Dua buah prototipe dari pesawat angkasa roket SpaceX yang dipersiapkan secara terpisah diperkirakan akan siap untuk uji terbang sebelum akhir bulan Agustus ini. Elon Musk, CEO SpaceX memberikan pernyataan dalam twittersphre Sabtu kemarin, tetapi tidak memberikan penjelasan gamblang apakah misi yang akan dijalankan ini adalah sebuah misi perjalanan angkasa singkat atau sebuah perjalanan orbital yang historis.
Pada tanggal 24 Agustus nanti, spaceX akan memberikan sebuah presentasi pada masyarakat dunia di Boca Chica, Texas, untuk memaparkan perkembangan terbaru program luar angkasa mereka. Dalam sebuah tweet yang mendiskusikan presentasi tersebut, Musk menyatakan bahwa pesawat angkasa Starship Mk1 dengan 3 mesin yang diberi nama Raptor milik SpaceX hampir siap untuk terbang ke angkasa, pernyataan optimis ini menandakan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai sebuah kemajuan luar biasa untuk roket Mars-bound milik mereka.
SpaceX saat ini mempunyai dua buah tim dalam membangun prototipe pesawat angkasa, satu di Boca Chica dan yang lainnya di Cocoa, Florida. Melalui akun twitternya, Elon Musk memamerkan beberapa foto tentang perkembangan proyek pesawat ruang angkasa SpaceX. “Baru saja meninggalkan lokasi pembuatan pesawat angkasa di Florida. Sangat bangga akan kemajuan yang telah dicapai tim SpaceX!” Musk menuliskan dalam akun tweeternya. Ditampilkan pula beberapa foto dari bagian pesawat angkasa berbentuk kubah besar berukuran sembilan meter yang dipersiapkan untuk ditempatkan di bagian atas dari prototipe pesawat angkasa.
Just left Starship Texas build site. Very proud of progress SpaceX team has made! Pics are of 9m dome rotation & Starship airframe behind windbreak. pic.twitter.com/1cmOzkPlkn
— Elon Musk (@elonmusk) August 5, 2019
Dalam foto-foto tersebut terlihat sebuah struktur raksasa yang oleh Musk disebut “windbreak,” (pemecah angin) yang digunakan untuk menahan kekuatan angin di Texas yang pernah merusak prototipe roket SpaceX Starhopper bulan Januari lalu.
Roket Starhopper merupakan versi kecil dari pesawat luar angkasa milik SpaceX yang akan digunakan untuk membawa manusia dan muatan lainnya ke luar angkasa, memiliki satu mesin pendorong yang disebut Raptor. Nantinya pesawat luar angkasa SpaceX akan dilengkapi dengan tiga mesin Raptor agar mampu melakukan perjalan angkasa jarak jauh (dan roket pendorong yang akan meluncurkan pesawat luar angkasa SpaceX dilengkapi dengan 31 mesin Raptor).
Pada bulan tanggal 19 Juli, Musk menuliskan dalam sebuah tweet di akun twitter-nya bahwa kedua prototipe tersebut akan melakukan tes terbang dalam waktu 2 sampai 3 bulan lagi (antara bulan September hingga Oktober). Sebelumnya, percobaan terbang roket Starhopper mengalami beberapa kali penundaan, termasuk didalamnya terbakarnya roket prototipe Starhopper pada saat ujicoba sebelumnya di bulan Juli.
Texas and Florida Starship prototypes (not Hopper) fly in 2 to 3 months
— Elon Musk (@elonmusk) July 19, 2019
Tentu saja pernyataan bahwa roket harus siap terbang tidak sama dengan mengatakan bahwa SpaceX akan mengirim pesawat tersebut ke orbit sebelum akhir bulan ini.
Dan pernyataan dalam tweet hari Sabtu itu menyiratkan bahwa Musk optimis akan kemajuan yang dicapai perusahaannya dalam pengembangan roket menambah semangat mereka untuk melakukan presentasi nanti.
Rencana besar SpaceX bagi pesawat angkasa miliknya diantaranya adalah akan mengirimkan sekelompok selebritis dalam sebuah penerbangan wisata mengelilingi bulan di tahun 2023. Tetapi tujuan utama Musk adalah untuk mencapai Mars dalam penerbangan tanpa awak tahun 2024. Apakah nantinya SpaceX akan mampu mencapai bulan dan planet Mars pada saat itu, masih menjadi tanda tanya, karena Musk sangat dikenal dengan gayanya yang seringkali memasang target agresif, dan seringkali mengundang reaksi skeptis dari masyarakat dan tidak jarang tidak membuahkan hasil apapun.