BAGIKAN
Jejak-jejak kaki dinosaurus yang tercetak pada langit-langit gua di dekat Mount Morgan, Australia yang akhirnya berhasil diidentifikasi (Foto: Ross Staines, 1950an)

Sebuah misteri tentang jejak-jejak kaki dinosaurus yang ditemukan di langit-langit sebuah gua di dekat Mount Morgan, Australia akhirnya bisa pecahkan setelah lebih dari setengah abad. Ada banyak teori yang berusaha menjelaskan secara ilmiah tentang bagaimana jejak jejak kaki tersebut terbentuk. Dan apa yang sebenarnya terjadi tidaklah serumit yang diperkirakan sebelumnya.

Semua ini dimulai dari sebuah pertemuan tidak sengaja di sebuah pasar buah-buahan antara seorang ahli palaentologi dan anak perempuan dari seorang ahli geologi. 

Ilmuwan paleontologi dari Queensland, Anthony Romilio, diperlihatkan pada sebuah foto dari jejak-jejak kaki di Fireclay Cavern, Mount Morgan.

Foto itu diambil pada tahun 1950an oleh seorang ahli geologi terkenal pada saat itu, Ross Staines. Penemuan ini akhirnya membantu terungkapnya misteri tentang bagaimana dinosaurus tersebut berjalan dan spesies apa yang dulu pernah menghuni area tersebut.



Dr. Anthony Romilio dari University of Queensland menjelaskan bahwa dinosaurus tidaklah berjalan terbalik seperti kelelawar di langit-langit gua, tetapi mereka secara rutin berjalan di atas sedimen tanah liat lunak sehingga meninggalkan jejak. Lama kelamaan jejak-jejak kaki ini terisi oleh pasir. Dan ketika kedua lapisan tanah dan pasir akhirnya membeku menjadi batu, tekanan pada bagian atas lebih besar dari lapisan bawah, karena batuan pasir lebih berat daripada batuan tanah.

Dan akhirnya, seiring dengan berjalannya waktu, erosi air terus menggerus material yang lebih lembut hingga terbentuklah gua. Dan meninggalkan jejak -jejak kaki dinosaurus yang menempel pada langit-langit gua di wilayah di Queensland.

Gua di Fireclay Caverns ini dibangun sebagai pertambangan tanah liat antara tahun 1906 hingga 1927 untuk menyuplai pabrik batu bata setempat.

Dan beberapa dekade kemudian, sebuah tambang emas didirikan di area tersebut, hingga pada tahun 1952, ditemukan cetakan jejak-jejak kaki dinosaurus di lokasi tersebut, diperkirakan berusia sekitar 195 juta tahun, menempel pada langit-langit batuan pasir.

Jejak-jejak kaki tersebut sempat membingungkan para ilmuwan pada awal abad ke 20. Ketika pertama kali ditemukan di Mount Morgan, para ilmuwan telah memahami dengan baik bagaimana formasi dari jejak-jejak kaki tersebut terbentuk. Yang menjadi teka-teki pada saat itu adalah jenis dinosaurus yang membentuknya. Terdapat dua ukuran jejak kaki, dan para ahli paleontologi awalnya mengira keempat jejak kaki tersebut milik dinosaurus jenis theoropod.

Ross Staines mengukur jejak-jejak kaki pada langit-langit gua “fireclay coven” dekat Mount Morgan. 

Lengan theropod diketahui tidaklah selalu lebih kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan tubuhnya seperti bentuk tubuh tyrannosaurus (T Rex). Tetapi kedua kaki depan spesies dinosaurus ini memang tidak digunakan untuk berjalan. Jika Mount Morgan merupakan habitat dari dinosaurus theropoda berkaki empat, bisa jadi penemuan ini menjadi sangat penting. “Jangan berasumsi bahwa itu adalah jejak kaki T Rex yang menggunakan kedua tangannya untuk berjalan. Menurut kami juga bukan milik keluarga dekat mereka yang hidup lebih awal sekitar 200 juta tahun yang lalu.” Kata Romilio.



Selama beberapa dekade belum ada yang bisa menjawab pertanyaan ini. Dan lokasi tempat penemuan jejak kaki tersebut juga akhirnya ditutup pada tahun 2011, sehingga para ilmuwan tidak bisa lagi mengeksplorasinya untuk mencari bukti-bukti baru. Hingga Romilio bertemu drg. Roslyn Dick yang merupakan anak dari ahli Geologis, seorang legenda pemburu dinosaurus, Ross Stainer.

Romilio bertemu wanita ini ketika dia bekerja di sebuah pasar buah-buahan di Brisbane – ketika itu Romilio bekerja untuk membiayai pendidikan doktoralnya- dan melakukan percakapan yang tidak terduga dengan salah seorang customernya.

Staines mengambil gambar dengan resolusi tinggi dari gua-gua di Mount Morgan disertai dengan catatan detail, dan semuanya tersimpan di dalam lemari bawah tangga di rumah adik perempuan Dick.

Dengan menggunakan teknik dan pengetahuan yang belum ada pada saat Stainer hidup, Romilio memeriksa catatan-catatan tersebut dan semuanya tertuang dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Historical Biology. Romilio dan rekan-rekan peneliti kemudian mengambil kesimpulan bahwa jejak-jejak kaki tersebut adalah milik dua ekor dinosaurus berkaki dua dengan ukuran yang berbeda. Keduanya adalah spesies pemakan tumbuhan yang berjalan dengan dua kaki belakang di sepanjang tepian sebuah danau kuno.

Perkiraan bentuk dan ukuran dinosaurus yang jejak kakinya tercetak di Mount Morgan, dibandingkan dengan ukuran tubuh manusia. (Anthony Romilio)

Romilio mengatakan bahwa dinosaurus yang lebih besar memiliki kaki dengan ukuran panjang satu meter, dan dinosaurus yang lebih kecil memiliki tinggi setengahnya. Jejak kaki yang lebih besar dibuat lebih dahulu, tetapi jarak waktu antara keduanya sekitar beberapa menit atau beberapa jam kemudian. 

Kedua dinosaurus ini kemungkinan berbeda spesies. Tetapi Romilio juga tidak bisa memastikan apakah keduanya adalah dinosaurus dari spesies sama yang berusia dewasa dan remaja.

Jejak kaki yang berusia 200 juta tahun ini terlihat berbentuk melebar dan memiliki jari tengah yang lebih pendek. Romilio memastikan keduanya adalah herbivora, tetapi dia tidak bisa memastikan jenis makanan dan juga cara hidup dari keduanya. 

Cetakan jejak kaki dinosaurus yang dimiliki oleh Roslyn Dick dan saudara perempuannya. (Anthony Romilio)..