BAGIKAN
Credit: Center for the Study of the First Americans, Texas A&M University

Budaya Clovis dikenal dengan peratan batu yang ditemukan di sekitar Clovis, New Mexico pada awal 1930 an. Diduga sebagai masyarakat pertama yang menduduki Amerika Utara pada akhir zaman es terakhir. Tapi, mengenai kepastian waktunya masih diperdebatkan.

Pengujian dari tulang dan artefak terbaru, menunjukkan bahwa peralatan Clovis dibuat dalam waktu singkat selama 300 tahun. Yaitu dari 13.050 hingga 12.750 tahun yang lalu. Sebelumnya, para peneliti telah meyakini senjata tertua yang pernah ditemukan di Amerika Utara berusia 15.500 tahun.

Michael Waters, profesor antropologi terkemuka dan direktur Center for the Study of the First American, bersama dengan antropolog Texas A&M David Carlson dan Thomas Stafford dari Stafford Research di Colorado, telah menerbitkan karya baru mereka dalam edisi terbaruĀ Science Advances.

Tim tersebut menggunakan metode radiokarbon untuk menentukan penanggalan sisa-sisa tulang, arang dan tumbuhan berkarbon. Mereka mendapatkannya dari 10 situs Clovis yang tekah diketahui. Yaitu di South Dakota, Colorado, Pennsylvania, Ohio, Virginia, Montana dan dua situs di Oklahoma dan Wyoming. Analisis penanggalan menunjukkan bahwa orang-ornag yang membuat dan menggunakan tombak Clovis dan alat khusus lainnya hanya selama 300 tahun.

“Kami masih belum tahu bagaimana atau mengapa teknologi Clovis muncul dan mengapa menghilang begitu cepat,” kata Waters.

“Menarik untuk dicatat bahwa masyarakat Clovis pertama kali muncul 300 tahun sebelum kematian megafauna terakhir yang pernah menjelajahi Amerika Utara selama masa perubahan iklim dan lingkungan yang hebat,” katanya. “Hilangnya Clovis dariĀ catatan arkeologi pada 12.750 tahun lalu bertepatan dengan punahnya mamut dan mastodon, megafauna terakhir. Mungkin persenjataan Clovis dikembangkan untuk memburu hewan-hewan besar terakhir ini.”

Waters mengatakan bahwa hingga baru-baru ini, Clovis dianggap mewakili kelompok awal penduduk asli yang memasuki Amerika dan orang-orang yang membawa senjata dan peralatan Clovis menyebar dengan cepat ke seluruh benua dan kemudian bergerak dengan cepat hingga ke ujung selatan Amerika Selatan.

Namun, rentang usia yang singkat bagi Clovis tidak memberikan cukup waktu bagi orang untuk menjelajahi Amerika Utara dan Selatan. Lebih lanjut, bukti arkeologi yang kuat “yang terkumpul selama beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa orang-orang sudah berada di Amerika ribuan tahun sebelum Clovis, tetapi Clovis masih tetap penting karena begitu khas dan tersebar luas di seluruh Amerika Utara,” katanya.

Waters mengatakan usia yang direvisi untuk peralatan Clovis mengungkapkan bahwa, “Clovis dengan ujung tombak beralur lanset yang khas, biasanya ditemukan di Dataran dan Amerika Serikat bagian timur, sezaman dengan orang-orang pembuat ujung senjata bertangkai di Amerika Serikat bagian Barat dan ujung tombak paling awal, yang disebut Fishtail points, di Amerika Selatan.

“Dengan memiliki usia yang akurat untuk Clovis, menunjukkan bahwa orang-orang yang menggunakan toolkit yang berbeda telah menetap dengan baik di berbagai wilayah di Amerika Utara dan Selatan pada 13.000 tahun yang lalu dan telah mengembangkan adaptasi mereka sendiri terhadap berbagai lingkungan ini.”

Waters mencatat bahwa usia baru yang akurat dan tepat untuk Clovis dan alat mereka memberikan dasar untuk mencoba memahami misteri seputar asal-usul dan kematian orang-orang ini.

“Model genetik manusia saat ini menunjukkan bahwa ada salah satu migrasi awal ke Amerika selama Pleistosen Akhir. Bukti arkeologi dari banyak situs sekarang menunjukkan bahwa orang-orang berada di Amerika pada sekitar 16.000 hingga 15.000 tahun yang lalu. Ini menunjukkan bahwa asal-usul Clovis terletak pada teknologi kapak tangan, bilah, dan tulang dari situs paling awal di Amerika Utara” tulis para penliti.