BAGIKAN
(Pixabay)

Penyakit-penyakit yang ditularkan dari hewan kepada manusia dikenal sebagai zoonosis. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), lebih dari 6 dari 10 jenis penyakit infeksi pada manusia ditularkan dari hewan. Penyakit-penyakit zoonosis biasanya menyebar melalui kontak dengan hewan atau kotoran hewan, dan dalam beberapa kasus disebabkan karena makan makanan yang telah terkontaminasi.

Berikut ini adalah 11 macam penyakit zoonosis yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia dan bagaimana cara kita menghindarinya.

1. Infeksi Bartonella

Infeksi Bartonella, dikenal sebagai demam cakaran kucing, disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae. Biasanya menyebar dari kucing ke manusia melalui gigitan atau cakaran. Salah satu tanda dari timbulnya infeksi adalah kulit yang berkerak atau bercak berair di sekitar luka, beberapa gejala yang lebih serius kemungkinan akan timbul.

“Infeksi yang ditimbulkan biasanya akan sembuh dengan sendirinya, tetapi dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kalenjar getah bening membengkak atau menyebabkan demam tanpa sebab yang jelas. Buat yang memiliki sistem imun yang lemah-terutama pada anak-anak bisa menyebabkan komplikasi serius, infeksi menyebar ke aliran darah, saluran pencernaan, bahkan sampai ke jantung,” kata Theresa Fiorito, spesialis penyakit infeksi.

Bartonella biasanya ada pada anak kucing, terutama pada kucing liar dan kucing muda di shelter. Kebanyakan cakaran kucing tidak menimbulkan infeksi dan pengobatan yang dilakukan biasanya dengan pemberian antibiotik. Dalam beberapa kasus, terjadi infeksi pada mata, nyeri hebat pada otot, atau pembengkakan otak, meski jarang sekali terjadi.

2. Anthrax

Walaupun anthrax seringkali diasosiasikan dengan bioterorisme, penyakit langka ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis dan menyebar melalui hewan domestik liar.

Seseorang bisa terinfeksi oleh anthrax jika dia menghirup spora anthrax, mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, atau terpapar melalui luka terbuka di kulit.


(Pixabay)

Gejala-gejala dari penyakit ini bervariasi tergantung dari cara penularannya, tetapi seringkali berupa luka dengan warna kehitaman di tengahnya, demam, sakit kepala, mual, sakit otot, sesak nafas, linglung, dan rasa sakit ketika menelan.

Tindakan pengobatan biasanya dengan pemberian antibiotik, antitoxin atau keduanya. Infeksi anthrax adalah sebuah kondisi yang serius dan bisa menjadi fatal.

Menurut lembaga kesehatan dunia (WHO), sapi, domba, kambing antelop dan rusa adalah hewan yang menjadi sumber yang paling umum sebagai penghantar bakteri anthrax kepada manusia. Orang-orang yang bekerja dengan hewan atau produk dari hewan adalah yang paling beresiko terkena penyakit ini, walaupun kasus infeksi anthrax sangat jarang terjadi.

3. Infeksi virus orf

“Infeksi Orf biasanya terlihat dari gejala bercak berair di kulit yang bisa menjadi luka, biasanya terjadi di tangan. Kasus penularan orf meningkat seiring dengan semakin populernya kegiatan yoga bersama kambing di AS, infeksi juga bisa terjadi setelah mengunjungi pertanian atau kebun binatang,” Susan Bard, ahli Dermatologi mengatakan.

Anda bisa tertular orf karena mengelus hewan yang terinfeksi, dan virus ini juga bisa menyebar melalui gigitan hewan. Gejala infeksi berupa luka yang menyakitkan tetapi bisa sembuh dengan sendirinya dalam enam minggu, selama luka tersebit selalu dalam keadaan bersih, kering dan bebas dari infeksi bakteri. Orf juga bisa menular antar manusia.

Walaupun relatif tidak berbahaya, beberapa penyakit zoonosis yang  serius mempunyai gejala yang sama seperti orf, termasuk anthrax. Sangat penting untuk selalu memeriksakan diri pada dokter jika anda diduga terinfeksi penyakit dari domba atau kambing.

4. Giardia

Giardia adalah parasit usus yang tinggal di kotoran hewan dan manusia. Penyakit ini bisa menyebar melalui kontak dengan segala sesuatu yang telah tercemar oleh sampah, termasuk air, tanah, dan peralatan rumah.

“Hewan peliharaan bisa membawa giardia ke rumah anda setelah terinfeksi. Jika hewan peliharaan anda mengalami gejala diare, kembung atau muntah, anda perlu membawanya ke dokter hewan untuk mendiagnosa penyakitnya,” Jim D. Carlson, seorang dokter hewan mengatakan.

