BAGIKAN

Setidaknya di 22 negara bagian AS dan sebagian Kanada, rusa telah tewas karena penyakit neurologis yang disebut “chronic wasting disease,” menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Tapi bisakah penyakit ini, yang kadang-kadang dijuluki, “penyakit rusa zombie” menyebar kepada manusia sebagaiman penyakit sapi gila yang telah terjadi sebelumnya?

Chronic wasting disease dapat menyebabkan sejumlah gejala pada hewan, termasuk penurunan berat badan yang drastis, kurangnya koordinasi, air liur, lesu atau ekspresi wajah “kosong”, dan kurangnya rasa takut pada orang.

Penyakit ini menginfeksi anggota keluarga rusa (cervid), termasuk rusa berekor putih, rusa betina, rusa kutub, rusa Amerika Utara dan rusa besar. Pertama kali ditemukan di Colorado pada tahun 1967, menurut CDC, dan sejauh ini, tidak ada kasus pada manusia yang pernah dilaporkan.

Memang, protein menular yang menyebabkan Chronic wasting disease tidak mudah melompat di antara spesies, kata Mark Zabel, direktur asosiasi Pusat Penelitian Prion di Colorado State University.

Tapi diketahui bahwa protein ini bisa berkembang untuk menginfeksi spesies lain, kata Zabel.

Misalnya, jenis prion yang menyebabkan apa yang disebut encephalopathy spongiform sapi, atau “penyakit sapi gila,” ditransmisikan ke orang-orang yang makan daging yang terinfeksi (kebanyakan di Inggris pada tahun 1980an dan 90an), mengakibatkan beberapa ratus manusia terinfeksi.

[Prion adalah pembawa penyakit menular yang hanya terdiri dari protein. Prion tidak dapat dimusnahkan dengan panas, radiasi, atau formalin. Prion menyebabkan berbagai penyakit degenerasi seperti kuru, scrapie, Creutzfeldt-Jakob disease (CJD), dan bovine spongiform encephalopathy (BSE atau sapi gila).]

“Kami memiliki banyak alasan untuk mencurigai” bahwa Chronic wasting disease bisa terjadi pada manusia, Zabel mengatakan kepada Live Science.

Penyakit ini “masih bisa berkembang, dan mungkin hanya masalah waktu sebelum prion berkembang dalam rusa atau rusa yang mampu menginfeksi manusia, katanya.”

Baru-baru ini, periset di Kanada mengemukakan kekhawatiran tentang kemungkinan bahwa penyakit tersebut dapat melompati manusia, setelah sebuah penelitian menunjukkan bahwa monyet kera bisa terkena penyakit ini dari memakan daging yang terinfeksi.

Dari lima ekor monyet yang diberi makan daging rusa ekor putih, tiga diuji positif terkena Chronic wasting disease , sebuah kabar berita dari Kanada.

Ini adalah pertama kalinya penyakit tersebut ditemukan menyebar ke primata melalui konsumsi daging yang terinfeksi, menurut Associated Press.

Prion terinfeksi menyebabkan penyakit ketika mereka mulai melipat secara tidak normal dan memicu misfolding protein lain yang serupa.

Studi oleh laboratorium Zabel dan yang lainnya telah menunjukkan bahwa protein prion yang menyebabkan Chronic wasting disease “fleksibel,” yang berarti mereka dapat “mengadopsi berbagai bentuk dengan mudah,” kata Zabel.

Selain itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa periset dapat secara artifisial mengembangkan prion yang menyebabkan Chronic wasting disease (baik dalam tabung reaksi atau model hewan) sehingga protein prion yang berubah dapat menyebabkan kegagalan protein manusia, kata Zabel.

Ini menunjukkan bahwa jika pencemaran Chronic wasting disease di alam, mereka berpotensi melintasi penghalang spesies, katanya.