BAGIKAN
peta globe bumi
Kyle Glenn/Unsplash

Sebuah penelitian menunjukkan bagaimana pergerakan lempeng tektonik bumi telah bergeser selama miliaran tahun terakhir. Para ahli geologi kemudian memvisualisasikannya dalam sebuah video singkat yang telah dirilis. Tentang bagaimana lempeng tektonik bergeser dari waktu ke waktu selama satu miliar tahun, diringkas hanya dalam waktu 40 detik.

Selama satu miliar tahun setiap daratan di bumi telah melakukan perjalananya di seluruh permukaan bumi. Dengan demikian, pergerakan lempeng tektonik ini juga telah memengaruhi bagaimana evolusi hewan dan berbagai spesies tersebar. Bagaimana pasang surut terjadi, perubahan iklim, berbagai peristiwa vulkanik, kekayaan logam serta unsur kimia di permukaan bumi. Serta masih banyak lagi.

“Planet kita unik karena menjadi sebuah tempat tinggal bagi kehidupan. Tapi ini hanya memungkinkan karena berbagai proses geologi, seperti lempeng tektonik, menghadirkan suatu sistem yang menopang kehidupan di bumi.” kata Dietmar Müller rekan penulis dari University of Sydney EarthByte.

“Tim kami telah menciptakan sebuah model dari evolusi Bumi yang sama sekali baru selama miliaran tahun terakhir,”

Lempeng tektonik adalah lempengan batuan padat berbentuk tidak beraturan yang ukurannya dapat bervariasi secara masif dari beberapa ratus hingga ribuan kilometer. Panas yang berasal dari proses radioaktif di dalam interior planet, menyebabkan lempeng bergeser dan bergerak.

“Planet Bumi sangat dinamis, dengan permukaan yang terdiri dari lempengan-lempengan yang terus-menerus berdesak-desakan dengan cara yang unik di antara planet-planet berbatu yang diketahui,” kata ahli geologi Sabin Zahirovic, dari University of Sydney.

“Dan tempat-tempat seperti Antartika yang kita pandang sebagai tempat yang dingin, sedingin es, dan tidak ramah hari ini, sebenarnya pernah menjadi tujuan liburan yang menyenangkan di ekuator”

“Untuk pertama kalinya model tektonik lengkap telah dibangun, termasuk semua batas,” kata ahli geosains Michael Tetley dari University of Sydney kepada Euronews.

“Ini adalah cara kita memandang evolusi biologis, misalnya, dan juga evolusi iklim. Semua hal yang terkait dengan tektonik. Jadi memahami proses tingkat dasar ini sangat penting bagi sains.”

Memahami pergerakan dan pola ini sangat penting jika para ilmuwan ingin memprediksi seberapa layak huni planet kita di masa depan, dan di mana kita akan menemukan sumber daya logam yang kita butuhkan untuk memastikan masa depan energi bersih.

“Pada skala waktu manusia, segala sesuatunya bergerak dalam sentimeter per tahun, tetapi seperti yang dapat kita lihat dari animasinya, benua telah ada di mana-mana pada masanya,” kata Tetley.

“Lautan terbuka dan tertutup, benua terpisahkan dan bergabung kembali secara bekala untuk membentuk superkontinen yang sangat besar.”

Para peneliti telah berupaya untuk memilih dan menggabungkan berbagai model yang paling sesuai, dari yang telah tersedia saat ini. Dan dalam hal ini, mereka membatasi pemodelan dari 1 miliar tahun hingga 520 juta tahun yang lalu atau dari era Neoproterozoikum ke era Kambrium.

Ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana bagian dalam bumi mengembang, secara kimiawi bercampur dan kehilangan panas melalui penyebaran dasar laut dan vulkanisme. Model tersebut akan membantu para ilmuwan memahami bagaimana iklim telah berubah, bagaimana arus laut berubah, dan bagaimana nutrisi mengalir dari dalam bumi untuk merangsang evolusi biologis.

“Sederhananya, model lengkap ini akan membantu menjelaskan bagaimana rumah kita, Planet Bumi, dapat dihuni oleh makhluk kompleks. Kehidupan di Bumi tidak akan ada tanpa lempeng tektonik. Dengan model baru ini, kita semakin dekat untuk memahami bagaimana planet biru yang indah ini, menjadi tempat lahir kita,” kata Muller.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Earth-Science Reviews.