BAGIKAN
Tran Mau Tri Tam/Unsplash

Kita telah terbiasa mengasumsikan kucing mendengkur ketika merasa senang, dan ketika kucing mendesis dengan daun telinga tertarik ke belakang, menandakan kucing tersebut sedang marah.

Mungkin anda mengenal Grumpy cat, seekor kucing yang sangat terkenal karena memiliki ekspresi wajah yang terlihat seperti cemberut. Tetapi, pemilik kucing ini meyakinkan kita semua bahwa raut wajah kucing mereka tidak selalu menggambarkan suasana hatinya, dia adalah kucing dengan pribadi yang menyenangkan dan juga penyayang. Para ilmuwan-pun mengakui, sangat sulit menebak suasana hati seekor kucing dari ekspresi wajahnya.

Kucing memiliki reputasi sebagai hewan yang sulit untuk dimengerti, telah banyak penelitian dilakukan untuk mempelajari bagaimana cara hewan ini berkomunikasi, hingga kini hasilnya semakin mempertegas julukan tersebut. 

Lebih dari 6.000 partisipan ikut serta dalam penelitian di 85 negara, yang sebagian besar dari mereka adalah pemilik kucing peliharaan. Mereka diminta untuk menyaksikan video singkat tentang kucing dan kemudian menebak suasana hati dari hewan-hewan dalam video tersebut. Rata-rata skor yang mereka dapatkan adalah dibawah 60 persen di mana mereka menebak dengan tepat.



Dan ada 13 persen dari partisipan lainnya yang mendapatkan skor di atas 75 persen. Para peneliti menjuluki bagi mereka yang memperoleh skor tersebut sebagai “pembisik kucing” atau seseorang yang sangat mengerti perilaku kucing, dan hasil ini dianggap sangat penting.

“Kucing memberitahu kita banyak hal dari raut wajahnya, dan jika anda benar-benar ahli dalam hal ini, anda akan dengan mudah menangkapnya.” Kata Georgia Mason, penulis artikel penelitian ini dan juga seorang ahli biologi perilaku dari the university of Guelph, Ontario, Kanada.

“Tidak semua orang yang mampu melakukannya, bisa diartikan bahwa memang sulit untuk memahami apa yang kucing rasakan dengan membaca raut wajahnya, tetapi juga tidak berarti kucing tidak bisa dimengerti sama sekali.” Mason mengatakan.

Dari keseluruhan partisipan, tiga perempat dari mereka adalah wanita, memiliki skor yang lebih baik dari pria, walaupun tidak terlalu jauh perbedaannya. Partisipan yang berusia muda lebih baik dari yang berusia lebih tua. Tetapi yang paling berbakat dalam menebak apa yang sedang dirasakan kucing adalah mereka yang memiliki pengalaman professional yang melibatkan hewan kucing, termasuk didalamnya dokter hewan. Anda bisa ikut serta dalam versi pendek dari survey tersebut disini.

“Mereka berbakat dan juga brilian, dan tidak heran kalau mereka menjadi dokter hewan,” kata Mason.

“Dan mereka memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka, dan juga banyak hal yang memotivasi mereka untuk terus belajar, karena mereka selalu dituntut untuk bisa tahu: apakah kucing ini merasa lebih baik? Apakah kita perlu mengganti metoda pengobatan untuk kucing ini? Apakah kucing ini ingin pulang? Apakah kucing ini merasa tidak nyaman dan ingin menyerang saya?”



Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa manusia sangatlah bergantung pada ekspresi wajah seperti senyum, alis yang berkerut dan berbagai ekspresi wajah lainnya untuk bisa mengetahui perasaan orang lain. Sebuah penelitian pernah dilakukan pada tahun 2010 untuk mengamati ekspresi wajah seperti meringis pada tikus ketika merasakan sakit, para peneliti semakin tertarik untuk bisa membaca ekspresi wajah hewan, Kata Mason.

Beberapa penelitian telah dilakukan sebelum ini dan kebanyakan berfokus pada hewan anjing. Mason dan rekan-rekannya hanya berhasil menemukan satu artikel penelitian tentang ekspresi wajah pada kucing. Penelitian tersebut berfokus pada ekspresi wajah kucing ketika merasakan sakit.

“Kami ingin mengetahui, okay, apakah mereka hanya memiliki ekspresi wajah ketika merasakan sakit?” Sepertinya tidak seperti itu,” kata Mason.

Video yang menggambarkan kucing yang mendekati seseorang atau mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, seperti makanan, diklasifikasikan sebagai positif. Dan yang menggambarkan kucing yang sedang merasakan sakit atau melarikan diri, dikategorikan sebagai negatif.

Video yang menggambarkan kucing yang mendesis tidak disertakan, begitu juga video yang menggambarkan perilaku kucing ketika musim kawin , karena pada saat tersebut perilaku mereka akan terlihat ambigu,” antara lain adanya perilaku kucing jantan menggigit kucing betina, dan berbagai perilaku menyakiti kucing lainnya.

Dengan memakai video-video yang diambil dari youtube yang memperlihatkan gambaran perilaku alami kucing dan terlihat seperti sesuatu yang biasa mereka lihat sehari-hari, semuanya menggambarkan situasi dan ekspresi yang setiap orang pernah alami ketika bertemu dengan kucing,” kata Kristyn R. Vitale, peneliti perilaku dan kognisi kucing tetapi tidak terlibat dalam penelitian ini.




Vitale, yang selalu mengandalkan ekspresi wajah dalam berinteraksi dengan kucing pada lab-nya di Oregon State University, mendapatkan skor sempurna pada versi pendek survey dari penelitian terbaru ini.

Mason dan rekan-rekannya mengatakan bahwa hasil survey dan penelitian yang telah mereka lakukan bisa sangat bermanfaat bagi orang banyak karena biasanya kita cenderung untuk tidak terlalu dekat dengan peliharaan kucing kita dibandingkan dengan anjing. Adanya bukti bahwa kucing bisa menampilkan ekspresi muka yang dapat dibaca oleh orang-orang tertentu bisa menjadi panduan bagi para pemilik kucing dan staf klinik hewan untuk lebih memahami kucing. Dan Vitale memiliki pendapat yang sama.

Dan fakta bahwa cukup banyak mendapatkan skor rendah dalam survey, termasuk para pemilik kucing, mengindikasikan perlu adanya pelatihan untuk memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah kucing bagi sebagian besar dari kita.

Sebelum ide itu terlaksana, Mason merasa perlu terlebih dahulu menjawab beberapa pertanyaan lainnya, seperti: apa yang sebenarnya dilihat oleh para ‘pembisik kucing’ ketika membaca ekspresi wajah kucing, apakah kelopak mata yang sedikit berkedut? Atau mata yang sedikit membesar?

“Saya kira kucing memiliki pola ekspresi wajah yang konsisten dan terus berkembang,” kata Mason. “Dan kita menginginkan sesuatu yang benar dan juga valid untuk bisa dijadikan pedoman”. Dan kita masih bertanya-tanya, seperti apa?