BAGIKAN
Ilustrasi sel T menyerang sebuah sel kanker (National Cancer institute)

Tim peneliti di Amerika Serikat berhasil menuntaskan fase pertama trial klinis dari terapi terbaru untuk melawan penyakit kanker. Sel-T, sel imun manusia, berhasil dimodifikasi menggunakan teknik CRISPR-Cas9 agar bisa melawan sel-sel kanker. Tim peneliti kemudian melakukan trial klinis pada 3 orang pasien yang berusia 60-an dan menderita kanker stadium lanjut, dan diketahui bahwa sel-sel antibodi di dalam tubuh mereka masih terus aktif melawan sel- sel kanker hingga sembilan bulan setelah mereka menerima injeksi pertama.

Kanker adalah sebuah istilah yang dari sebuah kelompok besar penyakit dimana sel-sel di dalam tubuh kita berkembang tanpa bisa terkontrol. Bisa diartikan bahwa penyakit ini sebenarnya terbuat dengan sel-sel dan jaringan yang sama dengan tubuh kita. Kondisi yang menyebabkan sel imun tubuh kita tidak mengenali sel kanker sebagai ancaman yang membahayakan sehingga mereka tidak pernah menyerangnya.

Upaya yang dilakukan para ilmuwan dalam dekade terakhir ini adalah berfokus untuk menemukan cara untuk “melatih” sistem imun tubuh untuk bisa mengenali dan menyerang sel-sel kanker. Dan hasil kerja terbaru para peneliti, yang telah dipublikasikan dalam Science, memperlihatkan keberhasilan mereka dalam memodifikasi tiga buah gen dari sel-T yang selama ini mencegah sel-sel imun ini menyerang sel-sel kanker.


“Data yang telah kami kumpulkan dari tiga orang pasien yang menjalani trial klinis ini menunjukkan dua hal penting untuk kami yang belum pernah diketahui oleh siapapun sebelumnya. Pertama, kami berhasil melakukan banyak pengeditan yang presisi pada sel-sel imun manusia. Dan hasilnya, sel-sel ini bisa bertahan hidup lebih lama di dalam tubuh manusia dari semua data penelitian yang pernah dipublikasikan sebelum ini. Dan kedua, sejauh ini, sel-sel ini telah menunjukkan kemampuan yang mumpuni untuk menyerang dan membunuh tumor,” penulis pertama artikel, Professor Carl June,MD, yang juga direktur dari pusat imunoterapi selular di Abramson Cancer Center dan direktur dari the Parker Institute for Cancer Immunotherapy di the Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania.

Keberhasilan ini tentu saja merupakan berita yang menggembirakan bagi para penderita kanker, walaupun masih terlalu dini untuk bisa mengetahui seberapa penting teknik baru ini bisa digunakan sebagai terapi kanker. Sangat penting untuk diketahui bahwa fase pertama trial ini dirancang untuk menguji coba keamanan dari terapi ini. Masih banyak hal yang harus dilakukan untuk memantapkan kemanjuran dari terapi ini dan juga keamanan dari terapi ini harus juga dipastikan. 

Dan ketika trial berakhir, dua orang pasien masih terus mendapatkan terapi jenis lainnya dan pasien ketiga diketahui telah meninggal dunia. Tim peneliti juga menemukan adanya kesalahan target edit pada genome pasien, sekitar kurang dari 1,5 persen dari keseluruhan sel. Dan adanya perubahan yang tidak diinginkan ini memerlukan eksplorasi lanjutan dari teknik ini nantinya.

“Dengan menggunakan teknologi baru yang bisa merubah gen, sepertinya nanti kita juga bisa memodifikasi sel-sel imun diluar tubuh untuk terciptanya terapi kanker jenis baru yang aman.” Professor Justin Stebbing dari Imperial College London, yang tidak terlibat langsung dalam penelitian ini.


Dan dari laporan awal hasil penelitian ini, diperlukan penelitian yang lebih besar lagi untuk mengkonfirmasinya. Dan penemuan paling penting dari penelitian ini adalah sel-sel T yang telah dimodifikasi ini juga terlihat memicu respon imun untuk melawan mereka. Kondisi ini bisa menjadi pemicu timbulnya banyak efek samping yang tidak diinginkan dari terapi ini. Tetapi masih diperlukan penelitian pada populasi yang lebih luas untuk bisa melihat lebih jauh.

Tim peneliti juga bekerja dibawah pengawasan the National institute of Health, FDA dan dewan pengawas dari Penn’s Institutional dan Institutional biosafety Committee untuk memastikan para keselamatan para pasien yang ikut dalam trial klinis ini dan setiap langkah yang mereka lakukan juga mengikuti setiap peraturan yang berlaku.