BAGIKAN
(Burst.shopify)

Ketika pagi tiba, anda membuka dan menyadari saatnya untuk memulai hari baru. Apa hal pertama yang anda lakukan? Apakah meminum kopi untuk memulai hari adalah rutinitas pagi anda? Jika begitu, mungkin anda perlu mempertimbangkan untuk menggantikannya dengan aktivitas jalan cepat pagi.

Di Kanada, kopi adalah minuman paling umum setelah air yang dikonsumsi oleh orang dewasa di sana. Walaupun kafein, senyawa psikoaktif yang terkandung dalam kopi sering dihubungkan dengan beberapa efek positif pada tubuh, seperti meningkatkan konsentrasi, energi dan mood, ternyata juga memiliki efek buruk bagi tubuh anda.

Beberapa individual melaporkan merasakan efek negatif dari konsumsi kafein, antara lain meningkatnya gejala kecemasan, dan tremor pada otot.

Kekhawatiran akan efek negatif dari konsumsi kafein juga meningkat pada anak-anak dan wanita hamil, dan untuk kelompok ini telah dikeluarkan anjuran untuk mengurangi konsumsi kopi.

Dalam beberapa kasus, para konsumer kafein dilaporkan mengalami efek negatif ketika tidak lagi mengkonsumsi kafein, seperti sakit kepala, letih dan merasa kesal.

Pertanyaan yang timbul adalah: apakah yang bisa menggantikan kafein dan memberikan manfaat yang sama tanpa ada efek samping? Jawabnya mungkin adalah olahraga aerobik.

Dalam sebuah penelitian terbaru, para peneliti membandingkan kegiatan olahraga aerobik dan konsumsi kafein untuk melihat kemampuan masing-masing dalam meningkatkan memori kerja, yaitu memori yang mampu menyimpan informasi selama beberapa menit hingga beberapa jam kemudian.

Memori kerja juga berhubungan dengan kemampuan kita untuk memanipulasi informasi untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Kita menggunakan memori kerja ketika berada di pasar atau supermarket untuk mengingat secara cepat daftar barang yang akan anda beli bersamaan dengan memperbaharui informasi harga barang yang anda lihat di depan anda.

Memori ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dihubungkan dengan seberapa baik anda mengerjakan pekerjaan anda di sekolah atau di tempat bekerja.

Dalam penelitian ini, para peneliti melihat apa yang akan terjadi pada memori kerja ketika beberapa orang dewasa sehat melakukan jalan cepat selama 20 menit di treadmill dibandingkan dengan memberikan mereka satu dosis kafein yang setara dengan apa yang orang-orang konsumsi di secangkir kopi.

Dan hasilnya mengindikasikan bahwa satu dosis olahraga dengan intensitas sedang memberikan efek yang sama dengan satu dosis kafein dalam meningkatkan kemampuan memori kerja pada dua kelompok orang dewasa yang mengkonsumsi kafein secara teratur dan yang tidak sama sekali.

Hasil ini menunjukkan bahwa menggantikan kopi dengan olahraga aerobik tidak hanya memberikan efek meningkatnya kemampuan kognitif yang sama seperti mengkonsumsi kopi tetapi juga memberikan manfaat lainnya bagi kesehatan.

Untuk menggali lebih dalam tentang kafein, olahraga dan kemampuan kognitif, tim peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui apa yang terjadi ketika seseorang yang terbiasa minum kopi tidak mengkonsumsinya sama sekali.

Pada eksperimen kali ini, para peneliti meminta konsumer kafein untuk tidak mengkonsumsi kafein selama 12 jam. Kemudian mereka diminta datang ke lab untuk diamati apakah timbul gejala-gejala putus kafein seperti letih, kesulitan konsentrasi, kurang motivasi dan sakit kepala.

Para peneliti juga memeriksa kemampuan memori bekerja dan ternyata sama sekali tidak terpengaruh tanpa konsumsi kafein.

Kemudian para peneliti menguji apakah dengan melakukan jalan cepat atau konsumsi kafein bisa mengurangi efek putus kafein dan meningkatkan kemampuan memori bekerja. Dan yang menarik, dari hasil pengamatan para peneliti didapatkan bahwa aktivitas berjalan cepat selama 20 menit mampu mengurangi efek putus kafein, terutama gejala letih dan depresi. Dan untuk memori bekerja yang sama sekali tidak terpengaruh oleh putus kafein, juga tidak berpengaruh.

Jadi, bagaimana olahraga aerobik bisa meningkatkan kemampuan kognitif dan mengurangi efek dari putus kafein?

Walaupun masih diperdebatkan, dan penelitian tentang hal ini masih terus dilakukan, hasil dari penelitian sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan aliran darah menuju otak, dilepaskannya faktor neurotropik (merupakan makanan bagi sel otak) dan dilepaskannya beberapa jenis hormon, seperti dopamine dan epinefrin yang berhubungan dengan mood dan energi, mungkin menjadi penyebabnya.

Penemuan ini bisa mendorong individu untuk ingin menghindari kopi, untuk menggantikannya dengan melakukan olahraga aerobik seperti berjalan cepat untuk memberikan efek yang sama seperti mengkonsumsi kopi di pagi hari dengan bonus manfaat lainnya bagi kualitas kesehatan tubuh.


The Conversation