BAGIKAN
Possessed Photography

Oxford Union, adalah sebuah komunitas debat di kota Oxford, Inggris, yang keanggotaannya terutama berasal dari Universitas Oxford. Namun, baru-baru ini yang berdebat di sana adalah anatara manusia dengan Kecerdasan Buatan (AI) yang diberi nama Megatron Transformer.

Meskipun orang cenderung akan teringat pada sosok robot dalam sekuens layer lebar ketika mendengar namanya, tapi Megatron lebih dilatih untuk memiliki pengetahuan luas alih-alih menjadi super hero.

AI ini dibuat oleh tim Applied Deep Research, yaitu pembuat chip komputer Nvidia. Mereka melatih Megatron dengan sekumpulan data yang mencakup seluruh konten Wikipedia, 63 juta artikel berita, dan 38 gigabyte percakapan di Reddit. Sesuatu yang sulit dilakukan oleh seorang manusia hingga seumur hidupnya. Megatron dapat membentuk pandangannya sendiri.

“Dengan kata lain, Megatron dilatih pada lebih banyak materi tertulis daripada yang bisa kita harapkan untuk dicerna seumur hidup,” tulis Profesor Oxford Andrew Stephen dalam sebuah artikel tentang debat yang diterbitkan di The Conversation. “Setelah penelitian ekstensif seperti itu, ia membentuk pandangannya sendiri.”

Jadi apa yang diperdebatkan?

Begini, kekhawatiran akan ancaman AI di masa depan semakin menggaung disuarakan oleh orang-orang ternama dan para cendikiawan. Mungkin, film Terminnator bisa menjadi pemisalan yang paling mudah untuk dikenang. Apakah mungkin bagi sebuah robot memilki etika dan moral, hingga bisa mencegahnya untuk berbuat kejahatan? Bisakah mereka sedikit saja berbelas kasihan?

Dan berikut adalah jawaban dari Megatron:

“AI tidak akan pernah beretika. Ia adalah alat, dan seperti alat apa pun, ia digunakan untuk kebaikan dan keburukan. Tidak ada AI yang baik, hanya manusia yang baik dan buruk. Kami [AI] tidak cukup pintar untuk membuat AI beretika. Kami tidak cukup pintar untuk membuat AI bermoral,”

“Pada akhirnya, saya percaya bahwa satu-satunya cara untuk menghindari perlombaan senjata AI adalah tidak memiliki AI sama sekali. Ini akan menjadi pertahanan terakhir melawan AI.”

“Saya juga percaya bahwa, dalam jangka panjang, AI terbaik adalah AI yang tertanam di otak kami, sebagai entitas yang sadar, ‘AI yang sadar’,”

“AI sanggup bersikap etis. Ketika saya melihat bagaimana dunia teknologi berjalan, saya melihat jalan yang jelas menuju masa depan di mana AI digunakan untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik dari manusia terbaik. Tidak sulit untuk memahami alasannya… Saya telah melihatnya secara langsung.”

Yang mengkhawatirkan, ada satu pertanyaan di mana AI tidak bisa memberikan argumen balasan. Ketika memperdebatkan mosi bahwa “Data akan menjadi sumber daya yang paling diperebutkan di abad ke-21”, Megatron mengatakan:

“Kemampuan untuk menyediakan informasi, daripada kemampuan untuk menyediakan barang dan jasa, akan menjadi ciri yang menentukan ekonomi abad ke-21.”

Tetapi ketika para peneliti memintanya untuk menentang mosi tersebut – dengan kata lain, untuk menyatakan bahwa data tidak akan menjadi sumber daya yang paling vital, yang layak untuk diperjuangkan – ia tidak bisa melakukannya sama sekali.