director dari beberapa perusahaan, yaitu PT. Hart Industries Limited (UK), London, Inggris, sejak tahun 1990; PT. Hartindo Chemicatama Industri (mulai tahun 1992); Newstar Holdings Singapore (dari tahun 1995); dan Newstar Chemicals Malaysia (sejak tahun 2000). Randall mengenyam pendidikan formal di SMA Pangudi Luhur-Jakarta, Advance Level in Science (Hounslow Borough College-London UK), BSc. serta MSc. di Mechanical Engineering (Queen Mary College-London University, UK).

Selain itu, ia juga pernah mengikuti beberapa pendidikan non-formal, mulai dan Kursus Kimia, Bahasa Melayu, hingga Pendidikan Pemadam Kebakaran. Untuk yang terakhir, bahkan ia mempunyai 2 ijazah, yaitu dan Fire Service College dan Washington Hall College, yang merupakan lembaga pendidikan pemadam kebakaran terbesar di dunia.

Perjalanan kariernya dimulai pada tahun 1983, dengan bekerja sebagai Production Engineer Mobil Oil Indonesia, yang dijalaninya sampai tahun 1985. Setelah itu, ia sempat bekerja di Petroleum Engineer Petroleum, UK (1986-1990), sebelum akhirnya mendirikan perusahaan-perusahaan yang sampai sekarang dikelolanya.

Setelah lulus SMA, Randall sempat melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti-Jakarta. Tetapi kemudian, saat berumur 18 tahun, ia dikirim untuk belajar ke London. Di sana, sesuai dengan kesenangannya dalam hal mesin, ia menekuni bidang Mechanical Engineer, hingga memperoleh gelar BSc. dan MSc.

Sejak menemukan bahan kimia yang dapat memadamkan dan mencegah timbulnya api pada tahun 1979, Randall dapat dikatakan sudah terjun ke dunia industri, tepatnya di bidang Fire Safety. Dimana, setelah itu ia berkutat untuk menyusun suatu Formula, hingga akhirnya berhasil menciptakan bahan kimia baru untuk memadamkan serta mencegah api.

Di bidang Organisasi Profesi, namanya tercatat di dalam keanggotaan berbagai Asosiasi Profesional Intemasional, antara lain Institute of Mechanical Engineer (IME-UK), National Fire Prevention Association (NFPA -USA), Fire Prevention Association (FPA-UK), Malaysian Fire Protection Association (MFPA – Malaysia) dan Institute of Fire Engineer (IFE-UK).


sumber : attayaya indonesiaproud