Pada manusia, giardia dapat menyebabkan diare, gangguan pencernaan, mual dan sakit perut. Anak-anak dan wanita hamil yang terinfeksi giardia cenderung mengalami dehidrasi parah. Gejala-gejala tersebut akan berlangsung selama dua hingga enam minggu dan akan terlihat sekitar tiga minggu setelah infeksi. Jenis infeksi ini bisa diobati dengan obat-obatan yang diresepkan dokter.

Carlson menyarankan agar lantai, furniture, dan alas tidur harus selalu dibersihkan setelah tersentuh hewan yang terinfeksi. Dan juga penting untuk memeriksakan kembali hewan peliharaan anda setelah menjalani pengobatan giardia untuk memastikan infeksi telah diatasi.

5. Toxoplasma

Toxoplasmosis seringkali disamakan dengan Bartonella, tetapi walaupun keduanya disebarkan oleh kucing, tetapi disebabkan oleh organisme yang berbeda. Toxoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii dan bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan kotoran atau urin kucing yang terinfeksi. Parasit ini bisa melewati kulit, sangat menginfeksi dan biasanya timbul dari mulut atau luka terbuka.

“Penyakit ini termasuk ringan, tetapi bisa menjadi serius pada orang hamil, yang sedang menjalani kemoterapi, atau mempunyai masalah sistem imun. Gejalanya termasuk lesu, sakit otot, sakit kepala, dan demam dan bisa berlangsung hingga lebih dari satu bulan.” Nidhi Ghildayal, spesialis penyakit infeksi mengatakan.

Secara umum, pada orang sehat, sebagian besar kasus dapat diatasi dengan pengobatan selama beberapa bulan. Tetapi pada kasus toxoplasmosis yang parah, bisa merusak otak, mata, atau organ lainnya. Penyakit ini juga bisa kembali aktif setelah dalam beberapa tahun kemudian.

Untuk melindungi diri dari toxoplasma, Carlson menyarankan pada para pemilik hewan untuk selalu menjaga wadah kotoran hewan peliharaannya tetap bersih dan selalu menggunakan sarung tangan dan produk pembersih ketika menangani kotoran kucing. Tanah juga bisa menjadi tempat tinggal parasit ini, disarankan untuk selalu gunakan sarung tangan ketika anda berkebun di area yang sering dilewati kucing.


(Pixabay)

6. Penyakit Granuloma

Penyakit granuloma adalah penyakit infeksi kulit langka yang biasanya menyerang orang-orang yang sering melakukan kontak dengan ikan, menurut American Osteopathic College of Dermatology.

“Granuloma di sebabkan oleh Mycobacterium Marinum. Dengan gejala timbulnya luka dan bengkak berwarna merah pada kulit yang bersentuhan langsung dengan ikan atau ketika membersihkan akuarium,” kata Bard.

(Pixabay)

Karyawan toko hewan peliharaan, pekerja di aquarium, atau orang-orang yang pekerjaannya menangani ikan dan kerang mentah sangat beresiko terinfeksi, dan siapapun yang datang dan melakukan kontak dengan ikan tropis atau aquarium bisa terinfeksi pula. Tempat penularan paling umum adalah pada bagian belakang tangan yang dominan, disitu biasanya terjadi luka akibat infeksi. Granuloma bisa diobati dengan antibiotik, walaupun bisa sampai dua tahun pengobatan higga benar-benar sembuh.

Untuk mencegah terkena granuloma, gunakan sarung tangan anti air ketika menangani ikan dan kerang mentah atau ketika membersihkan aquarium dan sebisa mungkin jangan sampai kulit terkena genangan air non-klorin.

7. Psittacosis atau demam parrot

Psittacosis yang juga dikenal dengan deman parrot, adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia psittaci.

Psittacosis bisa tersebar ketika sesorang menghirup cairan atau kotoran dari burung nuri (parrot), merpati, burung macaw, parkit dan jenis burung lainnya yang membawa infeksi bakterial. Pada burung yang terinfeksi tidak terjadi gejala apapun, sehingga penyakit ini sangat sulit dideteksi,” kata Ghildayal.


(Pixabay)

Psittacosis bisa menyebabkan demam, dan juga batuk kering pada manusia. Walaupun infeksi ini jarang sekali menyebabkan penyakit serius dan biasanya bisa diobati dengan antibiotik, penyakit ini dapat memicu terjadinya pneumonia pada beberapa orang.

Selalu bersihkan kandang burung anda, hindari terlalu banyak memelihara burung dalam satu kandang, dan pastikan kotorannya tidak keluar dari kandang untuk mencegah penyebaran psittacosis. Anda juga disarankan untuk selalu mengenakan sarung tangan ketika menangani burung yang terinfeksi dan kandangnya.

8. Ringworm

Ringworm adalah infeksi jamur yang bisa disebarkan dari anjing atau kucing. Dr. Bard mengatakan bahwa salah satu dari penyakit zoonosis kulit yang paling umum adalah ringworm. Penyakit ini menyebabkan ruam berbentuk melingkar dan biasanya berwarna merah dan gatal.

