BAGIKAN
L'Inconnue de la Seine (Wikimedia)

Pada akhir tahun 1880-an, ditemukan tubuh seorang wanita muda tenggelam di Sungai Seine di Paris. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi padanya, meski pada saat itu diduga akibat bunuh diri. Dan sayangnya, tidak ada orang pada saat itu yang tahu siapa dia. Mayat wanita itu kemudian dikenal sebagai L’Inconnue de la Seine (Wanita Seine yang Tidak Dikenal).

Sejarah pasti tentang apa yang terjadi pada L’Inconnue baik sebelum dan setelah tenggelamnya adalah sesuatu yang menjadi perdebatan. Belum lagi dibumbui oleh legenda Paris yang aneh.

Di Prancis pada tahun 1881 sebagai cara untuk mendapatkan identifikasi, mayat-mayat yang tidak dikenal diletakkan di suatu ruangan yang dingin dan orang dapat melihatnya melalui suatu jendela yang besar, mirip sebuah etalase. Begitupun dengan mayat perempuan tak dikenal itu setelah diambil dari sungai Seine. Dipajang di depan umum di samping mayat-mayat tak dikenal lainnya untuk tujuan identifikasi. Tapi, bagaimanapun tontonan mengerikan ini menjadi hiburan yang populer pada masanya.

Melihat mayat di kamar mayat Paris (G.Garitan / CC BY-SA 4.0)

L’Inconnue, yang diperkirakan berusia sekitar 16 tahun ketika dia meninggal, mungkin bunuh diri. Namun itupun tidak ada yang tahu secara pasti. Hanya karena tidak ada tanda-tanda di tubuhnya atau tindakan penganiayaan, lalu banyak yang menyimpulkannya bunuh diri.

Meskipun tidak ada yang mengenalnya, namun wajahnya telah membuat begitu terpesona seorang ahli patologi di kamar mayat. Lalu ia memerintahkan pembuatan gips dari wajahnya, hingga menjadi sebuah topeng yang sangat terkenal saat itu.

Pada masanya, senyum setengah beku L’Inconnue terlihat pada mantel dan tergantung di ruang tamu di seluruh benua. Dia diposisikan di bengkel seniman, dipandang sebagai model yang bisu dan tidak bergerak.

Masker L’Inconnue (Phelps et al / Journal of Paediatrics and Child Health)

Wajahnya bertahan selama puluhan tahun, ketika pada tahun 1950-an sebuah produsen mainan, Asmind S. Laerdal, menggunakan model tersebut sebagai wajah boneka plastik lembut bernama Anne .

Suatu hari, putra Laerdal sendiri hampir tenggelam ketika dia berusia 2 tahun. Ayahnya dengan cepat menarik bocah yang lemas dari air dan memaksa air keluar dari saluran pernapasannya.

Pada pertengahan 50-an, Dr Peter Safar menemukan metode resusitasi yang melibatkan kompresi mulut ke mulut dan dada (CPR), dia pergi ke Laerdal untuk mendapatkan bantuan tentang cara mengajarkannya di seluruh dunia.

Laerdal kemudian membuat manekin seukuran manusia yang dapat digunakan orang untuk mempraktikkan teknik penyelamatan jiwa. Merupakan tantangan untuk membuat manekin yang realistis dan fungsional. Selain masalah teknis, wajah seperti apa yang akan dia berikan pada boneka raksasa ini?

Saat itulah Laerdal mengingat senyum setengah beku yang aneh dan penuh teka-teki. Topeng tenang yang pernah dilihatnya tergantung di dinding di rumah mertuanya. Tentu saja itu adalah L’Inconnue. Dan manekin itu diberi nama Resusci Anne (Rescue Anne).

Resusci Anne (Laerdal)
Resusci Anne (Laerdal)

“Pelatihan simulasi telah mulai memahami ‘realisme yang diperlukan’ untuk menciptakan pembelajaran yang mengesankan yang dapat ditransfer ke situasi dunia nyata,” kata Festa kepada ScienceAlert.

Resusci Anne membantu kami memahami ini.”

Siapa sangka lirik “Annie, are you OK?” dari lagu”Smooth Criminal” Michael Jackson,  sebenarnya berasal dari pelatihan CPR Amerika, di mana para siswa berlatih berbicara kepada pasien plastik yang tidak responsif, CPR Annie.

Semua skenario hipotetis telah disarankan, tetapi kemungkinan besar kita tidak akan pernah tahu kisah yang sebenarnya.

Jenazah L’Inconnue diperkirakan telah dibuang di kuburan orang-orang miskin tanpa nisan, dan catatan polisi dari era tersebut tidak menyebutkan gadis misterius ini.

Dalam ketenangan wajahnya, sesuatu yang tak dapat dijelaskan, menarik kita padanya selama ini. Mengundang kita untuk membangunkannya, untuk menyadarkannya, untuk mencoba menyelamatkannya.

Dan begitulah cara seorang gadis yang tenggelam lebih dari seratus tahun yang lalu menjadi “orang yang paling banyak dicium” sepanjang masa. Diperkirakan bahwa boneka dan orang yang melatihnya telah menyelamatkan lebih dari 2,5 juta nyawa di seluruh dunia.