BAGIKAN

Ketika manusia membangun jalan baru atau mengembangkan lahan yang ada, mereka cenderung mengganggu habitat hewan. Tabrakan binatang dan kendaraan yang berujung biasanya berakhir dengan hilangnya nyawa binatang. Mereka juga mengancam keamanan manusia dan menghabiskan biaya untuk penyelesaian setelah: pemindahan hewan, perbaikan mobil, tagihan rumah sakit, dll.

Para insinyur di University of Montana telah berupaya mengurangi dampak jalan terhadap satwa liar dengan membangun jalan layang dan underpass yang memberi kebebasan berbagai hewan untuk bergerak dengan aman dan sesukanya.

Proyek ini dimulai setelah Departemen Perhubungan Montana melakukan pendekatan dengan Konfederasi Suku Salish dan Kootenai dengan sebuah proposal untuk memperluas Jalan Raya A.S. 93 di mana telah terbagi dengan reservasi Indian Flathead. Untuk melestarikan tanah leluhur, suku-suku tersebut bersikeras agar kehidupan binatang dilindungi.

“56 mil bagian dari Highway 93 sekarang berisi 41 underpass dan jalan layang untuk manusia dan satwa liar, serta tindakan perlindungan lainnya untuk menghindari korban tewas.”

Empat beruang grizzly tewas oleh mobil antara tahun 1998 dan 2010 di bagian reservasi Flathead di jalan raya. Namun para periset telah mendokumentasikan peningkatan penggunaan underpass dan jalan layang saat hewan menjadi lebih terbiasa dengan jalur baru mereka.

Insinyur mengatakan bahwa proyek tersebut juga masuk akal secara ekonomi: biaya lebih sedikit untuk membangun struktur baru daripada membayar perbaikan dan pembersihan yang disebabkan oleh tabrakan kendaraan-hewan.

Saat jembatan darat dibangun, hewan mulai menggunakannya secara terus menerus. Data saat ini menyebutkan bahwa jumlah penyebrangan hewan berada di angka puluhan ribu.