“Ringworm adalah jenis penyakit zoonosis yang menyebabkan terjadinya radang, tetapi mudah diobati dengan obat-obatan anti jamur,” kata Bard.

Ringworm bisa tinggal di isi rumah anda, seperti alas tidur, furnitur dan pakaian. Selain bisa ditularkan dari hewan, jamur ini juga bisa menular antar manusia. Gunakan sarung tangan ketika menyentuh sesuatu yang terkena seseorang yang terinfeksi ringworm atau hewan peliharaan dan selalu cuci tangan anda setelah mengurus hewan peliharaan anda.

9. Salmonella dari reptil dan ampibi

Salmonella seringkali diasosiasikan dengan makanan yang tercemar, tetapi sebenarnya siapapun bisa terinfeksi Salmonella melalui kontak dengan reptil seperti kadal, ular, dan kura-kura atau ampibi seperti katak dan salamander.

“Wabah Samonella yang disebabkan oleh reptil naga berjanggut pernah terjadi dan tersebar di 31 negara bagian di AS dari 2012 hingga 2014. Bakteri ini adalah jenis langka yang resistan terhadap antibiotik. Mayoritas yang terinfeksi adalah anak-anak berumur lima tahun atau kurang dari itu, dan hingga kini belum ada laporan kematian akibat infeksi Salmonella,” kata Fiorita.

Gejala dari salmonella pada orang dewasa yang sehat biasanya terbatas pada diare, kram perut, demam dan muntah, dan biasanya akan sembuh sendiri tanpa perlu pengobatan. Tetapi, bagi golongan yang rentan mempunyai masalah sistem imun seperti pada anak-anak dan orang usia lanjut bisa menjadi serius atau bahkan fatal. Segera konsultasi dengan dokter jika anda menduga terinfeksi Salmonella.

10. Leptopirosis

Leptopirosis, atau penyakit Weil, adalah penyakit infeksi yang biasanya menginfeksi petani dan mereka yang bekerja dengan ternak seperti babi, domba dan sapi.

“Leptopirosis biasanya ditularkan melalui kontak lansung dengan urin hewan yang terinfeksi. Gejala yang timbul bisanya ringan, seperti terkena flu. Infeksi yan lebih parah bisa menyebabkan mata dan kulit menjadi kuning, atau gagal fungsi hati dan ginjal.” Kata Adeline Peters, dokter umum dan pengasuh acara DoctorOncall.

Kuda, anjing dan hewan pengerat juga bisa menjadi pembawa infeksi, dan biasanya bisa menulari manusia air yang terkontaminasi, kontak dengan kulit yang terluka, atau membran mukosa pada mata, hidung, atau mulut. Dengan pengobatan antibiotik, pasien bisa sembuh dalam tiga hari sampai satu bulan. Tanpa pengobatan, penyembuhan akan memakan waktu hingga berbulan-bulan.

11. Rabies

Salah satu penyakit zoonosis yang paling menakutkan adalah rabies, disebabkan oleh virus yang mematikan bagi manusia.

Penyakit ini menginfeksi sistem syaraf pusat dan akan mengakibatkan kematian jika tidak diobati secara medis dengan cepat. Rabies sering disebarkan melalui air liur yang terinfeksi dari rakun, koyote, kelelawar, sigung, rubah, anjing atau kucing, dan faktanya, semua mamalia bisa menyebarkan penyakit ini,” Ghildayal menjelaskan.

Berdasarkan WHO, gejala awal dari rabies termasuk sakit kepala, lemah, dan rasa gatal di area yang terinfeksi. Dan ketika infeksi semakin parah, akan timbul demam, linglung, gelisah dan juga kejang. Orang-orang yang terinfeksi rabies juga akan merasakan hydrophobia, atau takut pada air.

Sayangnya, rabies akan berakibat fatal ketika gejala lanjutan timbul. CDC melaporkan bahwa hanya ada 10 kasus yang terdokumentasi bisa sembuh dari rabies, dan hanya dua kasus yang dapat sembuh tanpa perlu dilakukan pengobatan lanjutan.

“Para pelancong harus selalu waspada ketika berada di negara asing, ketika melakukan kontak dengan hewan local, seperti anjing liar. Seseorang bisa terkena rabies tanpa harus tergigit, ketika air liur hewan masuk melalui luka di leher atau wajah,” Fiorita memperingatkan.

Sangatlah penting buat setiap orang yang mungkin telah terinfeksi rabies untuk diobati secepatnya. Pengobatan untuk rabies adalah dengan 4 macam vaksin selama 30 hari. Menurut NHS (National Health Service), pengobatan setelah terinfeksi hampir 100 persen efektif jika secepatnya diobati.