Beranda Arsitektur Splow House: Rumah Karya Arsitek Indonesia yang Meraih Penghargaan Internasional

Splow House: Rumah Karya Arsitek Indonesia yang Meraih Penghargaan Internasional

BAGIKAN

Splow house, singkatan dari Split-Grow House merupakan rumah yang dibangun di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Rumah ini merupakan karya dari Delution Arsitek. Memiliki konsep sebagai rumah yang dapat berkembang, menjadi tantangan untuk mendesain rumah yang nyaman untuk dihuni dengan luasan 120 meter persegi dengan budget terbatas.

Dengan lebar 6 meter dan panjang 15 meter, rumah didesain agar mendapatkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara dari luar yang tentunya akan menghemat energi dari penggunaan lampu dan pendingin ruangan. Luasan yang kecil tidak menjadi masalah untuk memiliki ruang yang dibutuhkan dengan biaya terbatas. Rumah ini memungkinkan untuk penambahan ruang dikemudian hari ketika pemilik rumah memiliki budget lagi.





Rumah yang tampak seperti dua lantai ini memiliki tiga tingkat di dalamnya. Melalui konsep splitnya, tiap lantai dihitung sebagai setengah yang dianggap sebagai mezanin. Sehingga terdapat lima lantai mezanin di dalam rumah ini. Setiap lantainya terhubung dengan tangga dan voidnya yang menjadi sumber untuk sirkulasi pencahayaan dan udara secara alami. Dari void ini juga orang yang berada di setiap lantainya dapat saling berkomunikasi dari lantai yang berebeda.

Pada lantai pertama mezanin terdapat ruang makan dan juga dapur terbuka. Ruangan ini pun juga terhubung dengan kamar tidur tamu dan juga kamar mandinya. Pada ruang ini lantai didesain dengan ubin marmer yang berwarna abu-abu. Furniture didesain dengan material lightwood. Seluruh ruangan memiliki dinding berwarna putih untuk memaksimalkan penerangan pada ruangan.

Terdapat beberapa keunikan pada ruangan ini seperti meja lipat pada ruang makan yang memungkinkan untuk memberikan meja yang lebih panjang. Rak penyimpanan yang terdapat di samping tangga dan juga di anak tangganya. Yap! Pada tangga betonnya juga terdapat rak yang dapat dibuka dengan cara ditarik sehingga memberikan luang lebih untuk penyimpanan barang.

Untuk lantai mezanin kedua, merupakan lantai yang disuguhkan pertama kali ketika orang berkunjung ke dalam rumah. Terdapat ruang tamu yang sekaligus ruang baca di sudut ruangan. Terdapat pula jendela kaca lipat untuk menuju ke halaman samping rumah.



Lalu untuk lantai mezanin ketiganya terdapat kamar tidur anak dan kamar mandinya. Dilengkapi pula dengan koridor di depan pintu kamar. Sehingga dapat digunakan juga sebagai area bersantai.

Kamar mandi untuk lantai anak ini diberikan fasilitas wastafel, kloset dan juga area shower. Ukuran kamar mandi terbilang tidak kecil dan juga tidak terlalu besar. Material pada kamar mandi memberikan suasana yang dingin dan juga syahdu. Berbeda dengan material di luar ruangannya. Bentuk kaca dan wastafelnya begitu unik dan tidak biasa. Exhaust fan juga digunakan pada ruangan untuk sirkulasi udara.

Naik lagi ke lantai selanjutnya, kamar tidur utama terdapat di area ini. Masih dengan adanya koridor di depan kamarnya yang digunakan untuk meletakkan meja dan rak. Koridor memang difungsikan sebagai area sirkulasi publik, penghubung tiap lantainya.

Jendela yang besar pada fasad depan rumah menjadi salah satu pemandangan asik di dalam kamar. Memberikan pencerahan pada kamar tidur. Dilengkapi dengan tirai putih dan abu-abu. Selain itu juga terdapat ventilasi udara kecil di dinding samping kamar. Pada ruangan ini juga terdapat kamar mandi utama.

Bentukan kamar mandi ini berbeda dengan kamar mandi lainnya di dalam rumah. Ubin hitam pada lantai dan juga dinding kaca yang menghadap ke area closet penyimpanan baju dalam ruangan. Memang terkesan terbuka akan tetapi karena ini adalah kamar tidur utama yang merupakan area privasi kedua orang tua, maka tidak akan jadi masalah.





Akhirnya sampai pada lantai yang paling teratas. Lantai ini digunakan sebagai kamar tidur pembantu dan juga area mencuci dan menjemur. Kamar tidur dan kamar mandinya berukuran lebih kecil dari yang lain. Terlihat juga dari koridor terdapat jendela dan juga ventilasi di dinding atas bangunan rumah.

Gambar di atas menunjukkan skema sirkulasi udara dan cahaya pada rumah. Ventilasi dan juga pintu serta jendela di dalam rumah menjadi solusi untuk pertukaran udara secara menyilang (cross-ventilation).

Halaman selebar satu meter yang terletak di bagian samping rumah ini sangat membantu untuk terjadinya pertukaran udara sehingga rumah lebih sejuk. Selain itu juga area ini berfungsi sebagai tempat meletakkan pompa air, sepeda serta peralatan lainnya, dan juga menjadi akses untuk pembantu ke dalam rumah. Pada halaman ini arsitek mendesain dasar lantainya dengan biopore (lubang air) yang cukup banyak sehingga dapat menghindari kebanjiran pada lantai mezanin paling bawah karena tinggi lantainya yang berada rendah dibandingkan jalan di luar rumah.

Kembali ke bagian depan rumah. Lantai kamar tidur utama dibuat melayang dengan sistem cantilever selebar 2,5 meter. Sehingga area ini dapat melingkupi area teras dan parkir kendaraan di depannya. Keunikan pada fasad depannya juga terdapat pada kaca yang diletakkan di dinding bagian bawah rumah. Kaca tersebut didesain agar orang yang berada di ruang makan atau dapur dapat mengetahui orang yang datang ke rumah dengan melihat pada kacanya. Ini juga menjadi alternatif pencahayaan alami pada rumah.



Rumah yang terlihat kecil dan cukup luas di dalam ini tidak hanya sekedar nyaman saja namun juga berhasil mendapatkan penghargaan taraf internasional. Delution Architect melalui karyanya yaitu splow house meraih penghargaan International Architizer A+ Awards 2017 kategori Arsitektur dan Hunian Kecil versi Public Choice.

Architizer A+ Awards sendiri adalah penghargaan International yang tidak hanya melibatkan komunitas arsitektur, namun juga fashion, penerbitan, desain produk, pengembangan real estate, dan teknologi dari seluruh dunia. Sebagai salah satu nominasi dari Indonesia dan pesaing dari seluruh dunia, tentunya para arsitek muda ini berhasil membuat bangga tanah air.